Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Juli 2021

KAJIAN TAFSIR : ALI IMRAN 35

    

AYAT

إِذْ قَالَتِ ٱمْرَأَتُ عِمْرَٰنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Terjemah Arti: (Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Referensi: https://tafsirweb.com/1167-quran-surat-ali-imran-ayat-35.html

TAFSIR MUYASSAR

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 35. Ingatlah -wahai Rasul- ketika istri Imran, ibunya Maryam -'alaihassalām- berkata, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah mewajibkan diriku untuk menjadikan anak yang kukandung di dalam perutku ini sebagai anak yang hanya mengabdi kepada-Mu, terbebas dari segala sesuatu (urusan duniawi) dan menjadi pelayan rumah-Mu. Maka terimalah amal ini dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”

Referensi: https://tafsirweb.com/1167-quran-surat-ali-imran-ayat-35.html

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

35. Hai Rasulullah, ingatlah kisah istri Imran yang bernama Hanah binti Faqudz, ketika ia sedang hamil ia berdoa: “Ya Tuhanku, aku bernazar anak yang ada dalam kandungan ini akan aku serahkan untuk beribadah penuh kepada-Mu dan untuk mengabdi pada Baitul Maqdis, maka terimalah nazarku ini. Sungguh Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”

Referensi: https://tafsirweb.com/1167-quran-surat-ali-imran-ayat-35.html

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebelum menjelaskan tentang peristiwa kelahiran isa yang di luar kewajaran, Allah terlebih dahulu menuturkan siapa sebenarnya maryam, sekaligus sebagai jawaban terhadap mereka yang memperdebatkan siapa sesungguhnya isa itu. Ingatlah, ketika istri imran sedang mengandung, ia berkata, tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadamu, bahwa apa yang dalam kandunganku, berupa janin, kelak menjadi hamba yang mengabdi kepada-Mu dengan mencurahkan segala kemampuan untuk mengurus rumah-Mu, maka terimalah nazar itu dariku. Sungguh, engkaulah yang maha mendengar segala perkataan hamba-Mu, termasuk nazarku, maha mengetahui segala apa yang diniatkan, termasuk niatku untuk mempersembahkan anakku demi mengabdi kepadamu. Setelah bernazar untuk mempersembahkan anaknya untuk mengurus rumah-Nya, maka ketika istri imran melahirkan anak-Nya, dia bermunajat kepada Allah seraya berkata, tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan. Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik atas apa yang dia lahirkan, yakni perempan. Dan anak laki-laki yang diharapkan tidak sama dengan, yakni tidak lebih baik daripada, perempuan yang diberikan Allah. Istri imran berkata, dan aku memberinya nama maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk. Ini mengisyaratkan atas besarnya karunia yang diberikan kepada keluarga imran, sekaligus misteri besar di balik kelahiran anak perempuannya, sementara ia berharap anak laki-laki karena terkait nazarnya.

Referensi: https://tafsirweb.com/1167-quran-surat-ali-imran-ayat-35.html


TAFSIR QURAISH SHIHAB

Renungkan pula, wahai Nabi, kisah istri 'Imrân yang bernazar menyerahkan anak yang masih dikandungnya untuk berbakti kepada Allah semata kelak ketika ia lahir. Katanya, "Ya Tuhan, sesungguhnya aku bernazar menyerahkan bayiku untuk berbakti kepada-Mu dan untuk rumah-Mu. Terimalah persembahanku, ya Tuhan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar setiap perkataan dan Maha Mengetahui segala sesuatu."

TAFSIR JALALAYN

(Dan ingatlah ketika istri Imran) yang bernama Hanah telah lanjut usia dan rindu untuk beroleh anak, ia pun berdoa dan merasa dirinya hamil, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku menazarkan) untuk menjadikan (untuk-Mu kandungan yang berada di perutku ini sebagai anak yang saleh dan bebas) dari kepentingan-kepentingan dunia, semata-mata berkhidmat untuk rumah-Mu yang suci. (Karena itu terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) akan doa (lagi Maha Mengetahui.") akan niat serta tujuan manusia. Pada waktu itu istrinya sedang mengandung dan Imran pun wafat.

TAFSIR IBNU KATSIR

Istri Imran adalah ibu Siti Maryam a.s., namanya Hannah binti Faquz.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Hannah adalah seorang wanita yang lama tidak pernah hamil, lalu pada suatu hari ia melihat seekor burung sedang memberi makan anak-anaknya, akhirnya ia menginginkan punya anak. Kemudian ia berdoa kepada Allah Swt., semoga Allah menganugerahinya seorang putra, dan Allah memperkenankan doanya itu. Ketika suaminya menggaulinya, maka hamillah ia. Setelah masa hamilnya telah tua, maka ia bernazar bahwa anaknya kelak akan dipersembahkan untuk berkhidmat kepada Baitul Maqdis. Untuk itu ia berkata, seperti yang disebutkan firman-Nya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Ali Imran: 35)
Yakni Engkau Maha Mendengar akan doaku lagi Maha Mengetahui niatku. Saat itu ia tidak mengetahui apakah anak yang dikandungnya itu laki-laki atau perempuan.

TAFSIR KEMENAG

Ingatlah), ketika isteri Imran berkata: `Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.`(QS. 3:35) إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Pada ayat yang lalu Allah menerangkan bahwa antara dua keluarga besar itu yakni keluarga Ibrahim dan keluarga Imran yang satu sama lain jalin menjalin, maka pada ayat ini Allah menerangkan kisah salah seorang keturunan mereka yang terkemuka yakni istri Imran yang sedang hamil. Ia menazarkan anak yang masih dalam kandungannya itu untuk dijadikan abdi yang selalu berkhidmat untuk beribadah di Baitulmakdis. Dia tidak akan membebani lagi suatupun pada anaknya itu nanti, karena anak itu semata-mata telah diikhlaskan untuk berbakti di sana. Pada akhir ayat 34 telah dijelaskan bahwa Allah Maha Mendengar apa yang diucapkan oleh istri `Imran itu, Maha Mengetahui niatnya yang suci, dan mendengar pujiannya kepada Allah ketika ia bermunajat. Hal-hal inilah yang menyebabkan doanya terkabul, dan harapannya terpenuhi sebagai karunia dan kebaikan dari Allah Di dalam beberapa ayat ini dua kali disebut nama Imran. Yang pertama adalah ayat 33 yaitu Imran ayah Nabi Musa as; sedang yang kedua adalah pada ayat 35, yaitu Imran ayah Maryam. Jarak antara kedua orang itu kurang lebih 1800 tahun. Ayat ini menunjukkan bahwa ibu boleh menazarkan anaknya, dan boleh mengambil manfaat dengan anaknya itu untuk dirinya sendiri. Dan pada ayat ini terdapat pula pelajaran, yaitu hendaknya kita berdoa kepada Allah agar anak kita menjadi seorang yang rajin beribadah dan berguna bagi agamanya, seperti doa Zakaria yang dikisahkan oleh Allah dalam Alquran. Setelah istri Imran melahirkan, dan ternyata yang lahir itu perempuan padahal yang diharapkan anak laki-laki, nampaklah diwajahnya kesedihan dan putuslah harapannya untuk melaksanakan nazarnya, Dia berkata: "Ya Tuhanku, Aku melahirkan anak perempuan". Seolah-olah dia memohon ampun kepada Tuhan, bahwa anak perempuan itu tidak patut memenuhi nazarnya yaitu berkhidmat di Baitulmakdis. Tetapi Allah SWT lebih mengetahui martabat bayi perempuan yang dilahirkan itu, bahkan dia jauh lebih baik dari bayi laki-laki yang dimohonkannya.

Source : https://tafsirkemenag.blogspot.com/2013/05/tafsir-surah-ali-imran-35.html

PENULIS MENGAMBIL HIKMAH

Dan ingatlah (wahai rasul) apa yang telah terjadi tentang Maryam, ibunya dan putranya, Isa . untuk menyanggah orang-orang yang mengaku-ngaku ketuhanan Isa atau statusnya sebagai anak Allah .yaitu pada saat istri Imran berkata diwaktu dia mengandung, ”wahai tuhanku, sesungguhnya aku menjadikan bagiMU anak yang ada diperutku khusus untukMU, untuk berkhidmat di baitul maqdis, maka terimalah dariku. Sesungguhnya Engkau saja yang maha mendengar permohonanku,lagi maha mengetahui niatku.

Referensi: https://tafsirweb.com/1167-quran-surat-ali-imran-ayat-35.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar