Cari Blog Ini

Selasa, 07 Juni 2022

Al-Anam 33-36 ibnu Katsir

 قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (33) وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ (34) وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الْأَرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِآيَةٍ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ (35) إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ وَالْمَوْتَى يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ (36)


{قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ}

Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu. (Al-An'am: 33)
Maksudnya,pengetahuan Kami benar-benar telah meliputi pendustaan mereka terhadapmu dan kesedihan serta kekecewaanmu terhadap sikap mereka. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain:

{فَلا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ}

maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. (Fathir: 8)
Sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya yang lain:

{لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ أَلا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ}

Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman. (Asy-Syu'ara: 3)
Sama pula dengan firman-Nya:

{فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا}

Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). (Al-Kahfi: 6)


{فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ}

karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. (Al-An'am: 33)
Artinya mereka sama sekali tidak menuduhmu sebagai seorang pendusta dalam hal tersebut, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah (Al-An'am: 33) Yakni 'tetapi mereka mengingkari perkara yang hak dan menolaknya dengan dada mereka', seperti yang diriwayatkan oleh Sufyan As-Sauri, dari Abu Ishaq, dari Najiyah ibnu Ka'b, dari Ali yang menceritakan bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Nabi Saw., "Sesungguhnya kami tidak menuduh dirimu pendusta, tetapi kamu hanya mendustakan apa yang kamu sampaikan itu.

فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ}

Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. (Al-An'am:33)
Ayat-ayat Allah adalah Nabi Muhammad Saw.

*****

Firman Allah Swt.:

وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. (Al-An'am: 34)
Hal ini merupakan hiburan bagi hati Nabi Muhammad Saw., sekaligus sebagai ungkapan dukungan terhadapnya dalam menghadapi orang-orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya, juga merupakan perintah kepadanya agar bersikap sabar sebagaimana sikap sabar orang-orang yang berhati teguh dari kalangan para rasul terdahulu. Dalam ayat ini pun terkandung janji Allah kepada nabi-Nya, bahwa Dia akan menolongnya sebagaimana Dia telah menolong para rasul terdahulu, kemudian beroleh kemenangan. 


{وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ}

Tak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. (Al-An'am: 34)
Yakni janji-janji kemenangan yang telah ditetapkan-Nya di dunia dan akhirat bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin. Perihalnya sama dengan firman-Nya yang lain:

{وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ * إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ}

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapatpetolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang. (Ash-Shaffat: 171-173)

{كَتَبَ اللَّهُ لأغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ}

Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Al-Mujadilah: 21)

****

Mengenai firman Allah Swt.:

{وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ}

sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. (Al-An'am: 34)
Artinya berita tentang mereka, bagaimana mereka mendapat pertolongan dan dukungan dalam menghadapi orang-orang yang mendustakan mereka dari kalangan kaumnya. Maka demikian pula halnya dengan kamu (Muhammad) akan mengalami hal yang sama dengan para rasul yang mendahuluimu.
Kemudian Allah Swt. berfirman:

{وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ}

Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu. (Al-An'am: 35)
Yaitu apabila terasa berat olehmu sikap berpaling mereka darimu.

{فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الأرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ}

maka jika kamu dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit. (Al-An'am: 35)
Ali ibnu Abu Talhah mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa nafaq artinya terowongan. Yakni kamu (Muhammad) masuk ke dalam terowongan itu, lalu datang membawa ayat kepada mereka; atau kamu buat tangga sampai ke langit, lalu kamu naik ke langit dan mendatangkan kepada mereka suatu ayat (bukti) yang lebih baik daripada yang engkau sampaikan kepada mereka sekarang, maka lakukanlah.

وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ}

Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk. Sebab itu, janganlah kalian sekali-kali termasuk orang-orang yang jahil. (Al-An'am: 35)
Ayat ini sama maknanya dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. (Yunus: 99), hingga akhir ayat.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk (Al-An'am: 35) Sesungguhnya Rasulullah Saw. sangat menginginkan semua orang ber­iman dan mengikuti jalan petunjuknya. Maka Allah memberitahukan kepadanya bahwa tidak ada seorang pun yang beriman kecuali orang yang telah ditakdirkan oleh Allah mendapat kebahagiaan sejak zaman azalinya.

إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ}

Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah). (Al-An'am 36)
Yakni sesungguhnya orang yang menyambut seruanmu, hai Muhammad, hanyalah orang yang mau mendengar, mencerna, dan memahaminya. Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh ayat lain:

{لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ}

supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir. (Yasin: 70)
Firman Allah Swt.:

{وَالْمَوْتَى يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ}

dan orang-orang yang mati (hatinya) akan dibangkitkan oleh Allah, (Al-An'am: 36)
Yang dimaksud dengan 'orang-orang yang mati' ialah orang-orang kafir. Dikatakan demikian karena hati mereka mati, maka Allah menyerupakan mereka dengan orang-orang yang mati sungguhan (yakni bangkai).
Karena itulah disebutkan:

{وَالْمَوْتَى يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ}

dan orang-orang yang mati akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nyalah mereka dikembalikan. (Al-An'am: 36)
Di dalam ungkapan ini terkandung makna cemoohan dan penghinaan terhadap mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar