Aku tertegun saat mendengar dan melihat langsung di SMP Muhammadiyah 6,pukul 20.30.terbaring sesosok pejuang pendidik yang telah mengabdi dalam kancah kependidikan selama 20 tahun.yaitu Bpk Sigit Cahyono,S.Pd.air mataku menetes tanpa diundang sampai masa penguburan beliau.aku tidak mengerti kenapa terjadi tetes air mata?
meninggalkan kawan-kawan seperjuangan tanpa memberi sepatah kata perpisahan.mungkin itu sudah menjadi suratan takdir dari sang kholik yakni Alloh swt.Beliau diundang oleh-Nya untuk kembali kepada asal muasalnya.
Kematian yang tak terduga,itulah mungkin yang harus menjadi bahan renungan kita bersama.Sudahkah bekal untuk pulang kita kepada-Nya sudah mencukupi..?cobalah beramal sebanyak mungkin tidak usah berpikir upah,pahala dan seabreg macam niatan-niatan terselubung.itu bisikan yang masuk ke relung lubuk hatiku,saat ku coba mengambil hikmah dari meninggalnya Bpk Sigit Cahyono.sudahlah beramal aja,hilangkan pikiran akan upah dan macam-macamnya!
Umur kita akan berhenti dimana,kita tidak mengetahuinya.sungguh akan menyesal saat usia kita ditutup oleh-Nya Kita tak bawa amal banyak.
Ya Allah,jadikan hidupku yang masih engkau beri untukku,jadikan itu semua,bisa meraup amal-amal kebaikan.amal yang engkau ridloi.untuk kami bawa pulang menghadap ke hadirat-MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar