Cari Blog Ini

Jumat, 13 Juni 2025

Al An'am 139

 

Berikut adalah tafsir lengkap Surah Al-An’am ayat 139, dilengkapi dengan teks Arab, terjemahan, tafsir para ulama, dan pelajaran hikmah:


📖 Surah Al-An’am Ayat 139

📝 **Teks Arab:

** وَقَالُوا۟ مَا فِى بُطُونِ هَـٰذِهِ ٱلْأَنْعَـٰمِ خَالِصٌۭ لِّذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِنَا ۖ وَإِن يَكُن مَّيْتَةًۭ فَهُمْ فِيهِ شُرَكَآءُ ۚ سَيَجْزِيهِمْ وَصْفَهُمْ ۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ


📜 Terjemahan (Kementerian Agama RI):

“Dan mereka mengatakan, ‘Apa yang ada dalam perut hewan ternak ini hanya untuk laki-laki kami dan haram bagi perempuan kami.’ Tetapi jika (yang dalam perut itu) mati, maka mereka (laki-laki dan perempuan) bersama-sama dalam hal itu. Allah akan membalas mereka atas ketetapan mereka itu. Sungguh, Dia Mahabijaksana, Maha Mengetahui.”


📚 Penjelasan dan Tafsir Lengkap

🔹 Konteks Ayat:

Ayat ini masih dalam rangkaian kecaman terhadap ritual jahiliyah kaum musyrik Arab yang membuat aturan syariat palsu, terutama terkait makanan dari hewan ternak. Mereka:

  1. Mengklaim bahwa isi perut (seperti janin atau susu) dari hewan tertentu hanya boleh dimakan oleh laki-laki.
  2. Mengharamkannya bagi perempuan.
  3. Namun jika hewan itu mati dengan sendirinya (bangkai), laki-laki dan perempuan sama-sama boleh memakannya.

Ini adalah kontradiksi dan kedustaan atas nama Allah.


🔸 Tafsir Ibnu Katsir:

Mereka membuat aturan bahwa janin dalam perut hewan tertentu (misalnya hewan qurban) hanya untuk kaum laki-laki mereka. Tetapi jika ternyata hewan itu mati sebelum disembelih, maka mereka perbolehkan untuk semua, termasuk perempuan. Ini menunjukkan kebodohan dan kemunafikan mereka dalam membuat aturan yang saling bertentangan.

Allah akan membalas mereka atas "waṣfahum" (penetapan atau klaim palsu mereka), dan Allah Maha Bijaksana serta Maha Mengetahui kebohongan mereka.


🔸 Tafsir Al-Muyassar:

Mereka membuat peraturan yang tidak logis dan bertentangan. Apa yang ada dalam perut hewan (janin atau susu) hanya untuk laki-laki, tidak untuk perempuan. Tapi kalau isinya bangkai (mati sebelum disembelih), justru boleh untuk semua. Allah akan membalas mereka karena membuat-buat hukum tanpa izin-Nya.


🔸 Tafsir Jalalayn:

Hewan-hewan yang mereka anggap suci itu hanya boleh dimanfaatkan isinya oleh laki-laki, tapi perempuan dilarang. Namun jika hewan itu mati, mereka berbagi bersama. Allah akan membalas mereka atas kepalsuan aturan itu, dan Allah tahu apa yang mereka sembunyikan.


🧠 Pelajaran dan Hikmah dari Ayat Ini:

  1. Membuat aturan agama tanpa dalil adalah dosa besar.
    Termasuk menetapkan halal-haram berdasarkan adat atau keinginan sendiri.

  2. Ketidakadilan gender dalam agama bukan dari Islam.
    Islam datang menghapus ketidakadilan seperti itu, termasuk dalam akses makanan, hak waris, ibadah, dll.

  3. Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
    Semua bentuk kebohongan atas nama agama akan mendapat balasan.

  4. Islam menolak kontradiksi logika dalam hukum.
    Contoh: mengharamkan janin untuk perempuan tapi menghalalkan bangkainya—padahal lebih layak yang hidup.


Jika Anda ingin saya lanjutkan ke ayat 140 atau dibuatkan materi ceramah, kajian tematik, atau infografik ayat-ayat ini, saya siap bantu.


Ayat Surah Al-An'am 137 berkaitan erat dengan tema syirik, manipulasi agama, dan pembunuhan anak, dan dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat lain yang saling menguatkan serta menjelaskan lebih dalam mengenai fenomena pembunuhan anak karena kebodohan, kemiskinan, dan tradisi jahiliyah.

Berikut adalah ayat-ayat lain yang berkaitan erat dengan Al-An'am ayat 137:


1. Surah Al-Isra’ (17): 31

📜 Teks Arab:

وَلَا تَقْتُلُوا۟ أَوْلَـٰدَكُمۡ خَشۡيَةَ إِمۡلَـٰقٍۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُهُمۡ وَإِيَّاكُمۡۚ إِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡـٔٗا كَبِيرٗا

📖 Terjemahan:

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar."

📌 Kaitan: Menegaskan larangan membunuh anak karena alasan ekonomi, sebagaimana dilakukan oleh kaum musyrik dalam Al-An’am 137.


2. Surah Al-Takwir (81): 8–9

📜 Teks Arab:

وَإِذَا ٱلۡمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتۡ ٨ بِأَيِّ ذَنۢبٖ قُتِلَتۡ ٩

📖 Terjemahan:

"Dan apabila bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa dia dibunuh."

📌 Kaitan: Mengecam praktik jahiliyah membunuh anak perempuan sebagai bentuk kehinaan atau karena alasan sosial, juga tercermin dalam Al-An’am 137.


3. Surah Al-An’am (6): 140

"Sungguh rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan apa yang telah Allah rezekikan kepada mereka dengan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah..."

📌 Kaitan: Ini adalah ayat lanjutan langsung dari ayat 137, memperjelas kecaman terhadap pembunuhan anak dan penetapan hukum yang menyimpang.


4. Surah Al-Nahl (16): 58–59

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam dan dia sangat marah... lalu dia menguburkannya hidup-hidup di tanah."

📌 Kaitan: Menunjukkan kebencian kaum musyrik terhadap anak perempuan, sebagai salah satu sebab pembunuhan anak yang dikritik dalam Al-An’am 137.


5. Surah Al-Ma’idah (5): 103

"Allah tidak pernah mensyariatkan Bahirah, Saibah, Washilah, dan Ham… mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah."

📌 Kaitan: Sama seperti Al-An’am 137, ini mengutuk ritual hewan-hewan khusus yang dilarang berdasarkan kebohongan, tanpa izin Allah.


🧠 Kesimpulan Tematik:

Ayat Al-An’am 137 dan ayat-ayat terkait:

  • Mencela praktik syirik yang merusak moral dan akal sehat, seperti membunuh anak dan membuat hukum sendiri.
  • Menunjukkan bahwa agama yang benar harus datang dari wahyu, bukan tradisi atau takhayul.
  • Memperlihatkan bahwa keadilan dan kasih sayang adalah nilai utama dalam syariat Islam.

Jika Anda ingin saya buatkan kajian tematik lengkap dari ayat-ayat ini dalam bentuk bahan ceramah, makalah, atau slide presentasi, saya siap bantu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar