Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Mei 2020

AL BAQARAH 146 -147 -148 - 149

AL BAQARAH 146

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ ٱلْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Terjemah Arti:
 Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 146 146. 
Para ulama Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengetahui masalah pemindahan arah kiblat yang merupakan salah satu tanda kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menurut mereka, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, sehingga bisa membedakan mereka dengan anak-anak yang lain. Namun demikian ada sekelompok orang dari mereka menyembunyikan kebenaran yang dibawa Nabi karena rasa iri yang ada di dalam diri mereka. Mereka melakukan hal itu padahal mereka tahu bahwa itu adalah kebenaran.


TAFSIR 1
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia  
146. Allah mengabarkan bahwa para pendeta Yahudi dan Nasrani mengetahui Baitul Haram merupakan kiblat yang sesungguhnya. Mereka mengetahui hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Demikian pula dengan pengetahuan mereka mengenai ciri-ciri Nabi Muhammad dan risalahnya, namun sebagian mereka menyembunyikan kebenaran -ciri-ciri Nabi dan urusan kiblat-, sedangkan mereka mengetahuinya dari kitab mereka dengan yakin.(Referensi: https://tafsirweb.com/606-quran-surat-al-baqarah-ayat-146.html)


TAFSIR 2
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

Orang-orang yang kami berikan kepada mereka Taurat dan Injil dari kalangan para ulama Yahudi dan para ulama Nasrani mereka mengenal Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai utusan Allah dengan sifat-sifat yang tertuang dalam kitab-kitab suci mereka layaknya mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, dan sesungguhnya sebagian dari mereka benar-benar menyembunyikan kebenaran sedangkan mereka itu tahu kebenarannya dan kepastian sifat-sifatnya.

TAFSIR 3
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 

146. يَعْرِفُونَهُ (mengenal Muhammad)
 Yakni mengetahui kenabian Nabi Muhammad. 

كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ (seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri) 
Padahal orang yang paling mengetahui keadaan seseorang adalah kedua orang tuanya, karena keduanyalah yang telah menjaganya sejak kecil hingga dewasa.

وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ (Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran)
Yang dimaksud dalam ayat ini adalah ulama-ulama Ahli kitab yang mengetahui sifat Rasulullah, dan tidak termasuk dalam ayat ini orang-orang yang masuk islam diantara mereka seperti Abdullah bin Salam dan sahabat-sahabatnya.

TAFSIR  4
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 
Sesungguhnya Allah mengatakan : { كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ } "seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri" , dan tidak mengatakan ( أنفسهم ) "diri-diri mereka sendiri"; karena sesungguhnya manusia tidak mengenal diri mereka kecuali hanya sebatas waktu tertentu, dan mengetahui anaknya sejak dia ada, Kemudian dalam menyebutkan Anak tanpa penyebutan diri; sesungguhnya anak manusia adalah gambaran dari diri-diri mereka pula.

Referensi: https://tafsirweb.com/606-quran-surat-al-baqarah-ayat-146.html


TAFSIR 5
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 89-90. 



TAFSIR 6
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 
Makna kata :
 { يَعۡرِفُونَهُۥ } Ya’rifuunahu : Dhamir (kata ganti) kembali kepada Rasulullah ﷺ yaitu mereka mengetahui bahwa dia (Muhammad, pent) adalah Nabi dan Rasulullah, sebagaimana telah tertulis dalam kitab-kitab mereka mengenai sifat dan karakternya secara jelas. 

Makna ayat : 
Pada ayat (146) Allah Ta’ala mengabarkan bahwa para ulama Ahli kitab mengetahui bahwa kerasulan Muhammad adalah benar, dan risalah yang dibawanya adalah benar. Mereka benar-benar mengetahui seperti pengetahuan mereka tentang anak-anaknya sendiri. Akan tetapi mereka menyembunyikan kebenaran sedangkan mereka mengetahui. 

Pelajaran dari ayat :
 • Haramnya kaum Muslimin mengikuti bid’ah yang dilakukan oleh Ahli kitab bagaimanapun bentuknya.
 • Para Ulama ahli kitab yang hidup semasa dengan Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam mengetahui bahwa Muhammad adalah nabi yang dikabarkan dalam kitabnya, dan merupakan penutup para nabi. Namun mereka berpaling dari keimanan kepadanya dan enggan mengikutinya karena lebih mementingkan kehidupan dunia dibandingkan akhirat.

TAFSIR 7
Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi 




TAFSIR 8
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I 
Allah menjelaskan bahwa pengetahuan orang yahudi dan nasrani tentang benarnya kenabian nabi Muhammad terang benderang. Orangorang yang telah kami beri kitab taurat dan injil mengenalnya, yakni nabi Muhammad, seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih dari itu, karena anak mereka bisa jadi berasal dari hubungan dengan orang lain. Kemudian Allah membuka sifat buruk mereka yang suka menyembunyikan kebenaran hanya untuk kepentingan duniawi. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui-Nya. Inilah yang menjadikan mereka dibenci Allah, yaitu mengetahui kebenaran tetapi mengingkarinya secara sengaja. Untuk memantapkan hati orang-orang yang baru masuk islam dan umat nabi Muhammad di masa mendatang tentang kebenaran ajarannya, Allah menegaskan bahwa kebenaran itu datang dari tuhanmu, wahai nabi Muhammad, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orangorang yang ragu.

Referensi: https://tafsirweb.com/606-quran-surat-al-baqarah-ayat-146.html

AL BAQARAH 147

ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ ۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُمْتَرِينَ

Terjemah Arti: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html

Tafsir Quran Surat
147. Inilah kebenaran yang datang dari Tuhanmu. Maka jangan sekali-kali engkau -wahai Rasul- termasuk orang-orang yang meragukan kebenarannya.

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html


TAFSIR 1
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia  
147. Hai Rasulullah, ketahuilah bahwa kebenaran adalah yang Tuhanmu kabarkan kepadamu dalam al-Qur’an, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang meragukan perbuatan orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam menyembunyikan kebenara

TAFSIR 2
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

Apa yang diturunkan kepadamu -wahai nabi- itulah kebenaran dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang meragukannya. Hal ini sekalipun merupakan pesan yang dialamatkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetapi ia juga dialamatkan kepada umat Islam ini seluruhnya.

TAFSIR 3
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 

147. الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۖ (Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu)
Yakni kebenaran adalah yang datang dari Tuhanmu, dan bukan yang dikabarkan oleh Ahli kitab. 
فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu) 
Yakni Allah melarang Rasulullah dari keraguan terhadap apa yang datang dari-Nya seperti pada masalah kiblat dan yang lainnya. Dan selain Rasulullah lebih harus berhati-hati dari keraguan ini.

TAFSIR  4
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 
147. Kebenaran yang abadi (mutlak) adalah sesuatu yang diberitahukan Tuhan kepadamu, bukan sesuatu yang diberitahukan ahli kitab, Jadi janganlah kalian menjadi orang-orang yang meragukanNya, wahai para pendengar.

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html


TAFSIR 5
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 
Ketahuilah wahai nabi Allah bahwasannya yang diturunkan kepadamu adalah Al-Qur’an Al Karim yang merupaka kebenaran dari tuhanmu; maka jangankah engkau menjadi orang-orang yang rajin.

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html


TAFSIR 6
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 

Makna kata :
{ مِنَ ٱلۡمُمۡتَرِينَ } Minal mumtarin : Orang-orang yang ragu. Dan al-Imtiraa’ maknanya adalah keraguan dan tidak percaya.

Makna ayat : Pada ayat (147) Allah Ta’ala menjelaskan bahwa agama yang dibawa olehnya adalah benar. Itu adalah kebenaran yang datang kepadanya dari Allah Ta’ala, maka tidak sepantasnya untuk merasa ragu sedikitpun.

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html
TAFSIR 7
Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi 




TAFSIR 8
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I 

Untuk memantapkan hati orang-orang yang baru masuk islam dan umat nabi Muhammad di masa mendatang tentang kebenaran ajarannya, Allah menegaskan bahwa kebenaran itu datang dari tuhanmu, wahai nabi Muhammad, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orangorang yang ragu. Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Tidak ada kelebihan satu kiblat atas lainnya, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan terhadap orang lain. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Terhadap semua itu Allah akan memberikan perhitungan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah mahakuasa atas segala sesuatu.

Referensi: https://tafsirweb.com/608-quran-surat-al-baqarah-ayat-147.html

AL BAQARAH 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html
Terjemah Arti: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html
Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 148
148. Setiap umat mempunyai arah tertentu yang mereka jadikan sebagai kiblat, baik sifatnya kongkrit maupun abstrak. Salah satunya ialah perselisihan mereka tentang arah kiblat dan apa yang Allah syariatkan untuk mereka. Jadi, tidak ada masalah bila arah kiblat mereka bermacam-macam, jika hal itu berdasarkan perintah dan ketentuan Allah. Maka berlomba-lombalah kamu -wahai orang-orang beriman- untuk melakukan kebajikan yang diperintahkan kepadamu. Dan kelak pada hari kiamat Allah akan mengumpulkan kalian dari manapun kalian berasal untuk memberimu balasan yang setimpal dengan amal perbuatanmu. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi-Nya untuk mengumpulkanmu dan memberikan balasan kepadamu.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html


TAFSIR 1
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia  
148. Dan setiap umat memiliki kiblat tersendiri untuk menghadap dalam sholatnya, maka bergegaslah hai orang-orang yang beriman untuk mengerjakan kebaikan dan amal shalih. Dan Allah akan membangkitkan kalian semua pada hari kiamat; Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, tak ada yang sulit bagi-Nya.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html

TAFSIR 2
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblat yang masing-masing darinya menghadap kepadanya dalam ibadah shalatnya, maka bersegeralah –wahai orang-orang yang beriman- untuk berlomba dalam mengerjakan amal amal sholeh yang disyariatkan Allah untuk kalian dalam Islam. Dan Allah akan menghimpun Kalian semua pada hari kiamat dari daerah manapun kalian berada. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html

TAFSIR 3
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 

148. وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ (Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)) Yakni setiap umat beragama memiliki arah (kiblat), baik itu kiblat yang benar maupun kiblat yang sesat. Atau yang dimaksud dengan ayat ini adalah setiap umat Muhammad memiliki kiblat untuk sholat, baik itu di mengarah kea rah timur, barat, selatan, atau utara. هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ (yang ia menghadap kepadanya) Yakni yang ia mernghadap ke arahnya. فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ (Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan) Yakni bersegeralah untuk menjalankan perintah-Nya seperti menghadap ke Baitul Haram dan menjalankan segala kebaikan, dan menjalankan sholat di awal waktunya. أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ (Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu) Yakni mengumpulkan kalian di hari kiamat untuk membalas perbuatan yang kalian lakukan. جَمِيعًا ۚ(seluruhnya) Yakni sholat kalian dari arah yang berbeda-beda akan tetapi seperti ke satu arah saja.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html

TAFSIR  4
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 
1 ). { وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ } Sebagai isyarat keberagaman manusia dalam beramal dan beribadah, antara shalat dan belajar dan dakwah serta memberi makan dan minum, semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya, akan tetapi yang terpenting adalah setiap orang senantiasa terdepan disetiap kebaikan yang ia lakukan dan senantiasa mengukur diri, dan disini al-Qur'an membimbing kita agar menjadi insan yang terdepan. 2 ). { فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ } Perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan adalah tambahan dari perintah berbuat kebaikan itu sendiri; adapun maksud dari berlomba-lomba dalam kebaikan termasuk didalamnya penyempurnaan amalan, dan pengaplikasiaannya sesempurna mungkin, dan senantiasa bergegas meraih kebaikan itu, dan barangsiapa yang berlomba-lomba di dunia dalam melakukan kebajikan, niscaya dia akan menjadi terdepan di akhirat menuju surga. 3 ). Merupakan bisnis yang menguntungkan, dan persaingan menuju surga dibuka pintu-pintunya pada malam lailatul qadr, dan panggilan al-Qur'an sungguh meninggi : { فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ }, dan diantara kerugian yang besar adalah dijadikannya kesempatan berbisnis dengan Allah, dan musim-musim kebaikan yang mengantarkan pelakunya kepada kemenangan di akhirat sama seperti waktu-waktu lainnya bagi sebagian besar umat manusia.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html


TAFSIR 5
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 
Allah mengabarkan setiap pengikut agama memiliki syariat dan kiblat yang beribadah mengarah padanya.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html


TAFSIR 6
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 
Makna kata : { وَلِكُلّٖ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ } Wa likullin wijhatun huwa muwallihaa : Pada harakat tanwin dalam kata (kullin) menunjukkan ada kata yang dihapus. Yaitu likulli ahli millatin setiap pemeluk agama seperti Islam, Yahudi, dan Nasrani memiliki kiblat yang dijadikan tempat menghadap tatkala melaksanakan shalat. { ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ } al-Khairaat : Kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan rasulNya Makna ayat : Setelah penetapan hakikat yang terkandung dalam ayat (وَلَئِنۡ أَتَيۡتَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ ) “Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil)”. Maksudnya apabila Nabi Muhammad ﷺ mendatangi Ahli kitab dengan membawa segudang bukti yang menunjukkan kebenaran dalam perintah perubahan kiblat, mereka tetap tidak akan mengikuti kiblatnya kaum Muslimin, sebagaimana Nabi juga tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian di antara mereka tidak akan mengikuti kiblat yang lain. Seperti halnya orang Yahudi menghadap tempat terbitnya matahari sebagai kiblat, dan orang Nasrani menghadap Baitul Maqdis sebagai kiblatnya. Kemudian Allah Ta’ala mengabarkan bahwa setiap umat memiliki kiblatnya masing-masing dalam shalat. Maka tinggalkanlah agama-agama yang sesat itu wahai kaum Muslimin, dan berlomba-lombalah berbuat kebaikan, berpaculah dalam amalan shalih sebagai bentuk kesyukuran kepada Rabb kalian karena telah memberikan arah kiblat yang merupakan kiblat bapak kalian Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Dialah Allah yang akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat, menanyai apa yang kalian lakukan, dan akan membalas amalan-amalan kalian. Dia Maha Mampu atas segala sesuatu. Pelajaran dari ayat : • Berpaling dari perdebatan dengan orang-orang yang membangkang, dan memilih untuk mengerjakan amalan ketaatan, berlomba-lomba mengerjakanya itu lebih bermanfaat dibandingkan larut dalam perdebatan dengan orang yang tidak bisa diharapkan untuk kembali kepada kebenaran.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html

TAFSIR 7
Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi 




TAFSIR 8
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I 
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Tidak ada kelebihan satu kiblat atas lainnya, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan terhadap orang lain. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Terhadap semua itu Allah akan memberikan perhitungan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah mahakuasa atas segala sesuatu. Allah mengulangi lagi perintah untuk menghadap masjidilharam. Dan dari mana pun engkau keluar, wahai nabi Muhammad, hadapkanlah wajahmu ke arah masjidilharam, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. Pengulangan ini penting karena peralihan kiblat merupkan peristiwa nasakh (penghapusan hukum) yang pertama kali terjadi dalam islam. Dengan diulang maka hal ini akan tertanam dalam hati kaum mukmin sehingga mereka tidak terpengaruh oleh hasutan orang yahudi yang tidak rela kiblat mereka ditinggal.

Referensi: https://tafsirweb.com/610-quran-surat-al-baqarah-ayat-148.html


DIKUTIP DARI:

Referensi: https://tafsirweb.com/487-surat-al-baqarah-ayat-91.html
dan telah disampaikan pada pengajian "ngaji bareng al baqarah 90-93" di mushola al musyarafah,Petamburan jakarta pusat,Ahad, 19 januari 2020,oleh Ust.Uripudin,S.Ag,M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar