وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (204)
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-204.html?m=1
Janganlah kalian mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya. (Fushshilat: 26), hingga akhir ayat.
Keharusan ini bertambah kukuh dalam salat fardu bila imam membacanya dengan suara keras, seperti yang disebutkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih-nya melalui hadis Abu Musa Al-Asy'ari r.a.
Tafsir Jalalayn:
Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah) jangan berbicara (agar kamu mendapat rahmat) ayat ini diturunkan sehubungan dengan perintah tidak boleh berbicara sewaktu khutbah Jumat yang diungkapkan oleh ayat ini dengan istilah Alquran, mengingat khutbah itu mengandung ayat-ayat Alquran. Menurut pendapat lain berkaitan dengan pembacaan Alquran secara mutlak.
Tafsir Quraish Shihab:
Wahai orang-orang yang beriman, apabila al-Qur'ân dibacakan kepada kalian, maka simaklah agar kalian dapat merenungi pesan-pesan kebaikan (maw'izhah). Simaklah sepenuh hati agar kalian mendapat rahmat.
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-204#tafsir-quraish-shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar