*Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh*
*APA SEBAB Hati Seseorang Sulit Menerima Kebenaran?*
Manusia punya cara yang berbeda-beda dalam menerima kebenaran..
• Sebagian orang hanya dengan sedikit isyarat dan kalimat-kalimat singkat bisa membuatnya sadar.
• Sebagian yang lain sangat susah, walau sudah diberi ribuan dalil dan argumen yang jelas masih saja tidak membuatnya berubah.
Allah Ta'ala berfirman:
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
_“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam._
_Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.”_
(QS.al-An’am: 125)
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِين
_“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”_
(QS. az-Zumar: 22)
Lapangnya hati seseorang dan mudahnya dalam memahami kebenaran salah satunya karena banyaknya mengkaji, mencari tau dan mendekati ulama’ serta orang-orang bijak. Serta mensucikan diri dan meninggalkan dosa khususnya menjauhi makanan haram.
Sementara hati yang keras dan kaku tentu disebabkan oleh banyaknya dosa. Bisa pula karena seringnya berdebat, teman yang buruk, menyembah dunia dan menuhankan syahwat. Semua itu membuat hati sempit dan susah menerima kebenaran walau telah nyata dihadapannya.
(https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-20850744/penyebab-hati-keras-sulit-menerima-nasehat-dan-hidayah?page=3)
Hati manusia keras dan angkuh ia akan enggan atau sulit meneriman nasehat dan hidayah dari Allah, itu disebabkan hatinya telah menjadi keras.
Layaknya air yang disimpan di lemari es, membuat air itu menjadi beku. Jika sudah beku, maka sulit bagi kita untuk menuangkan /meminum air tersebut. Begitu pula hati, jika sudah keras, akan sulit menerima petunjuk Allah.
Air agar tdk menjadi keras.jangan diletakan di tempat yg akan membuat air itu mengeras.
Hati agar bisa menerima kebenaran ,jangan diri kita menjadi lalai terhadap perintah Allah swt contohnya tdk pernah sholat lalai,sedikit berdzikr,membiarkan dalam kemaksiatan,diri berlumuran dosa.melakukan hal yg Allah melarangNYA.
Rasulullah berlindung dari hati yang keras dan tidak khusyu’.
للهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن نفس لا تشبع ومن دعوة لا يستجاب لها. رواه مسلم
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan”. [HR. Muslim]
1. Terlalu banyak makan
Apalagi jika yang dimakan itu berupa barang syubhat (meragukan) atau haram, atau diperoleh dengan cara yang sama.
Seorang ulama, Bisyr bin Al-Harits, pernah menjelaskan bahwa banyak bicara dan makan merupakan dua penyebab hati menjadi keras.
Selain menyebabkan hati keras, banyak makan akan menyebabkan badan subur dan besar syahwatnya, inilah “bahan bakar” dari setan untuk mendorong manusia melakukan maksiat, sangatlah bijak Rasulullah mengajarkan kepada kita supaya puasa karena dengan puasa nafsu syahwat akan teredam.
2. Terlalu banyak bicara
Rasulullah SAW bersabda: Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu banyak bicara kecuali dzikrullah. Sungguh, banyak bicara itu membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah yang berhati keras,” (HR. Tirmidzi No. 2413, Malik dan Baihaqi).
Bicara banyak,ghibahin orang.timbulnya menggunjing orang.menyuddutkan orang.akibatnya dosa menumpuk.membuat karat pada hati yg menjadikan sulit menerimaa nasehat.eggoisme lebih menonnjol.merasa diri lebih unggul dari orang lain.
3. Terlalu banyak tertawa.
Kebiasaan buruk ini menjadikan hati lalai mengingat Allah, sehingga menjadikan hati kehilangan ruh dan kesadaran jati diri.
Maka tepat, jika Rasulullah SAW jauh-jauh hari mengingatkan untuk menghindari kebiasaan yang satu ini, sebagaimana tertuang dalam sabdanya.
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena hal itu dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Banyaak tertawa membuat lalai hati,lebih banyak bersenang senang timbul sedikit hatinya mengingat Allah.
*Jadi*, mungkin bukan dakwahnya yang keras...
Tapi bisa jadi, karena hatinya terlalu keras karena banyak keharaman yg ada dalam dirinya..
Na'udzubillaahi mindzaalik..
♻ *Sumber:*
https://www.instagram.com/p/BrNYUa5nLVM/
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar