Baik Ustadz, kita lanjutkan QS. al-A‘rāf ayat 30 beserta tafsir dan ayat-ayat lain yang terkait dengan maknanya, agar semakin kuat dan menyeluruh.
📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 30)
فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلَالَةُ ۗ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
Artinya:
“(Allah membagi manusia menjadi) satu golongan yang diberi petunjuk, dan satu golongan lagi pasti dalam kesesatan. Sesungguhnya mereka menjadikan setan sebagai pemimpin selain Allah, dan mereka menyangka bahwa mereka berada di atas petunjuk.”
🕌 Tafsīr Ringkas Ulama
-
Ibn Kathīr: Manusia terbagi menjadi dua:
- Ahlu Hudā → mengikuti wahyu, mendapat taufik Allah.
- Ahlu Ḍalāl → mengikuti setan, sesat namun merasa benar — inilah puncak bahaya: tersesat tapi yakin dirinya petunjuk.
-
Al-Ṭabarī & Al-Qurṭubī: Ayat ini adalah puncak peringatan:
- Orang yang menjadikan setan sebagai pemimpin (wali) adalah orang yang mengikuti hawa nafsu, bid’ah, syirik, atau maksiat secara terus-menerus sampai ia merasa itu sebagai kebenaran.
-
Al-Sa‘dī: Keselamatan hanya bagi mereka yang menjadikan Allah sebagai pemimpin (wali) dengan iman dan taat. Adapun yang mengikuti setan, meskipun merasa benar, tetap dianggap sesat di sisi Allah.
🔗 Ayat-Ayat Terkait yang Menguatkan Makna Ini
Tema | Ayat Terkait | Makna Penguat |
---|---|---|
Dua Golongan Manusia | QS. Ash-Shaffat: 22-23 | “Kumpulkan orang-orang zalim dan sekutunya…” → hari pembalasan bagi pengikut setan. |
Orang Sesat tapi Merasa Benar | QS. Al-Kahfi: 103-104 | “Orang yang amalnya sia-sia tapi mengira mereka berbuat baik.” |
Setan Dijadikan Pemimpin | QS. An-Nisa: 38 & 76 | “Barangsiapa menjadikan setan sebagai wali, maka ia rugi.” |
Manusia Dipilah di Akhirat | QS. Az-Zumar: 71-73 | Dua arus besar: rombongan ke neraka dan rombongan ke surga. |
✅ Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 30
- Manusia hanya akan berakhir di salah satu dari dua jalan: petunjuk atau kesesatan.
- Bahaya terbesar adalah mengikuti setan namun merasa berada di atas kebenaran — ini terjadi karena kurangnya ilmu dan tidak mau tunduk pada wahyu.
- Jalan selamat adalah berpegang pada dalil, bukan hawa nafsu atau tradisi yang tak bersumber dari Allah.
Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan ke ayat 31, tentang adab berpakaian dan beribadah di masjid? Atau Ustadz ingin saya susun seri tafsir ini jadi satu rangkaian lengkap dari ayat 24–31?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar