Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 139, lanjutan dari ayat sebelumnya (ayat 138), yang masih membahas tentang penyimpangan kaum musyrikin dalam menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa dasar dari Allah.
📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 139
وَقَالُوا۟ مَا فِى بُطُونِ هَـٰذِهِ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ خَالِصَةࣰ لِّذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِنَاۖ وَإِن يَكُن مَّيۡتَةࣰ فَهُمۡ فِيهِ شُرَكَآءُۚ سَيَجۡزِيهِمۡ وَصۡفَهُمۡۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
📜 Terjemahan (Kemenag RI)
"Dan mereka berkata, 'Apa yang ada dalam perut hewan ternak ini adalah khusus untuk laki-laki kami dan diharamkan atas istri-istri kami, tetapi jika yang ada dalam perut itu mati, maka mereka semua boleh memakannya.' Allah akan membalas mereka atas pernyataan mereka itu. Sungguh, Dia Mahabijaksana, Maha Mengetahui."
✨ Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 139
📘 1. Tafsir al-Muyassar
Kaum musyrikin berkata:
- “Apa yang ada di perut hewan (janin, susu, daging, dsb) hanya boleh untuk laki-laki.”
- “Wanita tidak boleh memakannya.”
- Namun, jika hewan itu mati sendiri (bangkai), maka laki-laki dan perempuan boleh makan bersama.
➡️ Ini merupakan perkataan yang bathil, menyelewengkan hukum Allah. Maka Allah akan membalas mereka atas kedustaan dan penghalalan-pengharaman buatan sendiri.
📗 2. Tafsir Ibnu Katsir
Ayat ini masih terkait dengan adat jahiliyah yang menyimpang:
- Jika hewan itu hamil, maka janin di perutnya hanya boleh dimakan oleh laki-laki.
- Namun jika hewan itu mati (tidak disembelih), mereka membolehkan istri-istri mereka ikut makan bangkainya.
Ibnu Katsir menegaskan:
“Ini adalah kontradiksi besar dalam adat mereka: Halal saat bangkai, tapi haram saat hidup — padahal Islam justru sebaliknya.”
➡️ Maka Allah akan membalas kedustaan mereka dan kebodohan mereka, karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
📙 3. Tafsir al-Maraghi
- Ayat ini menunjukkan penyelewengan logika dan akidah kaum musyrikin.
- Mereka membuat aturan semaunya, bukan berdasarkan wahyu.
- Mereka memberikan keistimewaan kepada laki-laki, merendahkan perempuan, dan menghalalkan bangkai, sesuatu yang secara fitrah menjijikkan.
➡️ Allah menegaskan bahwa Dia akan membalas mereka sesuai dengan “wasfahum” — yakni deskripsi atau klaim palsu yang mereka buat.
📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 139
- Kritik terhadap sistem diskriminatif dan adat budaya jahiliah.
- Menunjukkan inkonsistensi logika kaum musyrik: mengharamkan yang halal, menghalalkan yang haram.
- Mengkritik kebiasaan menyamaratakan bangkai sebagai makanan halal.
- Allah menegaskan akan membalas segala bentuk kebohongan terhadap agama.
- Allah Maha Bijaksana (Hakim) dan Maha Mengetahui (‘Alim) — hukum-Nya adil, tidak seperti aturan buatan manusia.
📚 Sumber Rujukan
- Tafsir al-Muyassar
- Tafsir Ibnu Katsir
- Tafsir al-Maraghi
- Tafsir as-Sa‘di
- Tafsir al-Baghawi
- Ensiklopedi Tematik Al-Qur’an: Bid‘ah dan Adat Jahiliah
- Tafsir Kemenag RI
✅ Kesimpulan Ayat 138–139
Kedua ayat ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin:
- Mengada-adakan aturan agama (haram–halal) tanpa dasar wahyu,
- Mempraktikkan diskriminasi gender,
- Memutarbalikkan logika halal-haram,
- Dan mengatasnamakan Allah atas kebohongan mereka.
Pelajaran penting: Umat Islam harus berhati-hati agar tidak menghalalkan atau mengharamkan sesuatu tanpa dasar syar’i, karena itu termasuk bentuk kedustaan terhadap Allah.
Jika Anda ingin tafsir ayat selanjutnya (QS. Al-An‘am: 140) atau mau dijadikan materi khutbah atau pelajaran, saya siap bantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar