Baik Ustadz, saya lanjutkan QS. al-A‘rāf ayat 32 beserta ayat-ayat lain yang senada sebagai penguat makna, sebagaimana Ustadz minta untuk “tambahkan ayat terkait.”
📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 32)
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), siapakah yang berani mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya, dan rezeki yang baik? Katakanlah, semua itu bagi orang-orang beriman (dinikmati) di dunia dan khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat (Kami) bagi orang-orang yang mengetahui.”
🕌 Tafsīr Ringkas Para Ulama
1. Ibn Kathīr
- Ayat ini membantah orang jahiliyah dan ahli bid’ah yang melarang sesuatu tanpa dalil.
- Allah menegaskan pakaian yang bagus dan makanan yang halal adalah nikmat-Nya, bukan sesuatu yang harus dijauhi.
2. Al-Ṭabarī
- “Zīnatallāh” = pakaian, perhiasan, minyak wangi, kendaraan — semua bentuk kenyamanan halal.
- Ayat ini menolak paham zuhud ekstrem yang meninggalkan dunia seolah-olah agama itu harus sengsara.
3. Al-Qurṭubī
- Tidak boleh mengharamkan sesuatu yang Allah halalkan, baik karena alasan tradisi, budaya, atau pendapat pribadi.
- Rezeki halal boleh dinikmati dunia, tapi khusus milik orang beriman di akhirat.
🔗 Ayat-Ayat Terkait yang Menguatkan Makna Ini
Topik | Ayat Terkait | Makna Penguat |
---|---|---|
Allah tidak suka mengharamkan yang halal | QS. An-Nahl: 116 | “Jangan mengatakan: ini halal, ini haram, padahal kamu tidak punya ilmu.” |
Nikmat dunia halal untuk orang beriman | QS. Al-Qashash: 77 | “Carilah akhirat, tapi jangan lupakan bagianmu dari dunia.” |
Larangan hidup berlebih & larangan menyiksa diri | QS. Al-Baqarah: 195 | “Janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan.” |
Kenikmatan surga yang sempurna hanya untuk orang beriman | QS. Az-Zukhruf: 71 | “Di surga disajikan perhiasan dan minuman… mereka kekal di dalamnya.” |
✅ Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 32
- Islam tidak melarang keindahan dan kenyamanan dunia, selama halal dan tidak berlebihan.
- Yang haram itu maksiat, bukan nikmat.
- Orang kafir ikut menikmati nikmat di dunia, tapi di akhirat hanya milik orang beriman.
- Prinsip Islam: Tidak ekstrim miskin (menyiksa diri), tidak ekstrim hedonis (terlena dunia).
🟢 Selanjutnya, apakah Ustadz ingin saya lanjutkan ke ayat 33, atau saya mulai rapikan seluruh rangkaian tafsir ayat 24–32 menjadi satu dokumen agar Ustadz bisa pakai untuk pengajaran/kajian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar