Cari Blog Ini

Jumat, 03 Oktober 2025

Al Araf 29 tafsir

 

Baik Ustadz, kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 29, tetap komplit, ringkas, padat menurut para ahli tafsir mumpuni.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 29)

قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ

Artinya:
“Katakanlah, ‘Tuhanku menyuruh berlaku adil. Dan tegakkanlah wajahmu (konsentrasikan ibadahmu) di setiap masjid serta berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya. Sebagaimana Dia telah memulai (penciptaan) kamu, demikian pula kamu akan dikembalikan.’”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Setelah membantah klaim kaum musyrik bahwa Allah memerintahkan maksiat, ayat ini menjelaskan apa sebenarnya yang Allah perintahkan:
    • Al-Qisṭ (keadilan) dalam akidah, ibadah, dan muamalah.
    • Shalat dengan khusyuk dan ikhlas, menghadapkan wajah (hati & badan) hanya kepada Allah.
  • “Sebagaimana kamu diciptakan pertama kali, kamu akan dibangkitkan kembali” → dalil kebangkitan di akhirat.

2. Al-Ṭabarī

  • “أمر ربي بالقسط” artinya tauhid dan menjauhi syirik, karena itulah keadilan tertinggi.
  • “أقيموا وجوهكم عند كل مسجد” maksudnya hadapkanlah diri kalian kepada kiblat dan jangan berpaling kepada selain Allah.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menegaskan syarat diterimanya ibadah:
    1. Dilakukan dengan benar (sesuai syariat).
    2. Dilakukan dengan ikhlas hanya untuk Allah.
  • Ungkapan “Sebagaimana kamu diciptakan, kamu akan kembali” → peringatan akan hari kebangkitan, agar manusia tidak lalai.

4. Al-Sa‘dī

  • Allah ingin manusia bersih dari syirik, adil dalam semua urusan, dan menegakkan ibadah dengan ikhlas.
  • Ayat ini menjadi landasan konsep ibadah yang lurus dalam Islam: adil, ikhlas, dan yakin akan hari akhir.

Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 29

  • Allah tidak memerintahkan maksiat, tetapi memerintahkan keadilan dan tauhid.
  • Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas dan menghadap (lahir batin) hanya kepada Allah.
  • Kebangkitan itu pasti: sebagaimana kita diciptakan pertama kali, kita akan dibangkitkan kembali.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 30, yang membagi manusia menjadi dua golongan: pengikut petunjuk dan pengikut setan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar