وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (116) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (117)
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-anam-ayat-116-117.html?m=1
Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu. (Ash-Shaffat: 71)
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf: 103)
Mereka dalam kesesatannya itu tidak merasa yakin akan perihal mereka sendiri, melainkan mereka berada dalam dugaan yang dusta dan perkiraan yang batil. Sebagaimana yang dinyatakan oleh firman-Nya:
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (Al-An'am: 116)
Makna lafaz al-khars ialah al-hazr. artinya mandul. Dikatakan kharasan nakhlu yang artinya pohon kurma itu tidak berbuah; semuanya itu terjadi karena takdir dan kehendak Allah semata.
Tafsir Jalalayn:
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yakni orang-orang kafir (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya (sama sekali) (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka) dalam perdebatan mereka denganmu tentang masalah bangkai, yaitu di kala mereka berkata, "Apa yang telah dibunuh oleh Allah lebih berhak untuk kamu makan daripada apa yang kamu bunuh sendiri." (dan sama sekali) tidak lain (mereka hanyalah berdusta) di dalam hal tersebut.
Tafsir Quraish Shihab:
Kalau Allah adalah hakim yang Mahaadil, dan al-Qur'ân yang diturunkan-Nya menjadi rujukan dalam mencari kebenaran, maka janganlah kamu dan pengikut-pengikutmu mengikuti orang yang perkataannya bertentangan dengan kebenaran, walaupun jumlah mereka banyak. Sebab, kalau kamu mengikuti kebanyakan orang yang tidak bersandar pada syariat samawi yang diturunkan, mereka pasti akan menjauhkan kamu dari jalan kebenaran yang lurus, jalan Allah. Sesungguhnya mereka hanya berjalan di balik praduga dan ilusi belaka. Mereka hanya mengatakan praduga yang tidak berdasar pada bukti.
Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya. (Al-An'am: 117)
Yakni Allah memudahkannya untuk tersesat.
dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-An'am: 117)
Maka Dia memudahkannya untuk menempuh hal itu, dan setiap manusia itu dimudahkan untuk menempuh apa yang sengaja dia diciptakan untuk itu (yakni setiap orang itu diciptakan menurut bakatnya masing-masing).
Tafsir Jalalayn:
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk) dengan demikian maka Dia memberikan balasan pahala kepada mereka masing-masing.
Tafsir Quraish Shihab:
Tuhanmu sungguh Mahatahu--dengan pengetahuan yang tidak sama dengan pengetahuan siapa pun-- tentang orang-orang yang menjauh dari jalan kebenaran, dan juga tentang orang-orang yang mengambilnya sebagai petunjuk hingga benar-benar berpetunjuk.
https://tafsirq.com/6-al-anam/ayat-117#tafsir-quraish-shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar