Cari Blog Ini

Selasa, 04 Oktober 2022

Al-Araf 115-116 ibnu Katsir

 قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ (115) قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ (116) }

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-115-116.html?m=1

Ahli-ahli sihir berkata, "Hai Musa, kamukah yang akan melempar­kan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?” Musa menjawab, "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan).
Demikianlah tantangan para ahli sihir kepada Musa a.s. dalam ucapan mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
{إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ}
Kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kamiyang akan melemparkan? (Al-A''raf: 115)
Maksudnya, apakah kamu terlebih dahulu yang melemparkan. Pengertian ini sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى}
atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? (Thaha: 65)

Tafsir Jalalayn:
Ahli-ahli sihir berkata, "Hai Musa! Kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu) tongkatmu (ataukah kami yang akan melemparkan?") apa-apa yang ada pada kami.

Tafsir Quraish Shihab:
Para ahli sihir itu pun--setelah mendapatkan janji Fir'aun--dengan penuh percaya diri mendatangi Mûsâ dan berkata, "Silakan lempar lebih dulu apa yang kamu miliki, atau biar kami yang lebih dulu melempar."

MakaNabi Musa a.s. menjawab:
{أَلْقُوا}
Lemparkanlah (lebih dahulu) ! (Al-A'raf: 116)
Yakni kalianlah yang melemparkan lebih dahulu. Menurut suatu pendapat, hikmah yang terkandung di dalam hal ini —hanya Allah yang lebih mengetahui— ialah agar orang-orang melihat apa yang akan diperbuat oleh ahli-ahli sihir itu, lalu mereka merenungkannya. Setelah orang-orang melihat permainan sulap tukang-tukang sihir itu, maka barulah ditampilkan perkara yang hak lagi jelas dan gamblang, setelah Nabi Musa a.s. dituntut untuk mengemukakannya dan mereka menunggu-nunggunya. Dengan demikian, pengaruh dari apa yang ditampakkan oleh Nabi Musa a.s. berupa mukjizat akan lebih mendalam kesannya di dalam hati mereka, dan memang kenyataannya demikian, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman selanjutnya:
{فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ}
Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. (Al-A'raf: 116)
Yaitu diilusikan (dikhayalkan) di mata orang-orang bahwa apa yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir Fir'aun itu seakan-akan merupakan kenyataan, padahal hakikatnya hanyalah sulap dan ilusi belaka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى * فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى * قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الأعْلَى * وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى}
Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). 
وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ}
mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-A'raf: 116)

Tafsir Jalalayn:
Musa menjawab, "Lemparkanlah olehmu lebih dahulu) ini adalah suatu perintah yang mempersilakan mereka untuk melemparkan apa yang ada pada mereka, sebagai suatu taktik dari Musa untuk menampakkan yang hak (Maka tatkala mereka melemparkan) tambang-tambang mereka dan tongkat-tongkat mereka (mereka menyulap mata orang) mereka membalik mata para hadirin supaya tidak bisa melihat hal yang sebenarnya (dan menjadikan orang banyak itu takut) artinya mereka membuatnya takut karena mereka menjadikan seolah-olah hal itu adalah ular-ular yang menjalar (serta mereka mendatangkan sihir yang besar, menakjubkan").

Tafsir Quraish Shihab:
Dengan penuh keyakinan dan tanpa rasa takut sedikit pun, Mûsâ menjawab, "Lemparlah lebih dulu apa yang ada pada kalian." Ketika mereka semua telah melempar apa yang dibawa berupa tali dan tongkat, mata orang-orang pun terkelabui, seolah-olah apa yang mereka lakukan itu benar-benar terjadi. Padahal sebenarnya hal itu merupakan kamuflase belaka. Orang-orang pun tercengang dan ketakutan. Para ahli sihir itu memang telah melakukan suatu bentuk sihir yang hebat dan mengagumkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar