{وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ (94) ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّى عَفَوْا وَقَالُوا قَدْ مَسَّ آبَاءَنَا الضَّرَّاءُ وَالسَّرَّاءُ فَأَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (95) }
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-94-95.html
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan. (Al-A'raf: 95)
Maksudnya, Kami ubah keadaan mereka dari keadaan semula, dari sengsara menjadi senang, dari sakit menjadi sehat, dan dari miskin menjadi kaya, agar mereka bersyukur. Tetapi ternyata mereka tidak melakukannya.
Firman Allah Swt.:
hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak. (Al-A'raf: 95)
Makna yang dimaksud ialah keturunan dan harta mereka menjadi bertambah banyak. Dikatakan عَفَا الشَّيْءُ apabila sesuatu menjadi bertambah banyak.
maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong, sedangkan mereka tidak menyadarinya. (Al-A'raf: 95)
Yakni Kami timpakan kepada mereka siksaan yang sekonyong-konyong sehingga mereka tidak menyadari kedatangannya, seperti yang dijelaskan di dalam sebuah hadis:
Mati sekonyong-konyong merupakan rahmat bagi orang mukmin dan merupakan siksaan dan kekecewaan bagi orang kafir.
Tafsir Jalalayn :
(Kemudian Kami ganti) Kami berikan kepada mereka (kesusahan itu) yakni azab itu (dengan kesenangan) kecukupan dan kesehatan (hingga mereka bertambah banyak) makin banyak keturunan dan hartanya (dan mereka berkata,) sebagai ungkapan ingkar terhadap karunia Allah ("Sesungguhnya nenek moyang kami pun telah merasai penderitaan dan kesenangan") seperti apa yang sedang kami alami, memang demikianlah hukum alam itu, jadi bukanlah merupakan siksaan dari Allah, maka dari itu tetaplah kamu dengan apa yang sekarang kamu pegang. Allah berfirman, (maka Kami timpakan kepada mereka) siksaan (dengan sekonyong-konyong) secara tiba-tiba (sedangkan mereka tidak menyadarinya) sebelum saat azab itu datang.
Tafsir Quraish Shihab :
Ketika mereka tidak melakukan itu dan terus kafir dan ingkar, Kami coba mereka dengan membiarkan mereka dalam kesenangan sebagai pengganti kesulitan. Kami berikan mereka keluasan rezeki, kesehatan dan keselamatan. Harta dan keturunan mereka menjadi bertambah banyak dan berkembang. Dengan bodohnya, mereka berkata, "Kesenangan dan kesulitan yang dialami oleh leluhur kami hanyalah masalah waktu. Keduanya berputar di antara manusia." Mereka sama sekali tidak berfikir bahwa ini adalah balasan atas kekafiran mereka yang seharusnya membuat mereka sadar. Dengan begitu, mereka tidak mengetahui ketentuan Allah yang tersimpan dalam faktor-faktor kebaikan dan kehancuran di masyarakat yang akan membawa kepada kebahagiaan dan penderitaan. Akibat dari itu adalah bahwa Allah menimpakan mereka, secara tiba-tiba, siksa yang menghancurkan. Mereka kehilangan kesadaran atas apa yang akan menimpa.
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-95#tafsir-quraish-shihab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar