AYAT
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
TAFSIR MUYASSAR
Dan tidaklah kamu (wahai nabi Allah) berada disana ketika para malaikat berkata, ”wahai Maryam,sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira untukmu dengan kelahiran seorang anak dan keberadaannya melalui kalimat dari Allah. Maksudnya Allah berfirman kepadanya “jadilah” ,maka dia pun jadi, namanya Isa bin Maryam, yang akan memiliki kedudukan yang besar di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan disisi Allah pada hari kiamat.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
45. Ingatlah -wahai Rasul- ketika Malaikat berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira kepadamu tentang anak yang Dia ciptakan tanpa seorang ayah, melainkan dengan kalimat dari Allah, yaitu dengan mengatakan, ‘Jadilah!’, maka jadilah seorang anak dengan izin Allah. Dan nama anak itu ialah Al-Masih Isa bin Maryam. Dia memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat. Dan dia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah -Ta'ālā-.
Referensi: https://tafsirweb.com/1177-quran-surat-ali-imran-ayat-45.html
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
TAFSIR QURAISH SHIHAB
Renungkan juga, wahai Nabi, saat Allah memberi kabar gembira kepada Maryam dengan seorang bayi bernama 'Isâ putra Maryam, yang diciptakan melalui kalimat-Nya, di luar kebiasaan proses kelahiran. Allah memposisikan 'Isâ di dunia sebagai orang yang terhormat dengan menjadikannya sebagai nabi dan terbebas dari cela. Sedangkan di akhirat, dengan memasukkannya ke dalam kelompok nabi-nabi pilihan yang dekat kepada Allah, yaitu ulû al-'azm.
TAFSIR JALALAYN
Ingatlah! (Ketika berkata malaikat) yakni Jibril ("Hai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan berita gembira kepadamu dengan satu kalimat dari-Nya) maksudnya dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan satu kalimat (nama Almasih Isa putra Maryam) disebut namanya dengan menisbatkannya kepada dirinya untuk memperingatkan bahwa ia melahirkan tanpa bapak padahal kebiasaannya ialah menisbatkan anak-anak kepada bapak mereka (seorang yang terkemuka) atau berpengaruh (di dunia) dengan kenabian (di akhirat) dengan pemberian syafaat dan derajat yang tinggi (dan termasuk salah seorang yang dekat) kepada Allah swt.
TAFSIR IBNU KATSIR
Hal ini merupakan berita gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada Maryam, bahwa kelak dia akan mempunyai seorang anak yang agung dan mempunyai peran yang besar. Allah Swt. berfirman:
(Ingatlah) ketika malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya." (Ali Imran: 45)
Yakni seorang anak yang proses kejadiannya hanya melalui kalimat (perintah) dari Allah Swt., yaitu dengan ucapan, "Kun (jadilah)," maka jadilah dia. Hal inilah yang dimaksud dengan tafsir firman-Nya:
yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah. (Ali Imran: 39)
menurut pendapat jumhur ulama, sebagaimana yang telah disebutkan penjelasannya.
namanya Al-Masih Isa putra Maryam. (Ali Imran: 45)
Yakni nama itulah yang terkenal baginya di dunia, semua orang mukmin mengetahuinya.
Menurut sebagian ulama Salaf, ia dinamakan Al-Masih karena banyak melakukan pengembaraan. Menurut pendapat yang lainnya, ia dinamakan demikian karena kedua telapak kakinya rata, tidak ada lekukan dan tonjolannya.
Menurut pendapat yang lainnya lagi, ia dinamakan Al-Masih karena apabila ia mengusap seseorang yang mempunyai penyakit, maka dengan seizin Allah orang tersebut sembuh dari penyakitnya.
Firman Allah Swt:
Isa putra Maryam. (Ali Imran: 45),
menunjukkan pengertian bahwa namanya dinisbatkan kepada ibunya, karena ia tidak berayah.
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali Imran: 45)
Artinya, dia adalah orang yang terkemuka dan mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sedangkan di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat. Lalu Allah menerima syafaatnya karena mengikuti jejak saudara-saudaranya dari kalangan ulul azmi. Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam-Nya kepada mereka semua.
TAFSIR KEMENAG
Di dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad, terhadap cerita Maryam di kala Jibril datang kepadanya, kabar gembira kepadanya bahwa dia akan melahirkan seorang putra yang saleh. Ketika Jibril menyampaikan kabar gembira itu Allah memilihnya, menyucikannya untuk tetap beribadah kepada Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya. Yang dimaksud dengan malaikat-malaikat di sini adalah Jibril, sebagaimana di dalam firman Allah: "¦ lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia ciptaan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna." (Maryam/19: 17). Isa disebut dengan "kalimat Allah", sebagai pemberitahuan tentang proses pembuatannya yang berlainan dengan kejadian manusia biasa. Isa disebut al-Masih, sedang Almasih itu adalah gelar raja, karena kata Almasih dalam Taurat dan Injil berarti " Orang-orang Yahudi yang mengingkarinya berpendapat bahwa yang belum datang. Dia Mulyani Ibnu Maryam (putra Maryam) untuk memberi pengertian bahwa Isa lahir tanpa ayaah karena itu dia dinisbatkan kepada ibunya. Ia memiliki kedudukan yang menonjol di dunia, karena dia mendapat tempat di hati orang-orang mukmin serta. Perbaikan-perbaikan yang ditinggalkan Isa tetap membekas di kemudian hari. Kebesarannya jauh lebih nyata daripada kebesaran para penguasa atau raja-raja karena orang-orang menghormati para penguasa dan raja itu adalah untuk menghindarkan diri dari mereka, karena takut takut atbilmanihadapunt me gar keza. Kemegahan yang demokian ini adalah kemegahan semu belaka, tanpa ada bekasnya sedikit pun di dalam jiwa, bahkan mungkin timbul kebencian.
PENULIS MENGAMBIL HIKMAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar