Cari Blog Ini

Jumat, 20 Juni 2025

Al An'am 140 tafsir

 

Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 140, lanjutan dari ayat sebelumnya (138–139), yang masih membongkar kebatilan perilaku kaum musyrikin yang membuat aturan agama sendiri.


📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 140

قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِینَ قَتَلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَهُمۡ سَفَهَۭا بِغَیۡرِ عِلۡمࣲ وَحَرَّمُوا۟ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟ مُهۡتَدِینَ


📜 Terjemahan (Kemenag RI)

"Sungguh rugilah orang-orang yang telah membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan apa yang telah Allah rezekikan kepada mereka dengan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan mereka tidak mendapat petunjuk."


Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 140

📘 1. Tafsir al-Muyassar

Allah mengecam:

  • Orang-orang musyrik yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin atau karena keyakinan adat jahiliah (seperti nazar kepada berhala).
  • Mereka juga mengharamkan rezeki yang Allah berikan seperti hewan ternak, hasil bumi, dll, tanpa dalil. ➡️ Semua itu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah dan tindakan tanpa ilmu.

Maka mereka termasuk orang-orang yang merugi dan tidak mendapatkan petunjuk.


📗 2. Tafsir Ibnu Katsir

Dalam adat jahiliyah:

  • Ada tradisi membunuh anak perempuan hidup-hidup, karena malu dan takut fakir.
  • Ada juga yang membunuh anak karena nazar kepada berhala, seperti "jika lahir anak, akan disembelih untuk berhala".
  • Mereka juga mengharamkan makanan dan hewan tertentu dengan mengklaim berasal dari Allah, padahal itu hanya karangan mereka sendiri.

➡️ Ayat ini mengecam dua kebodohan besar:

  1. Pembunuhan jiwa (anak) karena alasan adat/syirik.
  2. Pengharaman nikmat Allah tanpa dasar wahyu.

📙 3. Tafsir al-Maraghi

Ayat ini adalah penghukuman terhadap dua bentuk kesesatan besar:

  1. Membunuh anak-anak karena takut kemiskinan (seolah mereka tahu masa depan) — bentuk kezaliman dan ketidaktahuan.
  2. Mengharamkan sesuatu yang halal, seperti makanan dan hewan, karena mengikuti adat atau hawa nafsu, lalu menisbahkan kepada Allah.

➡️ Semua ini adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran, dan mereka tidak berada di jalan petunjuk.


📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 140

  1. Pembunuhan anak adalah kejahatan besar — baik karena adat, syirik, atau rasa takut miskin.
  2. **Mengharamkan nikmat Allah tanpa dasar wahyu adalah bentuk kedustaan
  3. Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 140, lanjutan dari ayat sebelumnya (138–139), yang masih membongkar kebatilan perilaku kaum musyrikin yang membuat aturan agama sendiri.


    📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 140

    قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِینَ قَتَلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَهُمۡ سَفَهَۭا بِغَیۡرِ عِلۡمࣲ وَحَرَّمُوا۟ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟ مُهۡتَدِینَ


    📜 Terjemahan (Kemenag RI)

    "Sungguh rugilah orang-orang yang telah membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan apa yang telah Allah rezekikan kepada mereka dengan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan mereka tidak mendapat petunjuk."


    Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 140

    📘 1. Tafsir al-Muyassar

    Allah mengecam:

    • Orang-orang musyrik yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin atau karena keyakinan adat jahiliah (seperti nazar kepada berhala).
    • Mereka juga mengharamkan rezeki yang Allah berikan seperti hewan ternak, hasil bumi, dll, tanpa dalil. ➡️ Semua itu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah dan tindakan tanpa ilmu.

    Maka mereka termasuk orang-orang yang merugi dan tidak mendapatkan petunjuk.


    📗 2. Tafsir Ibnu Katsir

    Dalam adat jahiliyah:

    • Ada tradisi membunuh anak perempuan hidup-hidup, karena malu dan takut fakir.
    • Ada juga yang membunuh anak karena nazar kepada berhala, seperti "jika lahir anak, akan disembelih untuk berhala".
    • Mereka juga mengharamkan makanan dan hewan tertentu dengan mengklaim berasal dari Allah, padahal itu hanya karangan mereka sendiri.

    ➡️ Ayat ini mengecam dua kebodohan besar:

    1. Pembunuhan jiwa (anak) karena alasan adat/syirik.
    2. Pengharaman nikmat Allah tanpa dasar wahyu.

    📙 3. Tafsir al-Maraghi

    Ayat ini adalah penghukuman terhadap dua bentuk kesesatan besar:

    1. Membunuh anak-anak karena takut kemiskinan (seolah mereka tahu masa depan) — bentuk kezaliman dan ketidaktahuan.
    2. Mengharamkan sesuatu yang halal, seperti makanan dan hewan, karena mengikuti adat atau hawa nafsu, lalu menisbahkan kepada Allah.

    ➡️ Semua ini adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran, dan mereka tidak berada di jalan petunjuk.


    📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 140

    1. Pembunuhan anak adalah kejahatan besar — baik karena adat, syirik, atau rasa takut miskin.
    2. Mengharamkan nikmat Allah tanpa dasar wahyu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah.
    3. Menunjukkan kebodohan dan kesesatan masyarakat jahiliah, yang tidak bisa dijadikan teladan.
    4. Allah menegaskan bahwa mereka termasuk orang yang merugi dan tidak mendapat hidayah.
    5. Mengingatkan umat Islam agar tidak mengikuti kebiasaan yang tidak sesuai syariat.

    📚 Sumber Rujukan

    1. Tafsir al-Muyassar (KSA)
    2. Tafsir Ibnu Katsir
    3. Tafsir al-Maraghi
    4. Tafsir al-Baghawi
    5. Tafsir as-Sa‘di
    6. Tafsir Kemenag RI
    7. Ensiklopedi Tafsir Tematik: Kejahiliyahan dan Kedustaan atas Nama Allah

    ✅ Ringkasan Ayat 138–140 (Seri Pembongkaran Jahiliyah)

    Ayat Penyelewengan Musyrikin Kecaman Allah
    138 Mengharamkan tanaman/hewan tanpa dasar Kedustaan atas nama Allah
    139 Diskriminasi makanan janin & bangkai Balasan atas pernyataan palsu
    140 Membunuh anak & mengharamkan rezeki Mereka sesat dan tidak mendapat petunjuk

    Jika Anda ingin saya lanjutkan ke ayat 141 atau ingin dijadikan materi ceramah atau khutbah dengan poin-poin ringkas, saya siap bantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar