Baik Ustadz, kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 29, tetap komplit, ringkas, padat menurut para ahli tafsir mumpuni.
📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 29)
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
Artinya:
“Katakanlah, ‘Tuhanku menyuruh berlaku adil. Dan tegakkanlah wajahmu (konsentrasikan ibadahmu) di setiap masjid serta berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya. Sebagaimana Dia telah memulai (penciptaan) kamu, demikian pula kamu akan dikembalikan.’”
🕌 Tafsīr Ulama
1. Ibn Kathīr
- Setelah membantah klaim kaum musyrik bahwa Allah memerintahkan maksiat, ayat ini menjelaskan apa sebenarnya yang Allah perintahkan:
- Al-Qisṭ (keadilan) dalam akidah, ibadah, dan muamalah.
- Shalat dengan khusyuk dan ikhlas, menghadapkan wajah (hati & badan) hanya kepada Allah.
- “Sebagaimana kamu diciptakan pertama kali, kamu akan dibangkitkan kembali” → dalil kebangkitan di akhirat.
2. Al-Ṭabarī
- “أمر ربي بالقسط” artinya tauhid dan menjauhi syirik, karena itulah keadilan tertinggi.
- “أقيموا وجوهكم عند كل مسجد” maksudnya hadapkanlah diri kalian kepada kiblat dan jangan berpaling kepada selain Allah.
3. Al-Qurṭubī
- Ayat ini menegaskan syarat diterimanya ibadah:
- Dilakukan dengan benar (sesuai syariat).
- Dilakukan dengan ikhlas hanya untuk Allah.
- Ungkapan “Sebagaimana kamu diciptakan, kamu akan kembali” → peringatan akan hari kebangkitan, agar manusia tidak lalai.
4. Al-Sa‘dī
- Allah ingin manusia bersih dari syirik, adil dalam semua urusan, dan menegakkan ibadah dengan ikhlas.
- Ayat ini menjadi landasan konsep ibadah yang lurus dalam Islam: adil, ikhlas, dan yakin akan hari akhir.
✅ Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 29
- Allah tidak memerintahkan maksiat, tetapi memerintahkan keadilan dan tauhid.
- Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas dan menghadap (lahir batin) hanya kepada Allah.
- Kebangkitan itu pasti: sebagaimana kita diciptakan pertama kali, kita akan dibangkitkan kembali.
Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 30, yang membagi manusia menjadi dua golongan: pengikut petunjuk dan pengikut setan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar