وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ (44) الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالآخِرَةِ كَافِرُونَ (45) }
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-44-45.html?m=1
Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. (Al-A'raf: 44)
Huruf an dalam ayat ini menafsirkan kata-kata yang tidak disebutkan; menurut pendapat lain, sebagai at-tahqiq. Yakni para ahli surga berkata kepada ahli neraka, "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami, maka apakah kalian benar-benar memperoleh apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian kepada kalian?" Penduduk neraka menjawab, "Ya." Perihalnya sama dengan apa yang diberitakan oleh Allah Swt. di dalam surat As-Shaffat tentang seseorang yang mempunyai teman dari kalangan orang-orang kafir, yaitu:
Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Ia berkata (pula), "Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka apakah kita tidak akan mati, melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia). dan kita tidak akan disiksa (di akhirat nanti)?” (Ash-Shaffat: 55-59)
Yakni orang yang mukmin itu mengingkari apa yang pernah dikatakan temannya yang kafir itu ketika di dunia, sekaligus mengecamnya terhadap apa yang sekarang ia alami berupa azab dan pembalasan. Hal yang sama dikatakan pula oleh para malaikat terhadap mereka (orang-orang kafir) dengan nada kecaman, seperti yang disebutkan melalui firman-Nya:
(Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kalian selalu mendustakannya. Maka apakah ini sihir? Ataukah kalian tidak melihat? (Rasakanlah panas apinya), maka baik kalian bersabar atau tidak, sama saja bagi kalian; kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan.” (Ath-Thur: 14-16)
Diumumkan dan diberitahukan kepada mereka oleh juru penyeru.
Yaitu ditetapkan atas mereka kutukan Allah.
Maksudnya, menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalan Allah dan syariat-Nya serta apa yang disampaikan oleh nabi-nabi, dan mereka mengharapkan agar jalan itu menjadi bengkok (tidak lurus) sehingga tidak ada seorang pun yang mau mengikutinya.
Yakni mereka ingkar dengan hari pertemuan dengan Allah Swt, yaitu hari akhirat. Dengan kata lain, mereka mendustakan dan mengingkarinya serta tidak mempercayainya dan tidak beriman kepada keberadaannya. Karena itulah mereka tidak mempedulikan apa yang mereka kerjakan berupa perkataan yang mungkar dan perbuatan yang keji, sebab mereka sama sekali tidak merasa takut dengan adanya hari perhitungan, tidak takut pula kepada pembalasan hukuman di hari kemudian. Mereka adalah manusia yang paling jahat ucapan dan amal perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar