Berikut 5 hadits tentang sifat orang munafiq yang diriwayatkan oleh al-Bukhārī dan Muslim (Muttafaqun ‘Alaih):
1. Tanda-tanda Orang Munafiq
الحديث:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.
(متفق عليه – رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
“Tanda orang munafiq ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Munafiq Menampakkan Islam Tapi Menyembunyikan Kekafiran
الحديث:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ.
(متفق عليه)
Artinya:
“Ada empat perkara; siapa yang memiliki semuanya maka ia seorang munafiq sejati, dan siapa yang memiliki salah satunya maka ia memiliki sifat munafiq sampai ia meninggalkannya: bila dipercaya ia berkhianat, bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia ingkar, dan bila berselisih ia curang.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Beratnya Shalat Subuh dan Isya bagi Munafiq
الحديث:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا.
(متفق عليه)
Artinya:
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafiq adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Seandainya mereka tahu keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Orang Munafiq Berbeda Ucapan dan Hati
الحديث:
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَيُخَادِعُونَ اللهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ، وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى، يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللهَ إِلَّا قَلِيلًا.
(متفق عليه، انظر سورة النساء: 142)
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah, padahal Allah yang menipu mereka. Bila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas, mereka riya (pamer) kepada manusia, dan tidak mengingat Allah kecuali sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim; juga disebut dalam QS. An-Nisā’: 142)
5. Perbedaan Kalimat Orang Mukmin dan Munafiq
الحديث:
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
مَثَلُ الْمُنَافِقِ مَثَلُ الشَّاةِ الْعَائِرَةِ بَيْنَ الْغَنَمَيْنِ، تَعِيرُ إِلَى هَذِهِ مَرَّةً، وَإِلَى هَذِهِ مَرَّةً، لَا تَدْرِي أَيَّهُمَا تَتْبَعُ.
(متفق عليه)
Artinya:
“Perumpamaan orang munafiq adalah seperti kambing betina yang bingung di antara dua kawanan kambing; kadang ke kelompok ini, kadang ke kelompok itu, ia tidak tahu mana yang harus diikuti.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Apakah Anda ingin saya tambahkan versi Arab dengan harakat penuh untuk masing-masing hadits di atas?
