Cari Blog Ini

Senin, 22 Agustus 2022

Al-Araf 19-21 ibnu Katsir

 وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ (19) فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (20) وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ (21) }

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-19-21.html?m=1

Tafsir Jalalayn:

Dan) Allah berfirman ("Hai Adam bertempat tinggallah kamu) lafal anta merupakan pengukuhan terhadap dhamir yang terdapat di dalam lafal uskun, tujuannya ialah untuk dijadikan sebagai ma'thuf alaih (dan istrimu) yakni Hawa, dengan dibaca panjang (di surga serta makanlah olehmu berdua buah-buahan mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini) dengan cara memakannya, yang dimaksud adalah pohon gandum (maka menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim").

Tafsir Quraish Shihab:

Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di tempat kemuliaan-Ku, surga. Bersenang-senanglah kalian berdua di dalamnya. Makanlah apa saja yang kalian sukai, kecuali pohon ini. Jangan kalian dekati. Sebab itu akan membuat kalian termasuk orang-orang yang menzalimi diri sendiri lantaran siksaan yang timbul akibat pelanggaran."

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-19#tafsir-quraish-shihab

وَقَالَ

Dan setan berkata. (Al-A'raf: 20)
Yakni secara dusta dan buat-buatan.

مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ

Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat. (Al-A'raf: 20)
Yaitu agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau kekal di dalam surga. Seandainya kamu berdua mau memakannya, niscaya akan kamu peroleh hal tersebut. Makna yang terkandung dalam ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَى}

Setan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (Thaha: 120)
Yakni agar kamu berdua tidak menjadi dua malaikat.
Pengertian تَكُونَا  ini sama dengan bentuk lain yang terdapat di dalam firman-Nya:

{يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا}

Allah menerangkan (hukum ini) kepada kalian, supaya kalian tidak sesat. (An-Nisa: 176)
Maksudnya, agar kalian tidak menjadi sesat. Sama pula dengan penger­tian yang ada dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

{وَأَلْقَى فِي الأرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ}

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak berguncang bersama kalian. (An-Nahl: 15)
Yakni agar bumi tidak berguncang menggoyahkan kalian.
Ibnu Abbas dan Yahya ibnu Abu Kasir membaca ayat ini dengan bacaan berikut:

{إِلا أَنْ تَكُونَا مَلِكَيْنِ}

melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi raja. (Al-A'raf: 20)
Yaitu dengan mengkasrahkan huruf lam dari lafaz malakaini, hingga bacaannya menjadi malikaini. Tetapi jumhur ulama membacanya dengan fathah, yaitu malakaini.

Tafsir Jalalayn:

Maka setan mulai menggoda keduanya) yakni iblis (untuk menampakkan) memperlihatkan (kepada keduanya apa yang tertutup) dengan wazan fu`ila dari lafal al-muwaaraah (dari mereka, yaitu auratnya dan setan berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini melainkan) karena khawatir (supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat) dan menurut suatu qiraat dibaca dengan malikaini/lam dikasrahkan (atau tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam surga") berdasarkan hal itu maka memakan pohon itu adalah suatu keharusan sebagaimana yang disebutkan pula di dalam ayat lain, yaitu, "Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa." (Q.S. Thaha 120)

Tafsir Quraish Shihab:

Setan menggoda keduanya agar melanggar perintah Allah. Sehingga pakaian mereka terlepas dan auratnya terlihat. Setan berkata kepadanya, "Tuhan melarang kamu berdua mendekati pohon ini lantaran tidak ingin melihat kalian menjadi malaikat dan kekal, terus menerima nikmat yang tanpa terputus di dalam surga."

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-20#tafsir-quraish-shihab

*******************
{وَقَاسَمَهُمَا}

Dan setan bersumpah kepada keduanya. (Al-A'raf: 21)
Maksudnya, setan mengemukakan sumpahnya dengan menyebut nama Allah kepada Adam dan Hawa.

{إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ}

Sesungguhnya saya termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua. (Al-A'raf: 21)
Yakni sesungguhnya saya telah ada di sini sebelum kamu berdua ada, dan saya lebih mengetahui tentang tempat ini. Kata qasamahuma termasuk ke dalam Bab "Mufa'alah", tetapi makna yang dimaksud ialah salah satu pihak (bukan kedua belah pihak).

Tafsir Jalalayn:

Dan dia, setan, bersumpah kepada keduanya) setan bersumpah dengan nama Allah kepada keduanya ("Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.") di dalam hal ini.

Tafsir Quraish Shihab:

Setan bersumpah kepada keduanya bahwa ia termasuk orang-orang yang memberi nasihat. Sumpahnya pun berulang-ulang.

https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-21#tafsir-quraish-shihab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar