قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَى مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَى ظُهُورِهِمْ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ (31) وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (32)
sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata, "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!" (Al-An'am: 31)
Damir yang terdapat pada lafaz fiha dapat dirujukkan kepada kehidupan dunia, dapat dirujukkan kepada amal-amal saleh, dapat pula dirujukkan kepada hari akhirat, yakni perkara yang menyangkut hari akhirat (termasuk hari kiamat).
sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu. (Al-An'am: 31)
Yaziruna artinya apa yang mereka pikul. Menurut Qatadah adalah 'apa yang mereka kerjakan'.
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau. (Al-An'am: 32)
Artinya, sesungguhnya kehidupan dunia memang kebanyakannya demikian.
Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidaklah kalian memahaminya? (Al-An'am: 32)
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-31-32.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar