وَهَذَا صِرَاطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ (126) لَهُمْ دَارُ السَّلَامِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (127)
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-126-127.html?m=1
Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. (Al-An'am: 126)
Lafaz mustaaqiman di-nasab-kan karena menjadi hal (kata keterangan keadaan), yakni inilah agama yang Kami syariatkan buatmu, hai Muhammad, melalui apa yang Kami wahyukan kepadamu berupa Al-Qur'an ini, yaitu jalan Allah yang lurus. Seperti yang telah disebutkan dalam hadis Al-Haris, dari Ali mengenai sifat Al-Qur'an, yaitu:
Al-Qur’an adalah jalan Allah yang lurus, dan merupakan tali Allah yang kuat, serta Al-Qur’an adalah suatu peringatan yang bijaksana.
Hadis ini secara panjang lebar diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Turmuzi.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami). (Al-An'am: 126)
Maksudnya, kami telah menjelaskan, menerangkan, dan menafsirkannya.
kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. (Al-An’am: 126)
Yaitu kepada orang yang berpemahaman dan berkesadaran serta mau menggunakan akalnya untuk mengetahui Allah dan Rasul-Nya.
Tafsir Jalalayn:
Dan inilah) apa yang engkau berada di dalamnya hai Muhammad! (jalan) titian (Tuhanmu yang lurus) tidak ada liku-likunya; Lafal mustaqiiman dibaca nashab menjadi hal yang mengukuhkan jumlah, sedangkan yang menjadi `amilnya adalah makna isyarah. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan) Kami telah menerangkan (ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang mengambil pelajaran) Lafal yadzdzakkaruun dengan mengidgamkan huruf ta tambahan ke dalam huruf dzal asal; maknanya orang-orang yang mau mengambil sebagai pelajaran. Mereka disebutkan secara khusus sebab merekalah orang-orang yang mengambil manfaat darinya.
Tafsir Quraish Shihab:
Yang Kami terangkan ini adalah jalan kebenaran yang lurus, yang telah Kami perinci secara jelas bagi umat manusia. Tidak akan mendapatkan manfaatnya kecuali orang-orang yang mau merenung untuk menangkap pesan-pesan Tuhan dan mencari petunjuk.
Bagi mereka (disediakan) Darussalam. (Al-An'ain: 127)
Yakni surga.
Pada sisi Tuhannya. (Al-An'am: 127)
Yaitu kelak di hari kiamat. Allah menggambarkan surga dengan sebutan Darussalam dalam ayat ini mengingat mereka telah menempuh jalan yang membawa kepada keselamatan, yaitu jalan yang lurus mengikuti jejak dan sepak terjang para nabi. Dengan kata lain, sebagaimana mereka selamat dari malapetaka penyelewengan, maka mereka pun dapat sampat ke Darussalam (surga).
dan Dialah Pelindung mereka. (Al-An'am: 127)
Allah Yang memelihara mereka, Yang menolong, dan Yang mendukung mereka.
disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (Al-An'am: 127)
Yakni sebagai balasan atas amal-amal mereka yang saleh, maka Allah menyerahkan kepada mereka dan memberi mereka surga dari karunia dan kemurahan-Nya.
Tafsir Jalalayn:
Bagi mereka disediakan Darussalam) yakni rumah keselamatan atau surga (pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan).
Tafsir Quraish Shihab:
Bagi orang-orang yang merenung dan menangkap pesan itu disediakan tempat aman, yaitu surga. Mereka berada di dalam kekuasaan, kecintaan dan pertolongan Allah, oleh sebab kebaikan yang mereka perbuat di dunia.
https://tafsirq.com/6-al-anam/ayat-127#tafsir-quraish-shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar