Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 140, lanjutan dari ayat sebelumnya (138–139), yang masih membongkar kebatilan perilaku kaum musyrikin yang membuat aturan agama sendiri.
📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 140
قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِینَ قَتَلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَهُمۡ سَفَهَۭا بِغَیۡرِ عِلۡمࣲ وَحَرَّمُوا۟ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟ مُهۡتَدِینَ
📜 Terjemahan (Kemenag RI)
"Sungguh rugilah orang-orang yang telah membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan apa yang telah Allah rezekikan kepada mereka dengan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan mereka tidak mendapat petunjuk."
✨ Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 140
📘 1. Tafsir al-Muyassar
Allah mengecam:
- Orang-orang musyrik yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin atau karena keyakinan adat jahiliah (seperti nazar kepada berhala).
- Mereka juga mengharamkan rezeki yang Allah berikan seperti hewan ternak, hasil bumi, dll, tanpa dalil. ➡️ Semua itu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah dan tindakan tanpa ilmu.
Maka mereka termasuk orang-orang yang merugi dan tidak mendapatkan petunjuk.
📗 2. Tafsir Ibnu Katsir
Dalam adat jahiliyah:
- Ada tradisi membunuh anak perempuan hidup-hidup, karena malu dan takut fakir.
- Ada juga yang membunuh anak karena nazar kepada berhala, seperti "jika lahir anak, akan disembelih untuk berhala".
- Mereka juga mengharamkan makanan dan hewan tertentu dengan mengklaim berasal dari Allah, padahal itu hanya karangan mereka sendiri.
➡️ Ayat ini mengecam dua kebodohan besar:
- Pembunuhan jiwa (anak) karena alasan adat/syirik.
- Pengharaman nikmat Allah tanpa dasar wahyu.
📙 3. Tafsir al-Maraghi
Ayat ini adalah penghukuman terhadap dua bentuk kesesatan besar:
- Membunuh anak-anak karena takut kemiskinan (seolah mereka tahu masa depan) — bentuk kezaliman dan ketidaktahuan.
- Mengharamkan sesuatu yang halal, seperti makanan dan hewan, karena mengikuti adat atau hawa nafsu, lalu menisbahkan kepada Allah.
➡️ Semua ini adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran, dan mereka tidak berada di jalan petunjuk.
📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 140
- Pembunuhan anak adalah kejahatan besar — baik karena adat, syirik, atau rasa takut miskin.
- **Mengharamkan nikmat Allah tanpa dasar wahyu adalah bentuk kedustaan
Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘am ayat 140, lanjutan dari ayat sebelumnya (138–139), yang masih membongkar kebatilan perilaku kaum musyrikin yang membuat aturan agama sendiri.
📖 Teks Arab QS. Al-An‘am: 140
قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِینَ قَتَلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَهُمۡ سَفَهَۭا بِغَیۡرِ عِلۡمࣲ وَحَرَّمُوا۟ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟ مُهۡتَدِینَ
📜 Terjemahan (Kemenag RI)
"Sungguh rugilah orang-orang yang telah membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan apa yang telah Allah rezekikan kepada mereka dengan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan mereka tidak mendapat petunjuk."
✨ Tafsir Lengkap QS. Al-An‘am: 140
📘 1. Tafsir al-Muyassar
Allah mengecam:
- Orang-orang musyrik yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin atau karena keyakinan adat jahiliah (seperti nazar kepada berhala).
- Mereka juga mengharamkan rezeki yang Allah berikan seperti hewan ternak, hasil bumi, dll, tanpa dalil. ➡️ Semua itu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah dan tindakan tanpa ilmu.
Maka mereka termasuk orang-orang yang merugi dan tidak mendapatkan petunjuk.
📗 2. Tafsir Ibnu Katsir
Dalam adat jahiliyah:
- Ada tradisi membunuh anak perempuan hidup-hidup, karena malu dan takut fakir.
- Ada juga yang membunuh anak karena nazar kepada berhala, seperti "jika lahir anak, akan disembelih untuk berhala".
- Mereka juga mengharamkan makanan dan hewan tertentu dengan mengklaim berasal dari Allah, padahal itu hanya karangan mereka sendiri.
➡️ Ayat ini mengecam dua kebodohan besar:
- Pembunuhan jiwa (anak) karena alasan adat/syirik.
- Pengharaman nikmat Allah tanpa dasar wahyu.
📙 3. Tafsir al-Maraghi
Ayat ini adalah penghukuman terhadap dua bentuk kesesatan besar:
- Membunuh anak-anak karena takut kemiskinan (seolah mereka tahu masa depan) — bentuk kezaliman dan ketidaktahuan.
- Mengharamkan sesuatu yang halal, seperti makanan dan hewan, karena mengikuti adat atau hawa nafsu, lalu menisbahkan kepada Allah.
➡️ Semua ini adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran, dan mereka tidak berada di jalan petunjuk.
📌 Kandungan dan Hikmah QS. Al-An‘am: 140
- Pembunuhan anak adalah kejahatan besar — baik karena adat, syirik, atau rasa takut miskin.
- Mengharamkan nikmat Allah tanpa dasar wahyu adalah bentuk kedustaan terhadap Allah.
- Menunjukkan kebodohan dan kesesatan masyarakat jahiliah, yang tidak bisa dijadikan teladan.
- Allah menegaskan bahwa mereka termasuk orang yang merugi dan tidak mendapat hidayah.
- Mengingatkan umat Islam agar tidak mengikuti kebiasaan yang tidak sesuai syariat.
📚 Sumber Rujukan
- Tafsir al-Muyassar (KSA)
- Tafsir Ibnu Katsir
- Tafsir al-Maraghi
- Tafsir al-Baghawi
- Tafsir as-Sa‘di
- Tafsir Kemenag RI
- Ensiklopedi Tafsir Tematik: Kejahiliyahan dan Kedustaan atas Nama Allah
✅ Ringkasan Ayat 138–140 (Seri Pembongkaran Jahiliyah)
Ayat Penyelewengan Musyrikin Kecaman Allah 138 Mengharamkan tanaman/hewan tanpa dasar Kedustaan atas nama Allah 139 Diskriminasi makanan janin & bangkai Balasan atas pernyataan palsu 140 Membunuh anak & mengharamkan rezeki Mereka sesat dan tidak mendapat petunjuk
Jika Anda ingin saya lanjutkan ke ayat 141 atau ingin dijadikan materi ceramah atau khutbah dengan poin-poin ringkas, saya siap bantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar