TAFSIR
AL BAQARAH 202
أُو۟لَٰٓئِكَ
لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Terjemah Arti: Mereka itulah
orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah
sangat cepat perhitungan-Nya. Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 202
202. Orang-orang yang meminta kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat itu
akan mendapatkan ganjaran yang besar sesuai dengan amal saleh yang telah mereka
perbuat di dunia. Dan Allah Mahacepat dalam menghitung amal perbuatan manusia.
Maka Dia berikan ganjaran bagi orang-orang yang berbuat baik, dan Dia berikan
hukuman bagi orang-orang yang berbuat buruk. Tafsir Al-Muyassar /
Kementerian Agama Saudi Arabia 202. Mereka adalah orang-orang yang mendapat
derajat yang tinggi dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta pahala yang
besar berkat amal kebaikan yang telah mereka kerjakan. Sungguh Allah Maha Cepat
perhitungan-Nya terhadap seluruh makhluk-Nya. Hidayatul Insan bi
Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Mereka itulah yang
memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan dengan memperoleh
kebaikan di dunia dan keselamatan di akhirat, dan Allah maha cepat
perhitungan-Nya atas semua amal perbuatan manusia. Dan berzikirlah kepada Allah
dengan membaca takbir sesudah salat lima waktu dan ketika melontar pada hari
yang telah ditentukan jumlahnya, yaitu hari tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13
zulhijah. Barang siapa mempercepat meninggalkan mina setelah dua hari, tanggal
11 dan 12 zulhijah, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa
mengakhirkannya hingga tanggal 13 zulhijah, tidak ada dosa pula baginya, yakni
bagi orang yang bertakwa, yaitu orang-orang menjalankan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya di dalam berhaji. Dan bertakwalah kepada Allah, dan
ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya, yakni kamu semua akan dikumpulkan
kepada-Nya kelak pada hari kiamat. Demikianlah, Allah menjelaskan tata cara
yang benar dalam melaksanakan ibadah haji yang disyariatkan bagi orang-orang
yang beriman.Referensi: https://tafsirweb.com/729-quran-surat-al-baqarah-ayat-202.html
TAFSIR
QURAISH SHIHAB. Maka kepada mereka itu
akan diberi ganjaran sesuai dengan apa yang mereka lakukan, melalui doa- doa
dan pendekatan diri kepada Allah. Dan Allah akan memberi ganjaran kepada mereka
yang berhak mendapatkannya, karena Dia sangat cepat perhitungan dan balasan-Nya. https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-202#tafsir-quraish-shihab
TAFSIR JALALYN. (Mereka
itulah orang-orang yang mendapat bagian), maksudnya pahala (dari), artinya
disebabkan (apa yang mereka usahakan), yakni amal mereka dari haji dan doa (dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya). Menurut keterangan sebuah hadis, Allah
melakukan hisab atau perhitungan bagi seluruh makhluk dalam tempo yang tidak
lebih dari setengah hari waktu dunia. https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-202#tafsir-jalalayn
TAFSIR IBNU KATSIR. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya
berkenaan dengan mereka itu, yaitu:
{أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا
كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ}
Mereka itulah orang-orang yang
mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Al-Baqarah: 202)
Karena itulah Allah Swt. memuji
mereka yang meminta kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat melalui
firman-Nya: Dan di antara mereka ada orang yang mendoa, "Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah
kami dari siksa neraka." (Al-Baqarah: 201)
Doa ini mencakup semua kebaikan di
dunia dan memalingkan semua keburukan, karena sesungguhnya kebaikan di dunia
itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan dunia, seperti kesehatan,
rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang berlimpah, ilmu yang
bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang mudah, dan sebutan yang baik serta
lain-lainnya; semuanya itu tercakup di dalam ungkapan mufassirin. Semua hal
yang kami sebutkan tadi termasuk ke dalam pengertian kebaikan di dunia.
Adapun mengenai kebaikan di akhirat,
yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya,
seperti aman dari rasa takut yang amat besar di padang mahsyar, dapat kemudahan
dalam hisab, dan lain sebagainya.
Bagi orang yang menghendaki keselamatan,
dituntut mengerjakan hal-hal yang membawa dirinya ke jalan keselamatan itu,
misalnya menjauhi hal-hal yang diharamkan, perbuatan-perbuatan yang berdosa,
serta meninggalkan hal-hal yang syubhat dan yang diharamkan. Sehubungan dengan
hal ini Abul Qasim Abu Abdur Rahman pernah mengatakan, "Barang siapa yang
dianugerahi hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berzikir, dan tubuh
yang sabar, maka sesungguhnya dia telah dianugerahi kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, serta dipelihara dari siksa neraka."
Karena itulah maka banyak anjuran di
dalam sunnah yang memerintahkan membaca doa ini.
فَقَالَ
الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ
عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "اللَّهم ربَّنا، آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
Imam Bukhari mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Ma’mar, telah menceritakan kepada kami Abdul Waris,
dari Abdul Aziz, dari Anas ibnu Malik yang menceritakan bahwa Nabi Saw.
acapkali mengucapkan doa berikut: Ya Allah, Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ أَكْثَرُ دَعْوَةٍ
يَدْعُو بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ [يَقُولُ] :
"اللَّهُمَّ ربَّنا، آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً، وقنا عذاب النار"
Imam Ahmad mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz ibnu Suhaib yang menceritakan bahwa Qatadah pernah bertanya kepada
Anas suatu doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Saw. Maka Anas r.a. menjawab
bahwa Nabi Saw. acapkali membaca doa berikut, yaitu: Ya Allah,
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
peliharalah kami dari siksa neraka.
Anas r.a. apabila hendak mengucapkan
suatu doa, ia pasti membaca doa ini; atau bila dia hendak mengucapkan suatu
doa, maka ia mengikutkan doa ini di dalamnya. Hadis ini diriwayatkan pula oleh
Imam Muslim.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah
menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im,
telah menceritakan kepada kami Abdus Salam ibnu Syaddad (yakni Abu Talut),
bahwa ia pernah berada di rumah Anas ibnu Malik, lalu Sabit berkata kepadanya,
"Sesungguhnya saudara-saudaramu menginginkan agar engkau berdoa untuk
mereka." Maka Anas r.a. membaca doa berikut: Ya Allah, berikanlah
kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami
dari siksa neraka. Lalu mereka mengobrol selama sesaat; dan ketika mereka
hendak bubar dari rumah sahabat Anas, mereka berkata, "Wahai Abu Hamzah,
sesungguhnya saudara-saudaramu hendak bubar, maka doakanlah kepada Allah buat
mereka." Sahabat Anas menjawab, "Apakah kalian menghendaki agar aku
memecah-belah semua urusan kalian? Apabila Allah memberi kalian kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat serta Allah memelihara diri kalian dari siksa
neraka, berarti kalian telah diberi semua kebaikan."
قَالَ
أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ حُمَيْدٍ،
[وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَكْرٍ السَّهْمِيِّ، حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ] (3) عَنْ
أَنَسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلا
مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَدْ صَارَ مِثْلَ الفَرْخ. فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هَلْ تَدْعُو اللَّهَ بِشَيْءٍ أَوْ
تَسْأَلُهُ إيَّاه؟ " قَالَ: نَعَمْ، كُنْتُ أَقُولُ: اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ
مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "سُبْحَانَ اللَّهِ! لَا تُطِيقُهُ
-أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ -فَهَلَّا قُلْتَ: {رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} ". قَالَ:
فَدَعَا اللَّهَ، فَشَفَاهُ.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Addi, dari Humaid, dari Sabit, dari
Anas, bahwa Rasulullah Saw. menjenguk seorang lelaki dari kaum muslim yang
keadaannya sudah sangat lemah. Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: "Pernahkah
engkau mendoakan sesuatu kepada Allah atau kamu meminta sesuatu kepada-Nya?"
Lelaki itu menjawab, "Ya, aku sering mengucapkan, 'Ya Allah, jika Engkau
akan menyiksaku di akhirat, maka kumohon agar Engkau menyegerakannya di dunia
ini bagiku." Rasulullah Saw. bersabda, "Mahasuci Allah, kamu tidak
akan kuat, atau kamu tidak akan mampu. Mengapa engkau tidak katakan, 'Ya Allah,
berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
peliharalah kami dari siksa neraka' Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa
setelah itu lelaki tersebut mendoa kepada Allah dengan doa itu; akhirnya Allah menyembuhkannya.
Hadis ini hanya Imam Muslim sendiri
yang mengetengahkannya. Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Ibnu Abu Addi
dengan lafaz yang telah disebutkan di atas.
قَالَ
الْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ الْقَدَّاحُ، عَنِ
ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عُبَيْدٍ -مَوْلَى السَّائِبِ -عَنْ أَبِيهِ،
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ: أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِيمَا بَيْنُ الرُّكْنِ الْيَمَانِيِّ وَالرُّكْنِ
الْأَسْوَدِ: {رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ}
Imam Syafii mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Salim Al-Qaddah, dari Ibnu Juraij, dari
Yahya ibnu Ubaid maula As-Saib, dari ayahnya, dari Abdullah ibnus Saib, bahwa
ia pernah mendengar Rasulullah Saw. mengucapkan doa berikut di antara rukun
Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
As-Sauri meriwayatkannya pula dari
Ibnu Juraij dengan lafaz yang sama. Imam Ibnu Majah meriwayatkannya pula dari
Abu Hurairah r.a. dan Nabi Saw. dengan makna yang semisal, tetapi di dalam
sanadnya terdapat kelemahan.
قَالَ
ابْنُ مَرْدويه: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْبَاقِي، أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
الْقَاسِمِ بْنِ مُسَاوِرٍ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هُرْمُزَ، عَنْ
مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَا مَرَرْتُ عَلَى الرُّكْنِ إِلَّا رَأَيْتُ عَلَيْهِ
مَلَكًا يَقُولُ: آمِينَ. فَإِذَا مَرَرْتُمْ عَلَيْهِ فَقُولُوا: {رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ}
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Abdul Baqi, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Qasim ibnu
Musawir, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, dari Abdullah ibnu
Hurmuz, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda: Tidak sekali-kali aku melewati rukun melainkan aku
melihat padanya seorang malaikat yang mengucapkan amin. Karena itu, apabila
kalian melewatinya, maka katakanlah, "Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
neraka."
Imam Hakim di dalam kitab mustadraknya
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zakaria Al-Anbari, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdus Salam, telah menceritakan kepada
kami Ishaq ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Al-A'masy,
dari Muslim Al-Batin, dari Sa'id ibnu Juhair yang menceritakan bahwa ada
seorang lelaki datang kepada Ibnu Abbas, lalu lelaki itu berkata,
"Sesungguhnya aku telah memberikan bayaran kepada suatu kaum agar mereka
mau menanggungku. Untuk itu aku berikan kepada mereka semua perongkosanku
dengan syarat mereka harus menghajikan aku bersama-sama mereka, apakah hal itu
sudah dianggap cukup (yakni dihajikan oleh orang lain dengan perongkosan dari
orang yang bersangkutan)?" Maka Ibnu Abbas menjawab, "Engkau termasuk
orang-orang yang disebut oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya: 'Mereka
itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya' (Al-Baqarah: 202)."Kemudian
Imam Hakim mengatakan bahwa asar ini sahih dengan syarat Syaikhain, tetapi
keduanya tidak
mengetengahkannya. http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-200-202.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar