Cari Blog Ini

Rabu, 30 Agustus 2023

At-Taubah 69

 

Tafsir Surat At-Taubah, ayat 69

كَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالا وَأَوْلادًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (69) }

(keadaan kalian, hai orang-orang munafik dan musyrik adalah) seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian, mereka lebih kuat daripada kalian, dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kalian. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kalian telah menikmati bagian kalian sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian menikmati bagiannya, dan kalian mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.
Allah Swt. menyebutkan bahwa mereka (orang-orang munafik) itu telah menerima azab Allah di dunia dan akhirat, sebagaimana azab yang telah diterima oleh orang-orang yang sebelum mereka.
Firman Allah Swt.:
بِخَلاقِهِمْ
bagian mereka. (At-Taubah: 69)
Yakni kebaikan berkat agama mereka.
Firman Allah Swt.:
{كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا}
dan kalian mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. (At-Taubah: 69)
Maksudnya, mempercakapkan kebatilan dan kedustaan.
{أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ}
Mereka itu amalannya menjadi sia-sia. (At-Taubah: 69)
Semua usaha mereka sia-sia, maka tidak ada pahala bagi mereka karena amalan mereka rusak (batil).
{فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi. (At-Taubah: 69)
Dikatakan demikian karena mereka tidak mendapat pahala dari amalan­nya.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Amr ibnu Ata, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian. (At-Taubah: 69), hingga akhir ayat.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa alangkah miripnya malam ini dengan malam kemarin. seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian. (At-Taubah: 69) 
sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian. (At-Taubah: 69), hingga akhir ayat." Abu Hurairah mengatakan bahwa al-khalaq artinya agama.
{وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا}
dan kalian mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. (At-Taubah: 69)
Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, apakah seperti yang dilakukan oleh orang-orang Persia dan orang-orang Romawi?" Rasulullah Saw. menjawab,
"فَهَلِ الناس إلا هم"
 "Tiada lain orang yang dimaksud adalah mereka."
Hadis ini mempunyai syahid sahih yang menguatkannya.

Tafsir Surat At-Taubah, ayat 69

Tafsir Jalalayn:
Keadaan kalian hai orang-orang munafik (seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian, mereka lebih kuat daripada kalian dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kalian. Maka mereka telah menikmati) mereka telah bersenang-senang (dengan bagian mereka) maksudnya bagian duniawi mereka (dan kalian telah menikmati) hai orang-orang munafik (bagian kalian sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian menikmati bagiannya dan kalian mempercakapkan) hal-hal yang batil dan mencela Nabi saw. (sebagaimana mereka mempercakapkannya) seperti apa yang biasa mereka pergunjingkan. (Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat dan mereka itulah orang-orang yang merugi).

Tafsir Quraish Shihab:
Keadaan kalian, wahai orang-orang munafik, sama seperti keadaan orang-orang kafir dan munafik sebelum kalian. Mereka, yang lebih kuat dan lebih banyak memiliki harta dan anak daripada kalian, telah menikmati kesenangan dunia yang diberikan, berpaling dari berzikir dan bertakwa kepada Allah. Mereka menyambut nabi-nabi yang diutus kepada mereka dengan sikap meremehkan dan mengolok-olok di antara sesama mereka. Kalian pun menikmati kesenangan dunia seperti yang mereka nikmati dulu. Kalian juga melakukan seperti apa yang mereka lakukan, yaitu kemungkaran dan kebatilan. Perbuatan mereka akan sia- sia dan tidak akan berguna di dunia atau di akhirat. Mereka adalah orang-orang yang merugi. Nasib dan tempat kembali kalian sama buruknya dengan mereka.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

69. كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ ((keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu)
Kalimat ini ditujukan bagi orang-orang munafik.
Yakni orang-orang kafir sebelum kalian lebih banyak harta dan keturunannya daripada orang-orang munafik di zaman Rasulullah.

وَأَكْثَرَ أَمْوٰلًا وَأَوْلٰدًا فَاسْتَمْتَعُوا۟ (dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati)
Yakni berfoya-foya.

بِخَلٰقِهِمْ(bagian mereka)
Yakni dengan bagian mereka yang diberikan Allah kepada mereka dari kenikmatan dunia.

فَاسْتَمْتَعْتُم(dan kamu telah menikmati)
Wahai orang-orang munafik.

بِخَلٰقِكُمْ(bagian kamu)
Yakni dengan bagian kalian yang telah ditetapkan Allah bagi kalian.

كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلٰقِهِمْ(sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya)
Kalian menikmatinya sebagaimana Mereka menikmatinya.
Allah mencela kedua golongan tersebut yang telah tenggelam dalam kenikmatan itu sehingga lalai dari menunaikan kewajiban terhadap Allah Sang Pemberi nikmat.

وَخُضْتُمْ كَالَّذِى خَاضُوٓا۟ ۚ( dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya)
Yakni kalian tenggelam dalam mencari kenikmatan dunia serta dalam sendagurau dan main-main sebagaimana mereka berbuat demikian.
Pendapat lain mengatakan, yakni sebagaimana mereka menyimak ayat-ayat Allah dengan penuh kebohongan.

أُو۟لٰٓئِكَ(Mereka itu)
Yakni yang memiliki sifat-sifat tersebut.

حَبِطَتْ أَعْمٰلُهُمْ(amalannya menjadi sia-sia)
Yakni amalan mereka lenyap. Dan yang dimaksud adalah amalan yang mereka lakukan yang nampak sebagai amal ketaatan.

فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۖ( di dunia dan di akhirat)
Lenyapnya di dunia adalah karena apa yang mereka harapkan untuk bisa menjadi sebab kekayaan malah menjadi kemiskinan, dan kemuliaan menjadi kehinaan, serta kekuatan menjadi kelemahan. Sedangkan lenyapnya di akhirat adalah karena mereka akhirnya merasakan azab neraka dan amalan mereka yang mereka sangka adalah sebuah ketaatan ternyata tidak bermanfaat.


Referensi : https://tafsirweb.com/3085-surat-at-taubah-ayat-69.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar