Cari Blog Ini

Jumat, 11 Juli 2025

AL AN'AM 147

 Berikut adalah penjelasan lengkap Surah Al-An'am ayat 147 berdasarkan 5 ahli tafsir besar: Ibnu Katsir, Kementerian Agama (Kemenag), Quraish Shihab, Al-Qurthubi, dan Ath-Thabari, disusun secara sistematis dan rinci.


📖 Surah Al-An'am Ayat 147 (QS. 6:147)

Teks Arab:

فَإِن كَذَّبُوكَ فَقُلْ رَّبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍۢ وَٰسِعَةٍۢ ۖ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُهُۥ عَنِ ٱلْقَوْمِ ٱلْمُجْرِمِينَ

Terjemahan Kemenag RI:

Maka jika mereka mendustakan engkau (Muhammad), katakanlah, "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; tetapi siksaan-Nya tidak dapat ditolak dari orang-orang yang berdosa.”


🕌 1. Tafsir Ibnu Katsir

Ibnu Katsir menyatakan:

  • Ayat ini menenangkan hati Nabi Muhammad ﷺ karena pendustaan kaumnya terhadap wahyu dan larangan-larangan Allah.

  • Allah memerintahkan Nabi ﷺ untuk tetap menyampaikan bahwa:

    • Allah itu Maha Luas Rahmat-Nya, karena Dia masih memberi waktu kepada mereka, memberi rezeki, dan belum langsung mengazab.

    • Namun, azab Allah pasti menimpa orang-orang yang tetap dalam dosa dan pembangkangan.

  • Artinya, rahmat dan azab Allah berjalan seiring, dan orang yang terus mendustakan kebenaran pasti akan menerima akibatnya.


📘 2. Tafsir Kementerian Agama RI (Kemenag)

Menurut Kemenag, ayat ini berfungsi sebagai:

  • Peringatan bagi mereka yang mendustakan hukum Allah yang dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya.

  • Peneguhan bahwa walaupun Allah Maha Pengasih, siksa-Nya tidak bisa ditolak bagi mereka yang:

    • Menentang kebenaran,

    • Membangkang hukum syariat,

    • Terus menerus dalam kejahatan dan dosa besar.

Tegasnya, rahmat-Nya luas untuk yang bertobat, tapi azab-Nya keras bagi yang tetap membangkang.


📚 3. Tafsir Quraish Shihab (Tafsir Al-Misbah)

Quraish Shihab menafsirkan ayat ini sebagai penghibur bagi Nabi Muhammad ﷺ dan peringatan keras bagi kaum kafir:

  • Jika mereka mendustakan apa yang telah disebutkan (halal-haram, hukum syariat), katakan saja bahwa rahmat Allah luas.

  • Tapi jangan disangka bahwa rahmat itu akan melindungi orang-orang yang terus bermaksiat, sebab:

    • Azab Allah tidak bisa ditolak jika sudah datang,

    • Dan hanya orang-orang zhalim (mujrimīn) yang terkena siksaan itu.

  • Ayat ini menunjukkan dua sisi dari sifat Allah: Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Al-‘Adl (Maha Adil).


📗 4. Tafsir Al-Qurthubi

Al-Qurthubi menyebutkan bahwa:

  • Allah menggabungkan antara ancaman dan harapan dalam ayat ini.

  • Kata "ذُو رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ" menunjukkan bahwa Allah sangat luas rahmat-Nya, termasuk memberi rezeki dan kesempatan untuk bertobat.

  • Namun, jika mereka tetap menolak dan mendustakan, azab Allah pasti datang.

  • "لَا يُرَدُّ بَأْسُهُ" artinya jika azab-Nya sudah turun, tak satu pun dapat menolaknya, apalagi kaum yang berdosa besar dan sombong.


📕 5. Tafsir Ath-Thabari

Ath-Thabari menjelaskan bahwa:

  • Ayat ini adalah penutup dari penjelasan sebelumnya, yakni tentang makanan halal-haram dan pendustaan orang musyrik.

  • Jika mereka menolak kebenaran itu, maka:

    • Sampaikan bahwa Allah memiliki rahmat yang luas, tapi bukan berarti semua dosa akan dibiarkan.

    • Azab-Nya tidak bisa dihindari oleh siapa pun yang berdosa dan menolak ajaran Allah.

  • Ath-Thabari menegaskan bahwa Allah memberi waktu (istidraj), tetapi tidak berarti pembenaran.


🔍 Ringkasan Perbandingan Tafsir QS. Al-An’am 147

Unsur TafsirPenjelasan
Situasi AyatRespons atas pendustaan kaum terhadap Nabi Muhammad ﷺ
Makna "Rahmat Allah luas"Allah masih memberi waktu, ampunan, rezeki, dan peluang bertobat
Makna "Tidak ditolak azab-Nya"Bila azab turun, tak bisa dihindari oleh orang kafir dan pendosa
Dua Sisi AllahAr-Rahman (Maha Kasih) dan Al-‘Adl (Maha Adil)
Fungsi AyatMenenangkan Nabi ﷺ, mengancam pendosa, dan menunjukkan keadilan ilahi

🧩 Kesimpulan:

  • Ayat ini menjadi peneguhan untuk Nabi ﷺ dan peringatan keras untuk orang-orang yang tetap dalam kedustaan dan dosa besar.

  • Rahmat Allah itu sangat luas, tapi tidak akan melindungi orang yang terus menerus membangkang.

  • Kelima mufassir menegaskan pentingnya keseimbangan antara harapan (rahmat) dan takut (azab).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar