Cari Blog Ini

Sabtu, 26 Juni 2021

KAJIAN TAFSIR : ALI IMRAN 33

    

AYAT

إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحًا وَءَالَ إِبْرَٰهِيمَ وَءَالَ عِمْرَٰنَ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ
Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),

Referensi: https://tafsirweb.com/1165-quran-surat-ali-imran-ayat-33.html

TAFSIR MUYASSAR

33. Sesungguhnya Allah telah memuliakan Adam -'alaihissalām-. Maka Dia memerintahkan kepada para Malaikat untuk bersujud kepada Adam. Dan Allah telah memilih Nuh dan menjadikannya sebagai Rasul pertama untuk penduduk bumi. Allah memilih Ibrahim dan menjadikan derajat kenabian tetap berada di dalam jajaran keturunannya. Dan Allah juga memilih Ali Imran (keluarga Imran). Allah telah memilih mereka semua dan memberi mereka kelebihan atas orang-orang yang hidup pada zaman mereka. 

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 33-34.

 Allah memilih Adam, Nuh, dan orang-orang beriman dari keturunan Ibrahim dan Imran seperti Maryam dan Isa, kemudian mengutamakan mereka dari manusia lainnya pada zaman mereka. Para nabi dan rasul tersebut merupakan silsilah yang tersambung dalam niat yang ikhlas dan ketauhidan kepada Allah. Dan Dia Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya dan Maha Melihat perbuatan mereka.

Referensi: https://tafsirweb.com/1165-quran-surat-ali-imran-ayat-33.html

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah Allah menunjukkan siapa yang berhak memperoleh cintanya, maka ayat berikut menjelaskan beberapa sosok yang telah memperoleh cinta Allah. Sesungguhnya Allah dengan pengetahuan-Nya yang bersifat azali telah memilih adam sebagai khalifah-Nya, nuh sebagai penerima syariat pertama, keluarga ibrahim, yaitu ismail, ishak dan keturunannya yang banyak menjadi nabi dan rasul, dan keluarga imran yaitu maryam yang melahirkan anak tanpa bapak, dan isa sebagai rasul bagi bani israil melebihi segala umat pada masa masing-masing. -.

Referensi: https://tafsirweb.com/1165-quran-surat-ali-imran-ayat-33.html

TAFSIR QURAISH SHIHAB

Selain memilih Muhammad sebagai penyampai risalah--dengan menjadikan upaya meneladaninya sebagai sarana untuk memperoleh kecintaan, ampunan dan kasih sayang Allah--Allah juga memilih Adam, Nûh, Ibrâhîm dan keturunanya, Ismâ'îl dan Ishâq, serta nabi-nabi lain keturunan mereka berdua seperti Mûsâ, 'alayhim al-salâm. Di samping itu, Allah juga memilih keluarga 'Imrân, di antaranya 'Isâ dan bundanya. 'Isâ dijadikan sebagai rasul untuk Banû Isrâ'îl, sedangkan Maryam dijadikan sebagai ibunya tanpa bapak.

TAFSIR JALALAYN

(Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran) dengan makna diri dari yang bersangkutan (di antara penduduk alam) yakni dengan menjadikan nabi-nabi itu dari anak cucu dan keturunan mereka.

TAFSIR IBNU KATSIR

{إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ (33) ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (34) }

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (yaitu) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah Swt. memberitakan bahwa Dia memilih keluarga-keluarga tersebut atas semua penduduk bumi. Allah memilih Adam a.s., untuk itu Dia menciptakannya dengan tangan (kekuasaan)-Nya, dan meniupkan ke dalam tubuh Adam sebagian dari roh-Nya, memerintahkan para malaikat bersujud kepadanya, mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, dan menempatkannya di dalam surga, kemudian menurunkannya dari surga karena hikmah yang hanya diketahui oleh-Nya.
Allah Swt. memilih Nuh a.s. dan menjadikannya sebagai rasul pertama untuk penduduk bumi, di saat manusia mulai menyembah berhala dan mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujah mengenainya. Kemudian Allah membela Nuh a.s. setelah lama masa tinggalnya di kalangan kaumnya menyeru mereka untuk menyembah Allah siang dan malam hari, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan. Akan tetapi, ternyata usahanya itu tidak menambah dekat kepada mereka, kecuali makin jauh. Maka Nuh a.s. berdoa untuk kebinasaan mereka, dan akhirnya Allah Swt. menenggelamkan mereka semua hingga tidak ada seorang pun yang selamat kecuali orang-orang yang mengikuti agama yang diutus oleh Allah kepadanya.
Allah Swt. memilih keluarga Ibrahim yang dari kalangan mereka lahir penghulu manusia, penutup semua nabi (yaitu Nabi Muhammad Saw.). Allah Swt. memilih keluarga Imran; yang dimaksud dengan Imran dalam ayat ini ialah orang tua Maryam, ibu Nabi Isa a.s.
Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar mengatakan bahwa dia adalah Imran ibnu Yasyim ibnu Misya ibnu Hizqiya ibnu Ibrahim Guraya ibnu Nawisy ibnu Ajr ibnu Bahwa ibnu Nazim ibnu Muqasit ibnu Isya ibnu Iyaz ibnu Rukhai'am ibnu Sulaiman ibnu Daud a.s. Isa termasuk salah seorang dari keturunan Nabi Ibrahim a.s., seperti yang akan dijelaskan nanti dalam surat Al-An'am.

TAFSIR KEMENAG

Tafsir Kemenag

Allah telah memilih Adam dan keluarga Ibrahim, serta keluarga Imran, dan menjadikan mereka manusia pilihan di masanya masing-masing, serta diberikan kepada mereka nubuwwah dan risalah. ) Adam adalah rasul pertama sebagai bapak semua manusia yang telah dipilih Allah sebagai Nabi. Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (thaha/20: 122) Dari keturunan Adam, lahirlah para nabi dan rasul. Rasul kedua adalah Nuh, sebagai bapak manusia yang kedua meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Di masanya telah terjadi banjir yang besar yang membinasakan sebagian besar umat manusia. Allah telah menyelamatkan dia dan sebagian keluarganya dari bencana yang dahsyat itu dalam satu bahtera. Keturunannya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Kemudian keturunan beliau ini tersebar ke beberapa negeri. Kemudian datanglah Ibrahim sebagai nabi dan rasul. Sesudah Ibrahim datanglah berturut-turut beberapa orang nabi dan rasul yang berasal dari keturunannya, seperti Ismail, Ishak, Yakub dan Asbath (anak cucu Bani Israil). Di antara keturunan Nabi Ibrahim yang terkemuka adalah: Keluarga Ismail, dan keluarga Imran, yaitu Isa dan Ibunya, Maryam binti Imran keturunan Yakub. Kemudian kenabian itu ditutup dengan seorang putra dari keturunan Nabi Ismail yaitu Muhammad saw.

PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

KAJIAN TAFSIR : ALI IMRAN 32

    

AYAT

قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ
Terjemah Arti: Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

Referensi: https://tafsirweb.com/1164-quran-surat-ali-imran-ayat-32.html

TAFSIR MUYASSAR

32. Katakanlah -wahai Rasul-, “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul-Nya dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.” Apabila mereka berpaling dari hal itu, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir yang melanggar perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1164-quran-surat-ali-imran-ayat-32.html

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan. Setelah Allah menunjukkan siapa yang berhak memperoleh cintanya, maka ayat berikut menjelaskan beberapa sosok yang telah memperoleh cinta Allah. Sesungguhnya Allah dengan pengetahuan-Nya yang bersifat azali telah memilih adam sebagai khalifah-Nya, nuh sebagai penerima syariat pertama, keluarga ibrahim, yaitu ismail, ishak dan keturunannya yang banyak menjadi nabi dan rasul, dan keluarga imran yaitu maryam yang melahirkan anak tanpa bapak, dan isa sebagai rasul bagi bani israil melebihi segala umat pada masa masing-masing.

Referensi: https://tafsirweb.com/1164-quran-surat-ali-imran-ayat-32.html

TAFSIR QURAISH SHIHAB

Katakan, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya!" Jika mereka berpaling darimu, berarti mereka telah mengingkarimu dan mengingkari Allah. Dan ingat, Allah tidak menyukai orang-orang yang ingkar.

TAFSIR JALALAYN

(Katakanlah) kepada mereka! ("Taatilah olehmu Allah dan Rasul-Nya) mengenai ketauhidan yang diperintahkan-Nya. (Jika mereka berpaling) atau menyimpang dari ketaatan (maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.") Di sini terdapat penempatan zhahir di tempat mudhmar karena semestinya laa yuhibbuhum hingga kalimat itu berarti bahwa Dia akan menyiksa mereka.

TAFSIR IBNU KATSIR

Kemudian Allah memerintahkan setiap orang, baik dari kalangan khusus ataupun dari kalangan awam melalui firman-Nya:

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا

Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kalian berpaling (Ali Imran: 32)
Yaitu menentang perintah-Nya.

فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكافِرِينَ

maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir? (Ali Imran: 32)
Ayat ini memberikan pengertian bahwa menyimpang dari jalan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan perbuatan yang kufur; dan Allah tidak menyukai orang yang mempunyai sifat demikian, sekalipun ia mengakui bahwa dirinya cinta kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, sebelum ia mengikuti Rasul yang ummi penutup para rasul yang diutus untuk seluruh makhluk jin dan manusia. Karena seandainya para nabi —dan bahkan para rasul atau mereka yang dari kalangan ulul azmi— berada di zaman Nabi Muhammad Saw., maka tiada jalan Lain bagi mereka kecuali mengikuti Nabi Muhammad Saw., taat kepadanya, serta mengikuti syariatnya. Seperti yang akan diterangkan nanti dalam tafsir firman-Nya:

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثاقَ النَّبِيِّينَ

Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi. (Ali Imran: 81), hingga akhir ayat.

TAFSIR KEMENAG

Tafsir Kemenag

Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw, menyampaikan ayat 31 di atas, Abdullah bin Ubay berkata, "Muhammad telah menyamakan taat kepadanya dengan taat kepada Allah, dan dia menyuruh kita mencintainya seperti orang-orang Nasrani mencintai Isa." Maka Allah menurunkan ayat 32 ini. Maksud ayat ini ialah, "Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad. Taatilah Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya dan jauhilah segala larangan-Nya. Taatilah Rasulullah dengan mengikuti sunahnya, dan jadikanlah petunjuk-petunjuknya sebagai (pedoman) dalam hidup. Ayat ini memberi pengertian pula bahwa Allah swt mewajibkan kepada kita mengikuti Nabi Muhammad saw, karena dia adalah Rasul Allah. Jika orang-orang kafir itu berpaling tidak mau menerima seruan rasul karena pengakuan mereka bahwa mereka itu anak-anak Allah dan kekasih-Nya, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir, yakni orang-orang yang telah dibelokkan oleh hawa nafsunya dari ayat-ayat Allah. Karena itu Allah tidak meridai mereka bahkan menjauhkan mereka dari kenikmatan surga-Nya dan akan memurkai mereka pada hari kiamat.

PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

Katakanlah olehmu (wahai rasul), ”ta’atlah kepada Allah dengan mengikuti kitabNYA, dan taatilah rasul dengan mengikuti sunnahnya saat beliau masih hidup dan sepeninggal beliau.” Maka apabila mereka berpaling darimu dan terus menerus pada apa yang ada pada mereka dari kekafiran dan kesesatan ,maka mereka bukanlah orang yang pantas mendapat cinta Allah, karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir.

Referensi: https://tafsirweb.com/1164-quran-surat-ali-imran-ayat-32.html

KAJIAN TAFSIR: ALI IMRAN 31

    

AYAT

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah Arti: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Referensi: https://tafsirweb.com/1163-quran-surat-ali-imran-ayat-31.html

TAFSIR MUYASSAR

31. Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah ajaran yang kubawa secara lahir dan batin. Niscaya kalian akan mendapatkan cinta Allah, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertaubat.”

Referensi: https://tafsirweb.com/1163-quran-surat-ali-imran-ayat-31.html

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

31-32. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah dengan sebenar-benarnya agar mengikutinya dan beriman kepadanya, itu adalah bukti kecintaan Allah kepada mereka. Mereka mendapat kecintaan dari Allah dan ampunan atas dosa-dosa mereka. Allah Maha Besar ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya, dan Maha Luas rahmat-Nya bagi mereka. Syeikh Ibnu Taimiyah berkata: “firman-Nya {يحببكم} merupakan jawaban dari perintah dalam firman-Nya {فاتبعوني}, ini merupakan balasan dari persyaratan oleh sebab itu kata ini mazjum. Ini merupakan balasan atas amalan mereka berupa mengikuti Rasulullah, sehingga Allah membalas mereka dengan mencintai mereka. Dan balasan dari persyaratan, balasan amal, dan akibat dari sesuatu pasti datang setelahnya.” (Majmu’ al-Fatawa 7/443).

Referensi: https://tafsirweb.com/1163-quran-surat-ali-imran-ayat-31.html

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah maha pengampun, maha penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah rasul-Nya dan meninggalkan larangannya. Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan.

Referensi: https://tafsirweb.com/1163-quran-surat-ali-imran-ayat-31.html


TAFSIR QURAISH SHIHAB

Katakan, "Kalau kalian benar-benar jujur dengan pengakuan cinta dan ingin dicintai Allah, ikutilah perintah dan laranganku, karena aku adalah penyampai risalah Allah. Hal itu akan membuat Allah mencintai dan memberimu pahala, yaitu melalui pemberian karunia kepadamu dan pemaafan kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada hamba-Nya."

TAFSIR JALALAYN

(Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad! ("Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu) dengan arti bahwa Dia memberimu pahala (dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun) terhadap orang yang mengikutiku, mengenai dosa-dosanya yang telah terjadi sebelum itu (lagi Maha Penyayang") kepadanya.

TAFSIR IBNU KATSIR

Ayat yang mulia ini menilai setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad Saw.; bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi Saw. dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya. Seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»

Barang siapa yang melakukan suatu amal perbuatan yang bukan termasuk tuntunan kami, maka amalnya itu ditolak.
Karena itulah maka dalam ayat ini disebutkan melalui firman-Nya:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian. (Ali Imran: 31)
Yakni kalian akan memperoleh balasan yang lebih daripada apa yang dianjurkan kepada kalian agar kalian mencintai-Nya, yaitu Dia mencintai kalian. Kecintaan Allah kepada kalian dinilai lebih besar daripada yang pertama, yaitu kecintaan kalian kepada-Nya. Seperti yang  dikatakan oleh  sebagian ulama  yang  bijak,  bahwa  duduk perkaranya bukanlah bertujuan agar kamu mencintai, melainkan yang sebenarnya ialah bagaimana supaya kamu dicintai.
Al-Hasan Al-Basri dan lain-Lainnya dari kalangan ulama Salaf mengatakan bahwa ada segolongan kaum yang menduga bahwa dirinya mencintai Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian." (Ali Imran: 31)

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الطَّنافِسي، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى بْنِ أَعْيَنَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "وَهَلِ الدِّينُ إِلَّا الْحُبُّ والْبُغْضُ؟ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ}

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Musa ibnu Abdul A'la ibnu A'yun, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Urwah, dari Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada lain (ajaran) agama itu melainkan cinta karena Allah dan benci karena Allah. Allah Swt. berfirman: Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku." (Ali Imran: 31)
Abu Zur'ah (yakni Abdul A'la) mengatakan bahwa hadis ini munkar.

*******************

Kemudian Allah Swt. berfirman:

{وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ}

dan mengampuni dosa-dosa kalian, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran: 31)
Yakni karena kalian mengikuti Rasul Saw., maka kalian memperoleh karunia itu berkat perantaraannya.
Kemudian Allah memerintahkan setiap orang, baik dari kalangan khusus ataupun dari kalangan awam melalui firman-Nya:

http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-31-32.html

TAFSIR KEMENAG

Tafsir Kemenag

Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi, jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridai mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta mengampuni dosa-dosa mereka. Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya. Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta. Rasulullah bersabda: "Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak". (Riwayat al-Bukhari). Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.

https://quran.kemenag.go.id/sura/3/30


PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

Katakanlah (wahai rasul), ”bila kalian mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, maka ikutilah aku,dan berimanlah kepadaku secara lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian, dan akan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia maha pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hambaNYA yang beriman lagi maha penyanyang kepada mereka.” Ayat yang mulia ini merupakan pemberi keputusan yang menentukan atas siapa saja yang mengaku dirinya mencintai Allah . Namun tidak mengikuti nabiNYA, Muhammad dengan sebenar-benarnya, dengan menaati dalam perintah dan larangannya, maka sesungguhnya dia adalah seorang pendusta dalam pengakuannya itu sampai dia mau mengikuti rasulullah dengan sebenar-benarnya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1163-quran-surat-ali-imran-ayat-31.html

MASTER

   

AYAT






TAFSIR MUYASSAR


Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I



TAFSIR QURAISH SHIHAB


TAFSIR JALALAYN


TAFSIR IBNU KATSIR


TAFSIR KEMENAG


PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

KAJIAN TAFSIR : ALI IMRAN 30

 AYAT

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوٓءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُۥٓ أَمَدًۢا بَعِيدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ

Terjemah Arti: Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1162-quran-surat-ali-imran-ayat-30.html

TAFSIR MUYASSAR

30. Pada hari kiamat nanti setiap orang akan menemukan kebaikan yang pernah dikerjakannya secara nyata tanpa ada yang dikurangi sedikitpun. Dan setiap orang yang melakukan keburukan berandai-andai sekiranya ada masa yang panjang antara dirinya dengan keburukannya tersebut. Tetapi mana mungkin ia bisa mendapatkan apa yang diandai-andaikannya itu. Dan Allah memperingatkan kalian agar takut kepada-Nya. Maka janganlah kalian menjerumuskan diri kalian ke dalam murka-Nya dengan melakukan perbuatan dosa. Dan Allah Maha Penyantun bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itulah Dia memperingatkan dan menakut-nakuti mereka.

Referensi: https://tafsirweb.com/1162-quran-surat-ali-imran-ayat-30.html

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

30. Hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Allah takut dari hari kiamat, ketika setiap insan mendapati setiap amalan baiknya di depan matanya, baik itu amalan kecil maupun besar; dan mendapati dosa yang pernah ia lakukan, sehingga ia berharap dapat menjauh dari amal buruk itu sejauh-jauhnya karena takut dari perhitungan Allah. Dan Allah memperingatkan kalian dari diri-Nya supaya tidak memurkai kalian akibat perbuatan maksiat yang kalian lakukan. Dan Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1162-quran-surat-ali-imran-ayat-30.html

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Pada hari kiamat, setiap jiwa yang sudah dewasa dan layak diberi beban agama akan mendapatkan balasan atau ganjaran atas kebajikan yang telah dikerjakan dan akan dihadapkan atau dihadirkan kepadanya, begitu juga balasan atas kejahatan yang telah dia kerjakan juga akan dihadirkan di hadapannya. Maka, pada saat itulah dia yang perbuatannya buruk berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan segala keburukannya dengan hari itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri yakni siksa-Nya. Allah maha penyayang terhadap hamba-hamba-Nya dengan memberinya perlindungan pada hari ketika tidak ada perlindungan kecuali dari-Nya. Ini menunjukkan betapa takut orangorang yang mati dengan membawa dosa serta betapa sulitnya hari itu kecuali bagi mereka yang memperoleh rahmat-n katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah maha pengampun, maha penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah rasul-Nya dan meninggalkan larangannya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1162-quran-surat-ali-imran-ayat-30.html

TAFSIR QURAISH SHIHAB

Orang-orang yang menentang perintah Allah hendaknya mewaspadai suatu hari ketika masing-masing jiwa menyaksikan hasil perbuatan baiknya, walaupun hanya sedikit. Sedang mengenai hasil perbuatan buruknya, masing-masing menginginkan antara dirinya dan hasil perbuatan buruknya itu terdapat jarak yang jauh agar ia tidak melihatnya, karena benci dan takut akibatnya. Allah mengancam dengan hukuman- Nya kalau kalian keluar dari kekuasaan-Nya yang merupakan belas kasih dan kasih sayang untuk hamba- hamba-Nya.

TAFSIR JALALAYN

(Pada hari itu setiap diri akan mengetahui segala yang dilakukan)nya (berupa kebaikan akan dihadapkan ke hadapannya begitu juga segala yang dilakukan)nya (berupa kejahatan) menjadi mubtada sedangkan yang menjadi khabarnya: (ia ingin sekiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh) teramat jauh hingga ia takkan pernah sampai padanya. (Dan Allah memperingatkan kamu kepada diri-Nya) diulangi untuk memperkuat (Dan Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.) Ayat berikut turun tatkala mereka mengatakan, "Kami tidaklah menyembah berhala itu hanyalah karena kecintaan kami kepada Allah, Kami bermaksud agar berhala-berhala itu mendekatkan kami kepada-Nya."

https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-30#tafsir-jalalayn

TAFSIR IBNU KATSIR


يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَراً

Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan yang dilakukan(nya) dihadapkan (ke hadapannya). (Ali Imran: 30)
Yakni pada hari kiamat nanti dihadapkan kepada setiap hamba semua amal perbuatannya, yang baik dan yang buruknya. Seperti yang disebutkan di dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

يُنَبَّؤُا الْإِنْسانُ يَوْمَئِذٍ بِما قَدَّمَ وَأَخَّرَ

Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. (Al-Qiyamah: 13)
Maka apa yang ia lihat dari amal perbuatannya yang baik, hal itu sangat menggembirakannya; dan apa yang ia lihat dari amal perbuatannya yang buruk, hal itu membuatnya sedih dan kecewa; dan berharap sekiranya dia dapat berlepas diri dari dosa-dosanya itu, sekiranya antara dia dan dosa-dosanya itu jauh sekali jaraknya. Seperti yang ia katakan kepada setan yang selalu menemaninya ketika di dunia, karena setanlah yang membuatnya berani melakukan perbuatan yang berdosa:

يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ

Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat. Maka setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Az-Zukhruf: 38)
Kemudian Allah Swt. mengukuhkan hal tersebut dengan nada peringatan dan ancaman melalui firman selanjutnya, yaitu:

وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ

dan Allah memperingatkan kalian terhadap diri (siksa)-Nya. (Ali Imran: 30)
Artinya, Allah memperingatkan kalian terhadap siksa-Nya. Selanjutnya Allah Swt. menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk tidak berputus asa terhadap rahmat-Nya dan tidak berputus harapan dari belas kasihan-Nya.

وَاللَّهُ رَؤُفٌ بِالْعِبادِ

Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 30)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, termasuk belas kasihan Allah kepada hamba-hamba-Nya ialah Dia memperingatkan mereka terhadap siksa-Nya. Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah Allah Maha Penyayang kepada makhluk-Nya, dan menyukai mereka bila mereka beristiqamah pada jalan-Nya yang lurus dan agama-Nya yang benar serta mengikuti Rasul-Nya yang mulia.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-29-30.html

TAFSIR KEMENAG

Tafsir Kemenag

Selanjutnya pada ayat ini Allah memperingatkan hari yang pasti datangnya, tiap manusia akan menyaksikan sendiri segala perbuatannya selama masa hidupnya. Orang yang mendapatkan pahala amal kebajikannya, merasa senang dan gembira atas pahala yang diterimanya. Orang akan menyaksikan pula kejahatan-kejahatannya, dan menginginkan kejahatan itu dijauhkan daripadanya. Kemudian Allah mengulangi lagi ancaman-Nya dengan memperingatkan manusia terhadap siksa-Nya, yakni hendaklah manusia takut akan kemurkaan Allah, dengan cara mengerjakan kebajikan, menolak tipu muslihat setan dan bertobat kepada-Nya. Kemudian ayat ini ditutup dengan pernyataan bahwa Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Al-hasan al-Basri berkata, "Di antara kasih sayang Allah ialah Dia memperingatkan manusia akan kekuasaan Diri-Nya, memperkenalkan kepada mereka kesempurnaan ilmu dan kodrat-Nya, sebab barang siapa telah mengetahui hal itu dengan sempurna, maka ia pasti merasa terpanggil untuk mencari keridaan-Nya dan menjauhi kemurkaan-Nya. Di antara belas kasihan Allah ialah: Allah menjadikan fitrah manusia cenderung kepada kebajikan serta senantiasa membenci hal-hal yang mengarah kepada kejahatan, sehingga pengaruh kejahatan dalam jiwa dapat dilenyapkan dengan tobat dan amal saleh.

https://quran.kemenag.go.id/sura/3/30

PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

Dan pada hari kiamat hari pembalasan amal, setiap jiwa akan mendapati semua yang telah diperbuatnya dari perbuatan yang baik sedang menunggunya dalam keadaan sempurna supaya dia diberi balasan karenanya, dana pa yang telah diperbat dari Dan keburukan juga ia jumpai tengah menunggunya, dan dia berhara-harap sekiranya antara dirinya dan perbuatan-perbuatan itu ada masa yang sangat panjang. Maka bersiaplah untuk menghadapi hari itu, dan takutlah kalian terhadap siksaan Allah Yang maha memaksa. Dan bersama siksaanNYA yang sangat keras itu ,seungguhnya DIA memiliki sifat yang maha penyayang kepada hamba-hambaNYA.

Referensi: https://tafsirweb.com/1162-quran-surat-ali-imran-ayat-30.html

Jumat, 25 Juni 2021

VAKSIN DOSIS TINGGI SUDAH ADA DALAM ALQURAN


(Salah satu ikhtiar rohani kita memerangi Covid-19, dll) KAMI JUGA SUDAH MEMBUKTIKANNYA


Dalam situasi dunia kini sepertinya dikuasai oleh Covid-19 yang mematikan ini, kita perlu adanya ketenangan dan imunitas tinggi.


Vaksin anti virus sangat kita butuhkan, namun selain Vaksin buatan manusia yang datang dari berbagai negara itu, kita perlu pula tambahkan Vaksin yang datang dari langit, inilah Vaksin yang berdosis tertinggi.


Al-Quran adalah VAKSIN terampuh yang mampu  membuat hati damai, tenang dan meningkatkan imunitas.


ALLAH SWT berfirman ;

وننزل من القران ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين.

الاسراء ١٧ الاية ٨٢.

Dan KAMI turunkan dari Al-Quran, suatu penawar/obat berupa  penyembuh dan rahmat bagi orang orang yang beriman

(Surah Al-Israa 17, ayat 82).


يايها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما فى الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين.

 يونس ١٠ الاية ٥٧

" Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran berupa Al-Quran dari Tuhanmu, sebagai penyembuh penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta Rahmat bagi orang orang yang beriman "

(Surah Yunus 10, ayat 57).


Imunostimulan

Kecemasan dapat menimbulkan perubahan drastis fisikis dan psikologis. 


Kecemasan  mengaktifkan sistem saraf otonom yang membuat detak jantung meningkat, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah,  dan mengurangi energi. Ini berbahaya bagi kesehatan.


Perasaan cemas, galau dan stress sangatlah merugikan segalanya.


Al-Quran tegas mengingatkan hal ini. Dan Al-Quran juga memberi solusi agar bisa sehat, sembuh dan bisa hidup tenang dan damai.


Yaitu, rutinlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara. Ini punya efek penting bagi tubuh, yaitu sebagai Imunostimulan. 


Mari buka  Al-Quran ;

1. Surah As-Syu’ara 26, ayat 80:

(ALLAH Maha Penyembuh). 


2. Surah At- Taubah 9, ayat 124:

(Al-Quran memberi kabar gembira dan senang), 


3. Surah At- Taubah 9, Ayat 14: (Al-Quran adalah Penyembuh), 


4. Surah Yunus 10, ayat 57;

(Al-Quran adalah  Penyembuh), 


5.Surah Al-Israa 17, Ayat 82 :

(Al-Quran adalah Penyembuh), 


6. Surah Fusshilat 41,  Ayat 44;

(Al-Quran adalah Penyembuh).

“ Apabila Al-Quran dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat Rahmat,” 


7. Surah Al-A’raaf 7, ayat 204; 

( Baca dan dengarkan Al-Quran, niscaya Engkau akan disayang ALLAH ).


Telah banyak penelitian, dan terbukti bahwa membaca Al-Quran bersuara dengan teratur,   sangat bermanfaat bagi fisik dan jiwa yang membacanya.


Salah satunya, Mr. Enrick William Duve, seorang peneliti dunia di Amerika mengatakan bahwa gelombang suara  mempengaruhi otak secara positif atau negatif. 

Gelombang suara yang seimbang dan berirama, akan memberikan efek positif pada seluruh sistem tubuh. 


Itulah sebabnya kini, getaran gelombang suara sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah menyembuhkan  kecemasan.


Membaca Al-Quran dengan bersuara, juga memberikan efek positif karena gelombang suara dari tilawah 

Al-Quran berada pada resonansi yang sama, sehingga mampu meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh.  


Rasulullah SAW,  menggunakan 

Al-Quran sebagai penyembuh. Ketika beliau sakit, beliau membaca Al-Quran. Hal ini  ditegaskan oleh Sayyidatinaa Aisyah RA Isteri Rasulullah sendiri.


Metode penyembuhan ini diebut "Ruqyah", yaitu pengobatan  dengan membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Quran  (Al-Ma’tsurah).


Dalam kondisi Covid-19 yang luas mewabah dan membuat kita stress dan was was, maka

seringlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara,  rajinlah tadaarus bersama keluarga di rumah, dengarkan Murattal Al-Quran di  mobil, di kapal, di pesawat, di toko saat menunggu pembeli dll. Dan afdol lagi membaca Al-Quran setelah sholat Subuh,  setelah sholat Maghrib dan sebelum tidur. 


Jadikanlah Al-Quran sebagai solusi  hidup. SEBESAR keyakinan akan Al-Quran, sebesar itu pulalah keampuhan daya penyembuhan pada pembacanya.


Keyakinan yang kuat pada kekuatan Al-Quran, akan menimbulkan respon emosional, kejiwaan yang sangat positif dan berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas DAYA TAHAN tubuh. 


Semakin yakin, semakin kuat pula efeknya dan semakin bermakna efek Imuno stimulan yang akan dihasilkan.


Imuno stimulan berbasis Al-Quran dapat berhasil dengan ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi dengan rutinitas membaca, mendengarkan, dan memahami makna Al-Quran setiap hari dan sesering mungkin.


Selamat mengisi tahun 2021 dengan bacaan  Al-Quran sesering mungkin. Aamiin


Penulis:

Alumni King Abdul Aziz University, Jeddah

- Ummul Qura University, Makkah.

Kamis, 24 Juni 2021

BUKTI CINTA KEPADA ALLAH ﷻ

 📋 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Mencintai Allah ﷻ adalah ibadah hati yang agung. Dan Allah ﷻ lebih berhak dicintai dari siapa pun, karena minimalnya dua sebab:


1. Allah ﷻ yang Maha Baik, yang memiliki segala sifat kesempurnaan, yang tidak memiliki kekurangan sedikit pun.


2. Allah ﷻ yang paling baik kepada kita, yang menganugerahkan semua kebaikan kepada kita dan mencurahkan segala kenikmatan untuk kita.


Tapi cinta yang benar harus memiliki bukti. Jika tidak, maka itu cinta yang palsu. Lalu apa bukti cinta kepada Allah ﷻ?


Allah ﷻ berfirman,


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


"Katakanlah (wahai Muhammad): Kalau kalian benar-benar mencintai Allah maka teladanilah aku, barulah Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [Ali Imron: 31]


Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata,


فإن محبة الله لا تتم إلا بطاعته، ولا سبيل إلى طاعته إلا بمتابعة رسوله


"Sesungguhnya cinta kepada Allah ﷻ tidak akan sempurna kecuali dengan menaati-Nya, dan tidak ada jalan untuk menaati-Nya kecuali dengan meneladani Rasul-Nya ﷺ." [Fathul Baari libni Rojab, 1/48]


Al-Imam Al-Mufassir Ibnu Katsir Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,


هذه الآية الكريمة حاكمة على كل من ادعى محبة الله ، وليس هو على الطريقة المحمدية فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر ، حتى يتبع الشرع المحمدي والدين النبوي في جميع أقواله وأحواله ، كما ثبت في الصحيح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : "من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد" ولهذا قال : (قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله) أي : يحصل لكم فوق ما طلبتم من محبتكم إياه ، وهو محبته إياكم


"Ayat yang mulia ini adalah hakim atas setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah ﷻ, sedang ia tidak mengikuti jalan Nabi Muhammad ﷺ, maka ia hanya dusta dalam pengakuannya tersebut, sampai ia meneladani syari'at dan agama Nabi Muhammad ﷺ dalam setiap ucapan dan perbuatannya.


Sebagaimana juga dalam hadits shahih, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,


مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَد


“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha)


Oleh karena itu Allah ﷻ berfirman,


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّه


"Katakanlah (wahai Muhammad): Kalau kalian benar-benar mencintai Allah maka teladanilah aku, barulah Allah akan mencintai kalian..." (Ali Imron: 31)


Maknanya: Kalian akan mendapatkan lebih dari apa yang kalian cari dari cinta kalian kepada-Nya, yaitu kalian akan mendapatkan cinta-Nya." [Tafsir Ibnu Katsir, 2/26-27]


Sumber: https://www.instagram.com/p/CQfjL62hj5z/


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


═══ ❁✿❁ ═══


WA GROUP KAJIAN ISLAM

Ketik: Daftar

Kirim ke Salah Satu Admin:

wa.me/628111833375

wa.me/628119193411

wa.me/628111377787


TELEGRAM

t.me/videokitabtauhid

t.me/taawundakwah

t.me/sofyanruray

t.me/kajian_assunnah

t.me/kaidahtauhid

t.me/akhlak_muslim


Medsos dan Website:

– youtube.com/c/kajiansofyanruray

– instagram.com/sofyanruray.info

– facebook.com/sofyanruray.info

– twitter.com/sofyanruray

– taawundakwah.com

– sofyanruray.info


#Yuk_share. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim]

Bahayanya Kesyirikan*

 *📝 NASEHAT HARI INI*


*بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ*


*


Dalil dan hujjah:


1. Syirik besar tidak di ampuni oleh Allah subhanahu wa ta'ala.


Allah berfirman:


*إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ*


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah syirik, bagi siapa yang di kehendaki-Nya.


*QS. An Nisa: 48*


2. Berbuat syirik besar maka dihapus seluruh amal ibadahnya.


Allah berfirman:


*وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ*


Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu. 


Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan di hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.


*QS. Az Zumar: 65*


3. Pelaku syirik akbar kekal di neraka selamanya.


Allah berfirman:


*إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ*


Sesungguhnya orang orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.


Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.


*QS. Al Bayyinah: 6*


Allah subhanahu wa ta'ala tidak mengampuni pelaku syirik hingga bertaubat


Ibnu Katsir berkata:


Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yaitu ketika seorang hamba bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik.


*Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 3: 129* 


Begitu besarnya dosa syirik.


Syaikh Abdurrahman bin Qosim berkata:


Jika seseorang mati dalam keadaan berbuat syirik tidak akan diampuni, maka tentu saja ini menunjukkan bahawa kita mesti sangat khawatir terhadap syirik karena begitu besarnya dosa tersebut di sisi Allah


*Hasyiyah Kitab Tauhid, 48*


Dosa selain syirik masih boleh di ampuni jika Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki


Syaikh Alu Syaikh berkata:


Syirik adalah dosa yang amat besar karena Allah sampai mengatakan bahawa Dia tidak akan mengampuninya bagi siapa yang tidak bertaubat dari dosa syirik tersebut. 


Sedangkan dosa di bawah syirik, maka itu masih di bawah kehendak Allah.


Jika Allah kehendaki ketika ia berjumpa dengan Allah, maka boleh diampuni.


Jika tidak, maka ia akan disiksa. 


Jika demikian seharus nya seseorang begitu takut terhadap syirik karena besarnya dosa tersebut di sisi Allah.


*Fathul Majid, 85*


Syirik besar menyebabkan batal nya dan dihapusnya seluruh amal.


Mulai dari syahadat nya batal, shalat, puasa, zakat hingga jihad seluruhnya di hapus akibat berbuat syirik besar


Syirik besar diantara nya adalah memohon do'a kepada penghuni kubur, memohon perlindungan kepada Jin


Syirik kecil diantara nya adalah riya, bersumpah demi ibu, bapak, atau demi Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.


Murnikan tauhid tanpa syirik, baik kecil apa lagi besar


Wallahul Musta'an


*Istiqomah Diatas Aqidah Yang Sahih*


*بَارَكَ اللهُ فِيْكُم*


 𖣘✾༺⊰•━┉┈

Rabu, 16 Juni 2021

PENTINGNYA MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI GANGGUAN SETAN SEBELUM MULAI MEMBACA AL-QUR'AN*

 🤲🏻📖 *

•••┈••••○❁❁○••••┈•••



🖊️ ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 


{فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ}


*"Apabila kamu (akan mulai) membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."*

(Q.S. An-Nahl: 98)



✒️▪️ Asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah berkata, 


*"Perintah untuk memohon perlindungan dari setan yang terkutuk pada saat ingin membaca Al-Qur'an, ini merupakan bukti bahwa setan mengganggu manusia ketika sedang membaca Al-Qur'an, dengan dua tujuan;*


1️⃣. *Agar dia tidak terus membaca Al-Qur'an.*


2️⃣. *Agar dia tidak mampu menghayati dan memahami isi Al-Qur'an.* 


*Oleh sebab itu, orang yang ingin membaca Al-Qur'an diperintahkan untuk mengambil sebab agar dijaga dari gangguan setan."*

(At-Ta'liq 'ala al-Muntaqa, I/42)


    

_*Karena Engkau Wajib Menuntut Ilmu*_

Selasa, 15 Juni 2021

Sumber Keamanan.*

 *


*Allah Subhanahu wa Ta'ala*:


﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴾ 


_"Dan tidaklah Allah akan menyiksa mereka padahal engkau (wahai Muhammad) ada ditengah mereka, dan tidaklah Allah menyiksa mereka dalam keadaan mereka beristighfar (meminta ampun)."_

QS. Al Anfal: 33.


▪Berkata Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu:


كَانَ فِيهِمْ أَمَانَانَ: النَّبِيُّ ﷺ، وَالِاسْتِغْفَارُ، فَذَهَبَ النَّبِيُّ ﷺ وبقي الاستغفار.


»» _Adalah pada mereka (manusia) terdapat dua sumber keamanan; yaitu Nabi shalallahu alaihi wasallam dan istighfar,_

_Adapun Nabi shalallahu alaihi wasallam telah pergi (wafat) sehingga tinggallah istighfar._

____

Riwayat Ath Thabrani dalam Tafsirnya (13/511).


✍🏻 Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy hafizhahullah.

Jumat, 04 Juni 2021

PENTINGNYA MENIMBAH ILMU PDA AHLUL TAUHID

 📚📚 📚📖


Allah berfirman :


{ يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصّٰدِقِينَ }

[ سورة التوبة : 119 ]


{ Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang orang yang jujur dalam keimanan dan dalam segala urusan mereka }. QS. At Taubah 119.


Juga berfirman :


{ فَاسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (112) وَلَا تَرْكَنُوٓا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ (113)  }

[ سورة هود : 112 الى 113 ]


{ Maka istiqomahlah engkau wahai Nabi berikut orang orang yang bertaubat bersamamu, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu, dan janganlah menyimpang. Sesungguhnya Allah maha melihat segala amal perbuatan kalian. Dan janganlah kalian tertarik kepada orang orang dzalim itu sehingga menyebabkan kalian masuk neraka dan kalian tidak akan memiliki seorangpun penolong selain Allah tidak pula seorangpun yang mengatur urusan kalian }. QS. Hud 112-113.


Juga berfirman :


{ وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا }

[ سورة الكهف : 28 ]


{ Dan sabarkanlah jiwamu bersama orang orang yang beribadah kepada Allah diwaktu pagi dan petang hari semata mata menginginkan wajahNya, dan janganlah engkau palingkan pandanganmu dari mereka hanya karena engkau menginginkan perhiasan kehidupan dunia, serta janganlah engkau mematuhi orang yang Kami jadikan hatinya lalai dari mengingat Kami sementara setiap urusannya terlantar dan kacau balau }. QS. Al Kahfi 28.


Dan berfirman :


{ وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدٰى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلّٰى وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا }

[ سورة النساء : 115 ]


{ Dan barangsiapa yang menyelisihi Rasul sesudah ia mengetahui kebenaran serta mengikuti selain jalan orang orang yang beriman, maka Kami akan menelantarkannya didunia kemudian Kami akan memasukkannya kedalam neraka jahannam dan itulah seburuk buruk tempat kembali }. QS. An Nisa 115.


Semoga Allah selalu mengkaruniakan kepada kita keistiqomahan, hidayah dan taufiq.


{ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ }

[ سورة آل عمران : 8 ]


{ Wahai Robb kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberikan hidayah kepada kami dan berikanlah kepada kami rahmat dari sisiMu. Sesungguhnya Engkau maha pemberi }. QS. Ali Imran 8.


والله أعلم وصلى الله على نبينا محمد وآله وسلم والحمدلله.

_


Semoga bermanfaat.


Milisitauhidmedia

Kamis, 03 Juni 2021

Cara Terbaik Menghadapi Golongan-golongan yang Memusuhi Islam

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


PKI bangkit kembali?

Syi’ah juga bergerak?

Liberal dan sekuler tak ketinggalan?

Bahkan semua golongan sesat bersatu untuk memusuhi Islam?

Juga berusaha menyesatkan dan menjauhkan kaum muslimin dari ajaran Islam yang sebenarnya?


Saudaraku rahimakumullah, jangan engkau heran, sudah menjadi ketetapan Allah ‘azza wa jalla bahwa pertarungan antara kebenaran dan kebatilan akan terus bergolak sampai hari kiamat.


Jangan pula engkau bersedih, jika engkau berpegang teguh dengan kebenaran maka celaan, hinaan dan permusuhan mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun.


Jangan pula engkau khawatirkan agama ini, karena agama ini milik Allah, Dia pasti akan selalu menjaganya.


Khawatirkan saja dirimu, kalau engkau tidak benar-benar beriman dan meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam maka pertolongan Allah semakin jauh darimu.


Jika engkau benar dalam keimanan, yaitu mengimani semua yang Allah wajibkan untuk diimani dan menjauhi semua perbuatan dosa, terutama menjauhi dosa-dosa yang membatalkan keimanan, yaitu kesyirikan dan kekafiran, maka Allah ‘azza wa jalla akan selalu menolongmu, sebagaimana janji-Nya,


إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ ٱلْأَشْهَٰدُ


“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” [Al-Mukmin: 51]


Jika engkau berpegang teguh dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam dan tidak menyelisihi petunjuk beliau, tidak pula mengada-ngada dalam agama, maka Allah ‘azza wa jalla akan selalu menolongmu, sebagaimana janji-Nya,


يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ حَسْبُكَ ٱللَّهُ وَمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ


“Wahai Nabi, cukuplah Allah (yang akan selalu menjadi Penolong) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.” [Al-Anfal: 64]


Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,


والحق منصور وممتحنٌ! فلا تعجب فهذي سنة الرحمن


“Dan kebenaran itu selalu ditolong dan diuji, maka tak perlu kamu heran karena ini adalah sunnah (ketetapan) Allah yang Maha Penyayang.” [Nuniyah, 2/14]


Dan ketahuilah, tidak ada jalan terbaik untuk menghadapi orang-orang yang memusuhi dakwah tauhid dan sunnah kecuali dimulai dengan ILMU AGAMA, ilmu yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Salaf.


Kita pelajari ilmu ini dengan baik, amalkan dan sebarkan seluas-luasnya. Inilah solusi terbaik menghadapi dan menghancurkan semua kebatilan dan para pengusungnya.


Allah ‘azza wa jalla berfirman,


وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا


“Dan katakanlah: Telah datang yang benar dan telah lenyap yang batil, sungguh yang batil itu pasti lenyap.” [Al-Isra’: 81]


Al-Imam Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata, “Maknanya: Sudah sifat kebatilan akan selalu lenyap, namun terkadang kebatilan itu memiliki kekuatan dan tersebar jika tidak ada kebenaran yang menghadangnya, maka tatkala kebenaran itu datang, kebatilan pun melemah, sampai tidak tersisa gerakannya. Oleh karena itu tidaklah tersebar kebatilan kecuali di masa-masa dan di tempat-tempat yang kosong dari ilmu tentang ayat-ayat Allah ‘azza wa jalla dan penjelasan-penjelasannya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 464]


Maka kembali ke majelis ilmu yang mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah kunci utama kekuatan umat Islam.


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


Sumber: https://sofyanruray.info/cara-terbaik-menghadapi-golongan-golongan-yang-memusuhi-islam/


═══ ❁✿❁ ═══


WA GROUP KAJIAN ISLAM

Ketik: Daftar

Kirim ke Salah Satu Admin:

wa.me/628111833375

wa.me/628111377787

wa.me/628119193411


TELEGRAM

t.me/taawundakwah

t.me/sofyanruray

t.me/kajian_assunnah

t.me/videokitabtauhid

t.me/kaidahtauhid

t.me/akhlak_muslim


Website dan Medsos:

– sofyanruray.info

– taawundakwah.com

– twitter.com/sofyanruray

– facebook.com/taawundakwah

– instagram.com/taawundakwah

– youtube.com/c/kajiansofyanruray