Cari Blog Ini

Minggu, 12 Juni 2022

Al-Anam 60-62 ibnu Katsir

 وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (60) وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ (61) ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ (62)

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

(Ingatlah) ketika Allah berfirman, 'Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (Ali Imran: 55)

{اللَّهُ يَتَوَفَّى الأنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الأخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى}

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. (Az-Zumar: 42)
Allah menyebutkan dalam ayat ini dua jenis kewafatan, yaitu wafat besar dan wafat kecil. Hal yang sama disebutkan pula oleh Allah dalam ayat ini (Al-An'am: 60) yaitu wafat kecil dan wafat besar melalui firman-Nya:

{وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ}

Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari. (Al-An'am:60)
Yakni Allah mengetahui mata pencaharian yang kalian kerjakan di siang hari. Kalimat ini merupakan jumlah mu'taridah (kalimat sisipan) yang menunjukkan pengertian bahwa pengetahuan Allah meliputi semua makhluk-Nya pada malam hari dan siang hari mereka, yakni di waktu mereka diam dan di waktu mereka bergerak, semuanya terliputi oleh pengetahuan Allah. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ}

Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antara kalian yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. (Ar-Ra'd: 10)
Sama pula dengan makna yang terkandung di dalam firman lainnya:

{وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ}

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam itu. (Al-Qashash: 73)
Yakni melakukan istirahat di malam hari.

{وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ}

dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya. (Al-Qashash: 73)
Yaitu pada siang harinya, seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya yang lain:

{وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا * وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا}

Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (An-Naba: 10-11)
Dalam surat ini pun Allah Swt. menyebutkan melalui firman-Nya:

{وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ}

Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari, dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari. (Al-An'am: 60)
Maksudnya, semua pekerjaan yang kalian lakukan di siang hari.

{ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ}

kemudian Dia membangunkan kalian pada siang hari. (Al-An'am: 60)
Damir yang ada pada lafaz fihi kembali kepada siang hari, menurut apa yang dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, dan As-Saddi. Sedangkan menurut Ibnu Juraij, dari Abdullah ibnu Kasir, damir kembali kepada tidur, yakni dalam tidurnya. Tetapi makna yang pertama lebih kuat.

{لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى}

Untuk disempurnakan umur (kalian) yang telah ditentukan. (Al-An'am: 60)
Artinya, sampai kepada ajal atau batas umur yang telah ditetapkan untuk masing-masing orang.

{ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ}

kemudian kepada Allah-lah kalian kembali. (Al-An'am: 60)
Yakni kelak di hari kiamat.

{ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ}

lalu Dia memberitahukan kepada kalian. (Al-An'am: 60)
Maksudnya, menceritakan dan membeberkan kepada kalian.

{بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ}

apa yang dahulu kalian kerjakan. (Al-An'am: 60)
Yakni Dia akan mengadakan pembalasan kepada kalian atas hal tersebut. Dengan kata lain, apabila amal perbuatan kalian baik, maka balasannya baik; dan apabila amal perbuatan kalian buruk, maka balasannya buruk pula.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-60-62.html?m=1

Tafsir Jalalayn :

Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari) Ia mencabut arwah kamu di kala tidur (dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan) yang kamu lakukan (pada siang hari kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari) maksudnya dibangunkan kembali pada siang harinya dengan cara mengembalikan arwahmu (untuk disempurnakan ajalmu yang telah ditentukan) yakni batas kehidupan (kemudian kepada Allahlah kamu kembali) melalui kebangkitan (lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan) kemudian Ia membalas kamu berdasarkan hal itu.

Tafsir Quraish Shihab:

Dia yang menidurkan kalian di waktu malam, membuat kalian berjaga di waktu siang, dan mengetahui segala sesuatu yang kalian perbuat di waktu siang hingga tiap orang di antara kalian mencapai ajalnya. Kemudian, pada hari kiamat kelak, kalian akan kembali kepada Allah yang akan memberitahu dan memberi balasan kepada kalian atas perbuatan baik dan buruk yang pernah kalian perbuat.

https://tafsirq.com/6-Al-An'am/ayat-60#tafsir-quraish-shihab

{وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ}

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya. (Al-An'am: 61)
Artinya, Dialah yang menguasai segala sesuatu; dan segala sesuatu tunduk kepada keagungan, kebesaran, dan kekuasaan-Nya.

{وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً}

dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga. (Al-An'am: 61)
Yaitu di antara para malaikat ada yang ditugaskan oleh Allah untuk menjaga tubuh manusia, seperti halnya yang disebutkan oleh Allah dalam ayat lain:

{لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ}

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (Ar-Ra'd: 11)
Maksudnya, malaikat penjaga yang mencatat semua amal perbuatannya; sama halnya dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ *

Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian). (Al-Infitar: 10)

{عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ * مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ}

yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaf: 17-18)

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ

(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya. (Qaf: 17)

****

Mengenai firman Allah Swt:

{حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ}

sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian. (Al-An'am: 61)
Artinya, telah tiba masa ajalnya, dan maut sudah di ambang pintu.

{تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا}

ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami. (Al-An'am: 61)
Yakni oleh malaikat yang ditugaskan untuk melakukan hal tersebut (pencabutan nyawa). Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang telah mengatakan bahwa malaikat maut ('Izrail) mempunyai pembantu-pembantu yang terdiri atas para malaikat lainnya; mereka mencabut roh dari jasad, lalu roh dicabut oleh malaikat maut apabila telah sampai di tenggorokan orang yang bersangkutan. Hal ini akan dijelaskan dalam tafsir firman-Nya:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh. (Ibrahim: 27)
Hadis-hadis yang berkaitan dengan masalah ini membuktikan kesahihan dari asar yang bersumberkan dari Ibnu Abbas dan lain-lainnya ini.

****

Firman Allah SWT:

{وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ}

dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (Al-An'am: 61)
Yakni dalam menjaga roh orang yang diwafatkan, bahkan mereka memeliharanya dan menempatkannya menurut apa yang dikehendaki oleh Allah Swt. Jika orang yang bersangkutan termasuk orang-orang yang bertakwa, maka mereka ditempatkan di tempat yang tinggi; jika orang yang bersangkutan termasuk orang-orang yang durhaka, maka ditempatkan di sijjin. Kami berlindung kepada Allah dari hal tersebut

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-60-62.html?m=1

Tafsir Jalalayn :

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi) kekuasaan yang maha tinggi (di atas semua hamba-Nya dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga) yaitu para malaikat yang mencatat semua amal perbuatanmu (sehingga apabila datang kepada salah seorang di antara kamu kematian, ia diwafatkan) di dalam qiraat lainnya dibaca tawaffahu (oleh utusan-utusan Kami) yakni para malaikat yang ditugaskan untuk mencabut arwah-arwah (dan mereka itu tidak melalaikan kewajibannya) tidak pernah berlaku sembrono terhadap apa yang telah diperintahkan kepada mereka untuk dilakukannya.

Tafsir quraish Shihab :

Dia yang menaklukkan hamba-hamba-Nya dengan kekuasaan-Nya, dan yang mengutus malaikat- malaikat-Nya untuk menghitung perbuatan-perbuatan kalian sampai datang ajal dari masing-masing orang di antara kalian. Lalu nyawanya akan dicabut oleh malaikat-malaikat Kami yang Kami utus khusus untuk itu. Malaikat-malaikat itu tidak pernah melalaikan tugas yang dilimpahkan kepada mereka


Firman Allah Swt.:

{ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ}

Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah Penguasa mereka yang sebenarnya. (Al-An'am: 62)
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian mereka dikembalikan. (Al-An'am: 62) Yang dimaksud dengan mereka di sini menurutnya adalah para malaikat.

{إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ}

kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. (Al-An'am: 62)

{ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ}

Kemudian mereka dikembalikan. (Al-An'am: 62)
Dapat diinterpretasikan dengan pengertian bahwa kelak semua makhluk dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat, lalu Allah memutuskan perkara mereka dengan keputusan yang adil dari-Nya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{قُلْ إِنَّ الأوَّلِينَ وَالآخِرِينَ * لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ}

Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” (Al-Waqi'ah: 49-50)

{وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا} إِلَى قَوْلِهِ: {وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا}

dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Al-Kahfi: 47) Sampai dengan firman-Nya: Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun. (Al-Kahfi: 49) Karena itulah dalam surat ini disebutkan:

{مَوْلاهُمُ الْحَقِّ أَلا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ}

Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat per­hitungan yang paling cepat. (Al-An'am: 62)

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-60-62.html?m=1

Tafsir Jalalayn :

Kemudian mereka dikembalikan) semua makhluk itu (kepada Allah Penguasa mereka) Yang Memiliki mereka (yang sebenarnya) yang bersifat Maha Adil untuk membalas amal perbuatan mereka. (Ketahuilah bahwa segala hukum pada hari itu kepunyaan-Nya) keputusan yang dilaksanakan atas diri mereka (dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.") Dia menghisab semua makhluk dalam jangka waktu setengah hari menurut ukuran hari dunia sebagaimana yang telah dijelaskan oleh sebuah hadis mengenai hal ini.

Tafsir Quraish Shihab:

Kemudian Dia membangkitkan orang-orang yang sudah mati itu di hari kiamat. Mereka akan berdiri di hadapan Tuhan mereka yang akan menangani urusan mereka dengan benar. Ketahuilah bahwa hanya Dia yang mempunyai hak mengadakan perhitungan dan memutuskan permasalahan antar makhluk pada hari itu. Dia adalah secepat-cepat yang melaksanakan perhitungan dan pembalasan.

https://tafsirq.com/6-al-anam/ayat-62#tafsir-quraish-shihab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar