Cari Blog Ini

Jumat, 27 Juni 2025

Al An'am 142 tafsir

 

Berikut adalah Tafsir Surah Al-An'am ayat 142, dilengkapi dengan pendapat ahli tafsir dan asbabun nuzul secara komplit:


Teks Arab Al-An'am 142

۞ وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ حَمُولَةًۭ وَفَرْشًۭا ۚ كُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّۭ مُّبِينٌۭ


Artinya (Kemenag 2019)

"Dan di antara hewan ternak itu ada yang untuk angkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."


Asbabun Nuzul Al-An'am 142

Riwayat Asbabun Nuzul

Menurut riwayat dari Mujahid, As-Suddi, dan Ibnu Abbas:

  • Kaum musyrikin Arab dahulu membagi hewan ternak menjadi beberapa bagian yang aneh:
    • Ada hewan yang dikhususkan hanya boleh ditunggangi, tidak boleh dimakan (seperti bahirah, sa'ibah, dll).
    • Ada yang dipersembahkan untuk berhala.
    • Ada yang tidak boleh dimakan oleh kaum lelaki atau sebaliknya hanya boleh dimakan oleh kelompok tertentu.
  • Allah menurunkan ayat ini untuk membantah tradisi jahiliyah tersebut dan menegaskan bahwa semua hewan ternak adalah ciptaan Allah, boleh dimanfaatkan sesuai ketentuan syariat-Nya, bukan aturan jahiliyah.

Tafsir Komplit dan Pendapat Ahli Tafsir

1. Tafsir Ibnu Katsir

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa:

  • "Hamulah" adalah hewan ternak besar yang digunakan untuk mengangkut beban, seperti unta dan sapi besar.
  • "Farshan" adalah hewan ternak kecil yang biasanya dipelihara atau disembelih untuk diambil dagingnya, seperti kambing dan domba.
  • Allah memerintahkan untuk memakan rezeki yang diberikan, yaitu segala jenis hewan yang halal yang diciptakan-Nya.
  • Larangan mengikuti langkah-langkah setan, artinya jangan mengikuti tradisi jahiliyah atau was-was setan yang membuat manusia mengharamkan sesuatu tanpa dasar syariat.

2. Tafsir Al-Qurthubi

Menurut Imam Al-Qurthubi:

  • Ayat ini adalah penegasan akan nikmat Allah berupa hewan ternak yang berfungsi:
    • Untuk kendaraan (transportasi atau angkutan barang).
    • Untuk dikonsumsi daging dan hasil lainnya (susu, kulit, dll).
  • Tradisi jahiliyah seperti mengharamkan sebagian ternak tanpa dalil syar'i adalah bentuk mengikuti langkah setan.
  • Setan adalah musuh nyata, karena ia selalu menyesatkan manusia dengan menghiasi kebatilan.

3. Tafsir As-Sa'di

Syaikh As-Sa'di menegaskan:

  • Allah memudahkan manusia dengan berbagai macam hewan ternak sesuai kebutuhan mereka, baik untuk kendaraan maupun untuk pangan.
  • Wajib bagi manusia untuk bersyukur atas nikmat ini dengan:
    • Menghalalkan apa yang Allah halalkan.
    • Menjauhi aturan-aturan sesat buatan manusia yang bersumber dari bisikan setan.

4. Tafsir Jalalain

Tafsir Jalalain menyatakan:

  • "Hamulah" adalah hewan yang kuat menanggung beban.
  • "Farshan" adalah hewan yang biasa dihamparkan kulitnya atau dagingnya untuk dikonsumsi.
  • Manusia diperintahkan untuk memakan rezeki halal yang diberikan Allah.
  • Dilarang mengikuti langkah-langkah setan seperti:
    • Mengharamkan sesuatu yang halal.
    • Mengikuti kebiasaan musyrikin.
    • Mengikuti bisikan was-was yang menyesatkan.

Kesimpulan Kandungan Ayat

✅ Hewan ternak adalah ciptaan Allah yang memberikan manfaat besar, baik untuk transportasi maupun konsumsi.
✅ Larangan keras mengikuti aturan-aturan atau keyakinan jahiliyah terkait hewan ternak.
✅ Allah membolehkan memanfaatkan hewan ternak sesuai aturan-Nya.
✅ Mengikuti langkah setan seperti mengharamkan yang halal tanpa dalil adalah bentuk kesesatan.
✅ Setan adalah musuh nyata yang harus diwaspadai dalam kehidupan.


Jika Anda ingin saya lanjutkan ayat 143, atau buatkan tafsir ayat 141-142 dalam format tabel atau ringkasan, saya siap bantu. Mau dilanjutkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar