Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Juli 2022

Al-Anam 137 ibnu katsir

 وَكَذَلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (137)

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-137.html?m=1

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ * يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِه}

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah, Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. (An-Nahl: 58-59)
Sama dengan firman-Nya:

{وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ * بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ}

apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh? (At-Takwir: 8-9)
Dahulu mereka sering membunuh anak-anak mereka karena takut kelaparan, yakni takut jatuh miskin atau takut harta mereka menjadi hancur. Maka Allah melarang mereka melakukan perbuatan tersebut, karena sesungguhnya perbuatan itu merupakan hiasan dari setan dan peraturan mereka di masa Jahiliah.

*****

Firman Allah Swt.:

{وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ}

Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerja­kannya. (Al-An'am: 137)
Semuanya itu terjadi karena kehendak Allah Swt. dan pilihan-Nya karena terkandung di dalamnya hikmah yang sempurna yang hanya Dia saja yang mengetahui-Nya. Dia tidak ditanya mengenai apa yang telah diperbuat-Nya, sedangkan mereka pasti akan dimintai pertanggung­jawabannya.

{فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ}

maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al-An'am: 157)
Maksudnya, biarkanlah mereka, jauhilah mereka dan apa yang mereka perbuat, kelak Allah akan memutuskan perkaranya antara kamu dan mereka.

Tafsir Jalalayn :

Dan demikianlah) sebagaimana telah menjadi kebiasaan mereka apa-apa yang telah disebutkan itu (telah menghiasi kebanyakan orang-orang musyrik memandang baik membunuh anak-anak mereka) dengan cara mengubur mereka hidup-hidup (karena hasutan sesembahan-sesembahan mereka) yang terdiri dari makhluk jin. Dengan dibaca rafa' sebagai fa'il dari fi'il zayyana; dan menurut suatu qiraat dengan dibaca bina maf'ul serta Lafal qatla dibaca rafa', dan dibaca nashab Lafal al-awlaad, berdasarkan bacaan ini Lafal syurakaaihim dibaca jar dengan mengidhafatkannya kepada Lafal al-qatlu; dengan demikian berarti ada fashal/pemisah antara mudhaf dan mudhaf ilaih yang dipisahkan oleh maf'ul, hal ini tidak mengapa, sebab mengidhafatkan Lafal al-qatlu kepada Lafal syurakaa karena merekalah pada hakikatnya yang melakukannya melalui bujukan mereka (untuk membinasakan mereka) untuk memusnahkan mereka (dan untuk mengaburkan) dengan mencampur-adukkan (bagi mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan).

Tafsir Quraish Shihab :

Selain membuat indah pembagian yang tidak adil terhadap tanaman dan hewan (unta, sapi dan domba) ciptaan Allah, khayalan dan angan-angan kosong mereka tentang berhala yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah, Allah juga membuat indah perlakuan membunuh anak laki-laki ketika lahir, dan mempersembahkannya kepada tuhan-tuhan palsu itu. Angan-angan itu telah mengacaukan pemahaman agama mereka. Akibatnya, mereka tidak akan mengerti agama dengan baik. Kalau angan-angan itu begitu menguasai akal pikiran mereka, tinggalkanlah mereka dengan kebohongan-kebohongan yang mereka buat terhadap Allah dan terhadapmu. Mereka akan merasakan sendiri hukumannya. Itu adalah kehendak Allah. Kalau Dia berkehendak, tentu mereka tidak akan melakukan itu.

https://tafsirq.com/6-Al-An'am/ayat-137#tafsir-quraish-shihab










Tidak ada komentar:

Posting Komentar