Cari Blog Ini

Minggu, 09 Oktober 2022

Al-Araf 117-122 ibnu Katsir

 وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ (117) فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (118) فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ (119) وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ (120) قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (121) رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ (122) }

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-117-122.html?m=1

فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ}

Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan. (Al-A'raf: 117)
Yakni menelan bulat-bulat.

{مَا يَأْفِكُونَ}

apa yang mereka sulapkan. (Al-A'raf: 117)
Maksudnya, semua yang mereka lemparkan dan mereka sulapkan itu untuk menunjukkan bahwa apa yang dilemparkan oleh Musa a.s. adalah hak (benar), sedangkan yang mereka lemparkan adalah batil.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ular Nabi Musa itu tidak sekali-kali melewati sesuatu dari tali dan tongkat mereka melainkan ia menelannya bulat-bulat. Sejak itulah para ahli sihir mengetahui bahwa apa yang didatangkan oleh Musa adalah dari langit, bukan sihir. Lalu mereka menyungkur bersujud seraya berkata, seperti yang diungkapkan oleh firman-Nya:

Tafsir Jalalayn:

Dan Kami wahyukan kepada Musa, "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan) dengan membuang salah satu di antara kedua ta yang asal, yakni: tongkat itu mencaplok (apa yang mereka sulapkan) apa yang mereka balikkan pada pandangan mata orang dengan tipu sulap mereka.

Tafsir Quraish Shihab:

Allah pun memerintahkan agar Mûsâ melempar tongkatnya. Tibalah saat yang ditunggu, dan Mûsâ pun segera melemparkan tongkatnya. Seketika itu juga tongkat itu menelan dengan cepat pengelabuan dan kebohongan sihir mereka.

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-117#tafsir-quraish-shihab

{آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ. رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ}

Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun. (Al-A'raf: 121-122)
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, ular Nabi Musa terus mengejar semua tali dan tongkat mereka satu demi satu hingga tidak ada sedikit pun —apalagi banyak— melainkan semuanya ditelan bulat-bulat olehnya.

Tafsi Jalalayn:

Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam).

Tafsir Quraish Shihab:

Mereka berkata, "Kami beriman kepada Pencipta alam semesta yang menguasai serta mengaturnya.

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-121#tafsir-quraish-shihab

Tafsir Jalalayn:

Yaitu Tuhan Musa dan Harun") berkat pengetahuan mereka yang menyimpulkan bahwa apa yang telah mereka saksikan itu, yaitu tentang tongkat Musa semata-mata bukanlah perbuatan sihir.

Tafsir Quraish Shihab:

Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang diyakini dan diimani oleh Mûsâ dan Hârûn."

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-122#tafsir-quraish-shihab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar