Cari Blog Ini

Sabtu, 18 Juni 2022

Al-Anam 93-94 tafsir ibnu Katsir

 وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ (93) وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (94

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-93-94.html?m=1

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا}

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah. (Al-An'am: 93)
Artinya, tidak ada seorang pun yang lebih zalim (aniaya) daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah, lalu ia menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya, atau anak, atau mengaku-ngaku bahwa dirinya telah diutus oleh Allah kepada manusia, padahal Allah tidak mengutusnya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ}

atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepada saya, "padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya. (Al-An'am: 93)
Ikrimah dan Qatadah mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Musailamah Al-Kazzab.

{وَمَنْ قَالَ سَأُنزلُ مِثْلَ مَا أَنزلَ اللَّهُ}

dan orang yang berkata, "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah " (Al-An'am: 93)
Maksudnya orang yang mendakwakan dirinya mampu menandingi wahyu yang diturunkan dari sisi Allah melalui perkataan yang dibuat-buatnya, seperti yang dikisahkan dalam ayat yang lain:

{وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا}

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini). Kalau kami menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini.” (Al-Anfal: 31), hingga akhir ayat.

****

Firman Allah Swt.:

{وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ}

sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut. (Al-An'am: 93)
Yakni sedang berada dalam sakaratul maut, kesakitannya dan penderitaannya.

{وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ}

sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya. (Al-An'am: 93)
Yaitu memukulinya, sama halnya dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lain:

{لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي }

Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku. (Al-Maidah: 28), hingga akhir ayat.

{وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ}

dan niscaya mereka melepaskan tangan dan lidah mereka kepada kalian dengan menyakiti (kalian). (Al-Mumtahanah: 2), hingga akhir ayat.
Ad-Dahhak dan Abu Saleh mengatakan bahwa basitu aidiyahum artinya memukulkan tangan mereka, yakni menimpakan siksaan. Sama dengan pengertian yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu:

{وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ}

Kalau kamu melihat ketika para malaikat itu mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka. (Al-Anfal: 50)
Karena itulah dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:             

وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ}

sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya. (Al-An'am: 93)
Yakni memukulinya sehingga rohnya keluar dari jasadnya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ}

 (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawa kalian.” (Al-An'am: 93)
Orang kafir apabila mengalami sakaratul maut, para malaikat datang kepadanya membawa azab, pembalasan, rantai, belenggu, api, dan air mendidih serta murka dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Akan tetapi, rohnya bercerai-berai ke dalam seluruh tubuhnya dan membangkang, tidak mau keluar. Maka para malaikat memukulinya hingga rohnya keluar dari jasadnya, seraya berkata:

{أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ }

Keluarkanlah nyawa kalian! Di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kalian selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar. (Al-An'am: 93), hingga akhir ayat.
Artinya, pada hari ini kalian benar-benar akan dihinakan dengan sehina-hinanya, sebagai balasan dari kedustaan kalian terhadap Allah, sikap sombong kalian yang tidak mau mengikuti ayat-ayat-Nya, dan tidak mau taat kepada rasul-rasul-Nya.
Hadis-hadis yang mutawatir banyak yang menceritakan perihal sakaratul maut yang dialami oleh orang mukmin dan orang kafir. Hal ini akan diterangkan dalam tafsir firman Allah Swt.:

{يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ}

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)
Sehubungan dengan bab ini Ibnu Murdawaih menuturkan sebuah hadis yang sangat panjang melalui jalur yang garib, dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas secara marfu’.

TafsirJalalayn :

Dan siapakah) maksudnya tidak ada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah) dengan mengaku menjadi seorang nabi padahal tidak ada yang mengangkatnya menjadi nabi (atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepada saya," padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya) ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Musailamah si pendusta itu (dan) lebih aniaya daripada (orang yang berkata, "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah") mereka adalah orang-orang yang memperolok-olokkan Alquran; mereka mengatakan, bahwa andaikata kami suka niscaya kami pun dapat membuat kata-kata seperti Alquran (dan sekiranya engkau melihat) wahai Muhammad (tatkala orang-orang lalim) yang telah disebutkan tadi (berada dalam sekarat) yaitu sedang menghadapi kematiannya (yakni maut sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya) kepada mereka seraya menyiksa lalu para malaikat itu berkata dengan kasar kepada mereka ("Keluarkanlah nyawamu,") kepada kami untuk kami cabut. (Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan) sangat merendahkan (karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar) dengan mengaku menjadi nabi dan berpura-pura diberi wahyu padahal dusta (dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya) kamu merasa tinggi diri tidak mau beriman kepada ayat-ayat-Nya. Jawab dari huruf lau ialah: niscaya engkau akan melihat peristiwa yang mengerikan.

Tafsir Quraish Shihab:

Nabi tidak berbohong ketika mengatakan bahwa al-Qur'ân datang dari Allah. Tidak ada yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan tentang Allah, atau orang yang mengatakan, "Aku menerima wahyu dari Allah," padahal tidak pernah menerima wahyu apa pun. Juga tidak ada yang lebih lalim daripada orang yang mengatakan, "Aku akan mendatangkan ucapan seperti wahyu yang diturunkan Allah." Kalau engkau tahu keadaan orang-orang zalim--ketika menghadapi kekejaman maut--dan saat itu malaikat sedang mencabut nyawa dari tubuh mereka dengan amat keras dan kejamnya, engkau tentu akan melihat ketakutan yang luar biasa pada diri mereka. Saat itu dikatakan kepada mereka, "Hari ini dimulai pembalasan kalian dengan siksa yang menghinakan dan menyakitkan, sebagai balasan atas kebohongan yang kalian katakan tentang Allah, yang sama sekali tidak benar. Juga sebagai balasan atas kesombongan kalian untuk memikirkan dan merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah, baik yang berupa alam raya maupun yang berupa al-Qur'ân.

https://tafsirq.com/6-Al-An'am/ayat-93#tafsir-quraish-shihab

*****

Firman Allah Swt.:

{وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ}

Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kalian Kami ciptakan pada mulanya. (Al-An'am: 94)
Artinya, hal tersebut dikatakan kepada mereka pada hari mereka dikembalikan, seperti yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu:

{وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ}

Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kalian datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kalian pada yang pertama kali. (Al-Kahfi: 48)

وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ}

dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian. (Al-An'am: 94)
Yaitu berupa semua kenikmatan dan harta benda yang kalian pelihara selama kalian hidup di dunia, semuanya itu kalian tinggalkan di belakang kalian.

وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ}

dan Kami tidak melihat besertamu pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian. (Al-An'am: 94)
Ayat ini mengandung makna kecaman dan celaan terhadap mereka, karena ketika di dunia mereka menjadikan sekutu-sekutu dan berhala-berhala serta patung-patung sebagai sembahan mereka, dengan dugaan bahwa semuanya itu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mereka dan dapat menyejahterakan kehidupan akhirat mereka, jika menurut keyakinan mereka ada hari akhirat.
Apabila hari kiamat tiba, maka terputuslah dari mereka semua hubungan di antara mereka, lenyaplah semua kesesatan, dan hilanglah apa yang dahulu mereka buat-buat dalam mempersekutukan-Nya, lalu Tuhan menyerukan kepada mereka di hadapan semua makhluk:

{أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ}

Di manakah sembahan-sembahan kalian yang dahulu kalian katakan (sekutu-sekutu Kami)? (Al-An'am: 22)

{أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ هَلْ يَنْصُرُونَكُمْ أَوْ يَنْتَصِرُونَ}

Di manakah berhala-berhala yang dahulu kalian selalu menyembah (nya) selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kalian atau menolong diri mereka sendiri? (Asy-Syu'ara: 92-93)
Karena itu, dalam ayat ini disebutkan:

{وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ}

dan Kami tiada melihat beserta kalian pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian. (Al-An'am: 94)
Yakni yang kalian sembah, dan kalian duga bahwa mereka mempunyai bagian hak untuk kalian sembah.
Kemudian Allah Swt. berfirman dalam firman selanjutnya:

{لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ}

Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian. (Al-An'am: 94)
Kalau dibaca rafa' artinya 'telah terputuslah perhimpunan kalian', dan kalau dibaca nasab artinya 'telah terputuslah semua jalinan antara kalian, yakni semua pertalian, hubungan, dan perantaraan'.

{وَضَلَّ عَنْكُمْ}

dan telah lenyap dari kalian. (Al-An'am: 94)
Artinya, pergi dan lenyap dari kalian.

{مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ}

apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah). (Al-An'am: 94)
Yakni harapan dari berhala dan sekutu-sekutu itu. Sama halnya dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

{إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ * وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}

 (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya dan mereka melihat siksa, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesatan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Al-Baqarah: 166-167)
AWah Swt. telah berfirman dalam ayat-ayat lain, yaitu:

{فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلا يَتَسَاءَلُونَ}

Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. (Al-Mu’minun: 101)

{إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ}

Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kalian dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kalian melaknati sebagian (yang lain); dan tempat kembali kalian ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun. (Al-'Ankabut:25)

{وَقِيلَ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ}

Dikatakan (kepada mereka), "Serulah oleh kalian sekutu-sekutu kalian," lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka. (Al-Qashash: 64), hingga akhir ayat.

{وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا} إِلَى قَوْلِهِ: {وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ}

Dan (ingatlah) hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik. (Al-An'am: 22) sampai dengan firman-Nya; dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan. (Al-An'am: 24)

Tafsir Jalalayn:

Dan) dikatakan kepada mereka ketika dibangkitkan (sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri) dalam keadaan sendiri-sendiri, terpisah dari keluarga, harta benda dan anak (sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya) dalam keadaan telanjang bulat dan masih belum disunatkan (dan kamu tinggalkan apa yang telah Kami berikan kepadamu) apa-apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu berupa harta benda (berada di belakangmu) di dunia tanpa ada pilihan lain bagimu. (Dan) dikatakan kepada mereka sebagai cemoohan (Kami tidak melihat besertamu pemberi syafaat kamu) berhala-berhala kamu (yang kamu anggap bahwa mereka di antara kamu) artinya yang berhak kamu sembah (sebagai sekutu-sekutu) Allah. (Sungguh telah terputuslah di antara kamu) pertalian kamu, artinya telah tercerai-berailah persatuanmu. Dan di dalam suatu qiraat dibaca nashab sebagai zharaf; yang artinya telah terputuslah pertalian antara kamu (dan telah lenyap) maksudnya telah hilang (daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap) sewaktu hidup di dunia bahwa kamu mendapatkan syafaatnya.

Tafsir Quraish Shihab:

Pada hari kiamat, Allah akan berkata kepada mereka, "Sekarang kalian membuktikan sendiri bahwa kalian dibangkitkan kembali dari kubur sebagaimana Kami ciptakan untuk pertama kali. Kalian datang kepada Kami tanpa ditemani harta kekayaan, anak dan sahabat. Kalian tinggalkan semua kenikmatan yang sempat menipu kalian. Hari ini Kami tidak melihat bersama kalian pemberi syafaat yang kalian anggap sekutu-sekutu Kami. Terputuslah sudah segala bentuk ikatan yang mengikat kalian dengan mereka. Musnahlah sudah anggapan bahwa mereka akan dapat memberi manfaat kepada kalian."

https://tafsirq.com/6-al-anam/ayat-94#tafsir-quraish-shihab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar