*Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*
*
Oleh:
Syaikh DR. Abdul Bâri ats-Tsubaiti
https://chat.whatsapp.com/HHcc3t5gzBAAioCOpsNKkG
Kekayaan dan kemiskinan merupakan ujian dari Allâh Azza wa Jalla terhadap para hamba-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Dan Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan. [Al-Anbiyâ/21:35]
Dan sungguh menakjubkan keadaan seorang Mukmin, jika ditimpa kesulitan dan penderitaan, ia bersabar, sehingga itu menjadi kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan dan kegembiraan, ia bersyukur, sehingga itu juga menjadi kebaikan baginya.
Adanya perbedaan rezeki ini juga menyebabkan roda kehidupan berjalan normal. Yang kaya bisa mempekerjakan yang miskin dengan upah, sehingga kebutuhan masing-masing bisa terpenuhi dengan baik. Si kaya membantu si miskin dengan hartanya, sementara si miskin membantu dengan keahliannya.
Jika Allâh Azza wa Jalla menguji seorang hamba dengan kemiskinan maka sabar merupakan ibadah termulianya. Barangsiapa sempit rezekinya dan kehidupannya susah, maka janganlah ia berkecil hati, karena kehidupan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mayoritas para Shahabat yang mulia juga pas-pasan bahkan dalam kekurangan. Perhiasan dunia yang akan sirna ini tidak pantas untuk disedihkan tatkala luput.
Agar jiwa menjadi tenteram dan menyadari betapa besar karunia Allâh Azza wa Jalla kepadanya sehingga bisa bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla , maka dengarkanlah pengarahan dari Nabi kita yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ مِمَّنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ
Jika salah seorang dari kalian melihat orang yang lebih unggul dalam harta dan tubuh maka hendaknya ia melihat kepada orang yang di bawahnya, yakni orang yang ia ungguli [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Dalam riwayat Imam Muslim ada tambahan:
فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Maka hal itu lebih layak menjadikan kalian agar tidak meremehkan karunia Allâh Azza wa Jalla kepada kalian
Sungguh Islam telah menyeru orang-orang faqir sebagaimana Islam menyeru orang-orang kaya supaya mereka mendidik jiwa mereka agar menjadi jiwa yang kaya, dengan mengekang nafsunya, mengaturnya sehingga bisa menggapai sifat qanâ’ah dan ridha terhadap pemberian Allâh Azza wa Jalla meskipun dianggap sedikit. Apapun yang telah Allâh Azza wa Jalla tetapkan sebagai bagianmu tidak akan pernah luput darimu. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ
Ridhalah dengan apa yangAllâh Azza wa Jalla bagikan untukmu maka engkau akan menjadi manusia terkaya [HR. At-Tirmidzi]
Bagi orang-orang yang diuji oleh Allâh Azza wa Jalla dengan kemiskinan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Adab-adab ini ada yang terkait hati, penampilan zhahir, pergaulan dan aktivitas lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar