Cari Blog Ini

Rabu, 26 Oktober 2022

Al-Araf 154 ibnu Katsir

 وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الألْوَاحَ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ (154) }

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-154.html?m=1

Sesudah amarah Musa menjadi reda. lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
Mengenai firman Allah Swt.:
{وَلَمَّا سَكَتَ}
Sesudah terdiam (Al-A'raf: 154)
artinya reda dan tenang.
{عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ}
kemarahan Musa. (Al-A'raf: 154)
yakni kemarahannya terhadap kaumnya telah reda dan menjadi tenang kembali.
{أَخَذَ الألْوَاحَ}
lalu Musa mengambil (kembali) luh-luh itu. (Al-A'raf: 154)
Maksudnya, dipungutnya kembali luh-luh yang tadi ia lemparkan pada saat ia sedang marah sekali karena mereka menyembah patung anak lembu. Kemarahannya itu ditimbulkan oleh rasa cemburunya karena Allah dan kebenciannya terhadap perbuatan tersebut karena Allah.
{وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ}
dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-A'raf: 154)
Kebanyakan ulama tafsir mengatakan, "Sesungguhnya ketika Musa melempar luh-luh itu, maka luh-luh itu pecah berantakan, kemudian Musa mengumpulkannya kembali." Karena itulah menurut sebagian ulama Salaf, di dalamnya Musa menjumpai tertulis petunjuk dan rahmat, sedangkan perincian isi luh-luh itu telah lenyap. Mereka menduga bahwa pecahannya masih tetap ada tersimpan di dalam perbendaharaan raja-raja dari kalangan Bani Israil, lalu berpindah tangan sampai kepada negara Islam. Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran kisah ini.

Tafsir Jalalayn:

Sesudah mereda) telah tenang (amarah Musa, lalu diambilnya kembali lempengan-lempengan itu) yang telah ia banting itu (dan dalam tulisannya) apa yang tertulis di dalam lempengan kitab Taurat itu (terdapat petunjuk) dari kesesatan (dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya) mereka takut kepada-Nya; huruf lam dimasukkan ke dalam maf'ul mengingat tempatnya yang didahulukan.

Tafsir Quraish Shihab:
Setelah amarah Mûsâ reda, yang ditandai dengan pemaafannya atas Hârûn, ia pun mengambil kembali kepingan-kepingan Tawrât yang dilemparkannya tadi. Dan bagi orang yang takut akan murka Tuhan, apa yang tertera dalam Tawrat itu menjadi petunjuk, pedoman hidup, dan mengandung aturan-aturan untuk memperoleh rahmat Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar