Cari Blog Ini

Rabu, 12 Oktober 2022

Al-Araf 123-126 ibnu Katsir

 قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنْتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ (123) لأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ ثُمَّ لأصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ (124) قَالُوا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ (125) وَمَا تَنْقِمُ مِنَّا إِلا أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءَتْنَا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (126)

إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا}

Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya. (Al-A'raf: 123)
Dengan kata lain, sesungguhnya kemenangan Musa atas kalian di hari kalian ini hanyalah sandiwara saja dan berdasarkan kerelaan kalian sendiri. Karena itulah di dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:

{إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ}

Sesungguhnya ia (Musa) adalah pemimpin kalian yang mengajar­kan sihir Kepada kamu sekalian. (Thaha : 71)
Nabi Musa mengetahui dan semua orang yang mempunyai pemikiran yang sehat mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Fir'aun adalah suatu kebatilan yang parah, karena sesungguhnya Nabi Musa a.s. begitu datang dari Madyan langsung menyeru Fir'aun untuk menyembah Allah. Lalu Musa menampakkan beberapa mukjizat yang jelas dan hujah-hujah yang mematahkan untuk membuktikan kebenaran dari apa yang disampaikannya. Tetapi saat itulah Fir'aun mengirimkan beberapa utusannya ke pelbagai kota yang berada di bawah kekuasaannya untuk mengundang semua ahli sihir.

فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ}

Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya {dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya. (Az-Zukhruf: 54)
Karena sesungguhnya di antara kaumnya terdapat orang-orang yang percaya kepada kata-kata Fir'aun yang disebutkan oleh firman-Nya:

{أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى}

Akulah tuhan kalian yang paling tinggi. (An-Naziat: 24)
Sesungguhnya orang-orang tersebut adalah makhluk Allah yang paling bodoh dan paling sesat.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan tafsirnya dalam suatu riwayatnya yang terkenal, bersumber dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas serta sahabat lainnya mengenai makna firman-Nya: sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini. (Al-A'raf: 123) Musa a.s.

لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا}

untuk mengeluarkan penduduknya darinya. (Al-A'raf: 123)
Artinya kalian dan dia (Musa) telah sepakat-sehingga akhirnya negara dan kekuasaan dapat kalian rebut, kemudian kalian usir darinya semua orang besar dan para pemimpinnya. Dengan demikian, kelak kekuasaan dan wewenang berada di tangan kalian.

{فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ}

maka kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian ini). (Al-A'raf: 123)

Tafsir Jalalayn:

Firaun berkata, "Apakah kamu beriman) lafal aamantum dapat dibaca a amantum (kepadanya) kepada Musa (sebelum aku memberi izin) (kepadamu? Sesungguhnya hal ini) apa yang kamu perbuat ini (adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini untuk mengeluarkan penduduknya daripadanya, maka kelak kamu akan mengetahui) apa yang bakal kamu terima balasannya dariku.

Tafsir Quraish Shihab:
Melihat itu, Fir'aun pun terkejut dan naik pitam, lalu berkata, "Apakah kalian beriman dan percaya kepada Tuhan Mûsâ dan Hârûn sedangkan aku belum mengizinkan kalian? Sungguh ini merupakan kesepakatan antar kalian dengan Mûsâ dan Hârûn. Ini tidak lain persekongkolan yang kalian lakukan di kota ini (Mesir), agar penduduknya keluar dari kota ini. Maka kalian lihat azab yang akan menimpa kalian, sebagai balasan ketundukan kalian kepada Mûsâ dan Hârûn, serta sebagai siksaan dari persekongkolan dan tipu muslihat yang kalian lakukan.
Maksudnya, kelak kalian akan mengetahui apa yang akan aku lakukan terhadap kalian. Kemudian ancaman ini dijelaskan oleh firman selanjutnya:

{لأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ}

demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilang secara bertimbal balik (Al-A'raf: 124)
Yakni kaki kanan dipotong bersama tangan kiri, atau sebaliknya.

{لأصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ}

kemudian sungguh aku akan menyalib kalian semuanya. (Al-A'raf: 124)

Tafsir Jalalayn:

(Demi sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara timbal balik) yakni tangan kanan setiap orang akan dipotong berikut kaki sebelah kirinya (kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalibmu semuanya.")

Tafsir Quraish Shihab:
Aku bersumpah akan menjadikan kalian sebagai bahan pelajaran. Akan aku potong tangan dan kaki kalian secara bersilang, tangan kanan dengan kaki kiri atau sebaliknya. Lalu, dengan keadaan yang menyeramkan ini, akan kami salib kalian semua. Itu semua dilakukan agar menjadi peringatan bagi siapa yang hendak menipu dan melawan kekuasaan kami."
Di dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:

{فِي جُذُوعِ النَّخْلِ}

pada pangkal pohon kurma. (Thaha: 71)
Yaitu disalib pada batang pohon kurma.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang mula-mula memberlakukan hukuman salib dan memotong kaki dan tangan secara bersilang adalah Raja Fir'aun.
Ucapan para ahli sihir yang disitir oleh firman-Nya:

{إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ}

Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. (Al-A'raf: 125)
Artinya, kami telah yakin bahwa sesungguhnya kepada-Nya-lah kami kembali, azab-Nya lebih keras daripada siksaanmu dan pembalasan­Nya lebih hebat daripada apa yang engkau ancamkan kepada kami hari ini. Dan ilmu sihir yang engkau paksakan kami melakukannya lebih besar dosanya ketimbang pembalasanmu. Maka sungguh kami akan bersabar hari ini dalam menghadapi siksaanmu, agar kami terbebaskan dari azab Allah.

Tafsir Jalalayn:

Ahli-ahli sihir itu menjawab, "Sesungguhnya kepada Tuhan kamilah) sesudah kami mati dengan cara apa pun (kami kembali) dikembalikan kelak di akhirat.

Tafsir Quraish Shihab:

Tetapi ancaman itu tidak membuat mereka bergeming sedikit pun. Keimanan sudah sangat merasuk ke dalam kalbu mereka. Mereka pun berkata kepada Fir'aun, "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami akan kembali dalam naungan rahmat dan kenikmatan ganjaran-Nya.

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-125#tafsir-quraish-shihab

 Karena itulah mereka mengatakan seperti yang disebutkan dalam Firman-Nya :

{رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا}

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami. (Al-A'raf: 126)
Yakni curahkanlah kepada kami kesabaran dalam membela agama-Mu, dan teguhkanlah hati kami padanya.

{وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ}

dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Al-A'raf: 126)
Maksudnya dalam keadaan mengikuti Nabi-Mu, yaitu Musa a.s. Dan mereka mengatakan kepada Fir'aun, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

{فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا * إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى * إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلا يَحْيَا * وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُالدَّرَجَاتُ الْعُلا}

Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami. agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)."

Tafsir Jalalayn:

Dan kamu tidak membalas dendam) maksudnya kamu tidak mengingkari (dengan menyiksa kami melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami) tatkala dilaksanakannya apa yang diancamkan oleh Firaun agar kami tidak kembali menjadi orang-orang kafir (dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri kepada-Mu.")

Tafsir Quraish Shihab:

Sebenarnya kamu tidak berbuat ingkar dan menyiksa kami kecuali karena kami telah percaya kepada Mûsâ dan tunduk kepada ayat-ayat Tuhan kami yang jelas dan benar." Kemudian mereka tunduk kepada Allah dan berdoa, "Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami agar kami dapat menanggung cobaan ini. Wafatkanlah kami dalam Islam tanpa tergoda oleh ancaman Fir'aun.

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-126#tafsir-quraish-shihab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar