Cari Blog Ini

Jumat, 20 Juni 2025

Al An'am 139 tafsir

 

Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 139, lanjutan dari ayat sebelumnya (ayat 138), yang masih membahas tentang penyimpangan kaum musyrikin dalam menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa dasar dari Allah.


📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 139

وَقَالُوا۟ مَا فِى بُطُونِ هَـٰذِهِ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ خَالِصَةࣰ لِّذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِنَاۖ وَإِن يَكُن مَّيۡتَةࣰ فَهُمۡ فِيهِ شُرَكَآءُۚ سَيَجۡزِيهِمۡ وَصۡفَهُمۡۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ


📜 Terjemahan (Kemenag RI)

"Dan mereka berkata, 'Apa yang ada dalam perut hewan ternak ini adalah khusus untuk laki-laki kami dan diharamkan atas istri-istri kami, tetapi jika yang ada dalam perut itu mati, maka mereka semua boleh memakannya.' Allah akan membalas mereka atas pernyataan mereka itu. Sungguh, Dia Mahabijaksana, Maha Mengetahui."


Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 139

📘 1. Tafsir al-Muyassar

Kaum musyrikin berkata:

  • “Apa yang ada di perut hewan (janin, susu, daging, dsb) hanya boleh untuk laki-laki.”
  • “Wanita tidak boleh memakannya.”
  • Namun, jika hewan itu mati sendiri (bangkai), maka laki-laki dan perempuan boleh makan bersama.

➡️ Ini merupakan perkataan yang bathil, menyelewengkan hukum Allah. Maka Allah akan membalas mereka atas kedustaan dan penghalalan-pengharaman buatan sendiri.


📗 2. Tafsir Ibnu Katsir

Ayat ini masih terkait dengan adat jahiliyah yang menyimpang:

  • Jika hewan itu hamil, maka janin di perutnya hanya boleh dimakan oleh laki-laki.
  • Namun jika hewan itu mati (tidak disembelih), mereka membolehkan istri-istri mereka ikut makan bangkainya.

Ibnu Katsir menegaskan:
“Ini adalah kontradiksi besar dalam adat mereka: Halal saat bangkai, tapi haram saat hidup — padahal Islam justru sebaliknya.”

➡️ Maka Allah akan membalas kedustaan mereka dan kebodohan mereka, karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.


📙 3. Tafsir al-Maraghi

  • Ayat ini menunjukkan penyelewengan logika dan akidah kaum musyrikin.
  • Mereka membuat aturan semaunya, bukan berdasarkan wahyu.
  • Mereka memberikan keistimewaan kepada laki-laki, merendahkan perempuan, dan menghalalkan bangkai, sesuatu yang secara fitrah menjijikkan.

➡️ Allah menegaskan bahwa Dia akan membalas mereka sesuai dengan “wasfahum” — yakni deskripsi atau klaim palsu yang mereka buat.


📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 139

  1. Kritik terhadap sistem diskriminatif dan adat budaya jahiliah.
  2. Menunjukkan inkonsistensi logika kaum musyrik: mengharamkan yang halal, menghalalkan yang haram.
  3. Mengkritik kebiasaan menyamaratakan bangkai sebagai makanan halal.
  4. Allah menegaskan akan membalas segala bentuk kebohongan terhadap agama.
  5. Allah Maha Bijaksana (Hakim) dan Maha Mengetahui (‘Alim) — hukum-Nya adil, tidak seperti aturan buatan manusia.

📚 Sumber Rujukan

  1. Tafsir al-Muyassar
  2. Tafsir Ibnu Katsir
  3. Tafsir al-Maraghi
  4. Tafsir as-Sa‘di
  5. Tafsir al-Baghawi
  6. Ensiklopedi Tematik Al-Qur’an: Bid‘ah dan Adat Jahiliah
  7. Tafsir Kemenag RI

✅ Kesimpulan Ayat 138–139

Kedua ayat ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin:

  • Mengada-adakan aturan agama (haram–halal) tanpa dasar wahyu,
  • Mempraktikkan diskriminasi gender,
  • Memutarbalikkan logika halal-haram,
  • Dan mengatasnamakan Allah atas kebohongan mereka.

Pelajaran penting: Umat Islam harus berhati-hati agar tidak menghalalkan atau mengharamkan sesuatu tanpa dasar syar’i, karena itu termasuk bentuk kedustaan terhadap Allah.


Jika Anda ingin tafsir ayat selanjutnya (QS. Al-An‘am: 140) atau mau dijadikan materi khutbah atau pelajaran, saya siap bantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar