قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (24) قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ (25) }
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-24-25.html?m=1
Turunlah kamu sekalian. (Al-A'raf: 24)
ditujukan kepada Adam, Hawa, iblis, dan ular. Tetapi di antara mereka ada yang tidak menyebutkan ular. Pada garis besarnya permusuhan yang ada terjadi antara Adam dan iblis. Karena itulah dalam surat Thaha disebutkan melalui firman-Nya:
Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. (Thaha: 123), hingga akhir ayat.
Hawa mengikut kepada Adam. Sedangkan ular, jika kisahnya benar, maka mengikut kepada iblis.
Ulama tafsir menyebutkan nama-nama tempat yang masing-masing pihak dari mereka diturunkan di dunia ini. Tetapi sumber berita mengenai hal ini berasal dari kisah Israiliyat, hanya Allah yang lebih mengetahui kebenarannya. Sekiranya penyebutan tempat-tempat itu secara tertentu mengandung faedah dan manfaat bagi orang-orang mukallaf dalam urusan agama dan urusan dunia mereka, niscaya Allah akan menuturkan kisahnya di dalam Kitab-Nya atau melalui Rasul-Nya.
Firman Allah Swt.:
Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai waktu yang ditentukan. (Al-A'raf: 24)
Yakni tempat tinggal dan usia yang telah ditetapkan sampai masa yang ditentukan berdasarkan apa yang telah dicatat oleh Qalam, ditetapkan oleh takdir, serta digariskan di dalam Lauh Mahfuz.
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mustaqarrun" bahwa makna yang dimaksud ialah kuburan.
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas bahwa makna mustaqarrun ialah tempat tinggal di muka bumi dan di bawahnya. Kedua-duanya diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Tafsir Jalalayn:
Allah berfirman, "Turunlah kamu sekalian) yakni Adam dan Hawa serta anak-cucu kamu yang masih berada di dalam diri kamu (sebagian kamu) maksudnya sebagian keturunan (menjadi musuh bagi sebagian yang lain) sebagian mereka berlaku aniaya terhadap sebagian yang lainnya. (Dan kamu di muka bumi mempunyai tempat kediaman) yaitu tempat tinggal (dan kesenangan) tempat bersenang-senang (sampai waktu yang ditentukan.") apabila ajal kamu telah sampai pada saatnya.
Tafsir Quraish Shihab:
Allah berfirman kepada keduanya dan juga kepada setan, "Turunlah kalian, sebagian menjadi musuh bagi yang lain. Di bumi, kalian akan menemukan ketenangan dan kesenangan sampai datangnya waktu yang telah ditentukan untuk kalian.
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-24#tafsir-quraish-shihab
Firman Allah Swt.:
Allah berfirman, "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” (Al-A'raf: 25)
Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada kesempatan yang lain. (Thaha: 55)
Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia menjadikan bumi sebagai tempat tinggal untuk Bani Adam selama kehidupan dunianya; di dunia ini mereka hidup, dan di dunia ini mereka mati dan tempat kuburan mereka, dan dari dunia ini pula mereka dibangkitkan kelak di hari kiamat. Yaitu hari Allah menghimpun semua makhluk dari yang pertama hingga yang terakhir, kemudian Dia memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya.
Tafsir Jalalayn:
Allah berfirman, "Di muka bumi itu kamu hidup dan di muka bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan dikeluarkan") dibangkitkan, dengan memakai bina fa`il dan bina maf`ul atau bentuk aktif dan bentuk pasif.
Tafsir Quraish Shihab:
Di bumi kalian akan hidup dan beranak pinak. Di sana kalian akan mati dan dikubur. Dan dari sana pula kalian akan dibangkitkan pada hari kiamat."
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-25#tafsir-quraish-shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar