Cari Blog Ini

Jumat, 02 Mei 2025

TAFSIR AL AN'AM 121 OK

 

Surah Al-An‘am (6): Ayat 121

Teks Arab:

وَلَا تَأْكُلُوا۟ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ ٱسْمُ ٱللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُۥ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ ٱلشَّيَـٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰٓ أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجَـٰدِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

Latin:

Wa lā takulụ mimmā lam yudzkarismullāhi ‘alaihi wa innahụ lafisqun, wa innasy-syayāṭīna layụḥụna ilā awliyāihim liyujādilụkum, wa in aṭa’tumụhum innakum lamusyirikụn.

Terjemahan (Kemenag RI):

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya setan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu menjadi orang-orang musyrik."


📚 Asbābun Nuzūl (Sebab Turunnya Ayat 121)

Terdapat beberapa riwayat terkait asbabun nuzul ayat ini:

1. Riwayat dari Ibnu ‘Abbas:

Diriwayatkan oleh al-Hakim dan at-Tirmidzi, Ibnu ‘Abbas berkata:

“Orang-orang musyrik berkata kepada kaum Muslimin: 'Kalian memakan sembelihan kalian sendiri, tetapi tidak memakan sembelihan yang dimatikan oleh Allah (bangkai)?’ Maka turunlah ayat ini sebagai bantahan.”

👉 Penjelasan:

  • Kaum musyrikin menyatakan bahwa bangkai itu “dimatikan oleh Allah” secara langsung, maka seharusnya lebih suci menurut logika mereka.

  • Mereka malah mengejek kaum Muslimin karena menolak memakan bangkai, tetapi makan sembelihan manusia (dengan menyebut nama Allah).

  • Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menegaskan bahwa tidak disebutnya nama Allah saat menyembelih adalah kefasikan, dan bahwa mengikuti logika sesat tersebut menyeret kepada syirik.


🧠 Tafsir dan Penjelasan Ayat

1. “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya...”

  • Ini adalah larangan tegas. Menyebut nama Allah saat menyembelih adalah syarat utama kehalalan.

  • Jika tidak disebut, maka sembelihan itu haram, kecuali dalam keadaan lupa menurut sebagian ulama.

2. “Sesungguhnya itu adalah suatu kefasikan (lafisq)

  • Kata "fisq" berarti keluar dari ketaatan, yaitu penyimpangan dari syariat Allah.

  • Ini menunjukkan bahwa menyembelih tanpa menyebut nama Allah adalah dosa besar dan bentuk kedurhakaan.

3. “Sesungguhnya setan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu…”

  • Setan membisikkan pada orang-orang kafir atau ahli bid'ah untuk mendebat dan mengacaukan logika umat Islam dalam masalah halal-haram.

  • Ini adalah bentuk gangguan pemikiran (was-was syubhat), bukan hanya godaan syahwat.

4. “Jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu menjadi orang-orang musyrik”

  • Ini adalah peringatan keras: menuruti ajaran dan keyakinan yang bertentangan dengan tauhid bisa mengarah pada kemusyrikan.

  • Misalnya: mengikuti fatwa yang menolak syariat Allah, atau menghalalkan yang Allah haramkan.


🌟 Pelajaran Penting dari Ayat Ini

  1. Wajib menyebut nama Allah saat menyembelih hewan untuk memakan dagingnya secara halal.

  2. Mengikuti logika batil dan pemikiran sesat bisa menyeret ke dalam kemusyrikan.

  3. Setan tidak hanya menggoda dengan maksiat, tapi juga dengan logika yang keliru dan debat tanpa ilmu.

  4. Islam membedakan antara sebab langsung (penyembelih) dan hukum Allah. Bukan semua yang “dimatikan oleh Allah” itu otomatis halal.

  5. Menjaga makanan dari yang haram adalah bagian dari menjaga akidah dan ibadah.


SUMBER TAFSIR 2

📖 Surah Al-An'am Ayat 121

وَلَا تَأْكُلُوا۟ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ ٱسْمُ ٱللَّهِ عَلَيْهِ ۚ وَإِنَّهُۥ لَفِسْقٌۭ ۗ وَإِنَّ ٱلشَّيَـٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰٓ أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجَـٰدِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

Artinya:
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya (memakan binatang itu) adalah suatu kefasikan. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar membisikkan kepada kawan-kawan mereka agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang musyrik."


🟩 Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)

Menurut Imam Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir At-Thabari, ayat ini turun sebagai jawaban terhadap kaum musyrikin Mekah yang memprotes kebiasaan orang Islam yang tidak memakan bangkai (yang tidak disebut nama Allah ketika mati), sementara mereka menganggap bangkai adalah rezeki dari Allah.

📌 Riwayat: Dari Ibnu Abbas, ia berkata:

"Orang-orang musyrik berkata kepada kaum Muslimin: 'Kamu memakan apa yang kamu sembelih dengan tanganmu dan tidak memakan bangkai (yang disembelih tanpa menyebut nama Allah)? Padahal itu disembelih oleh Allah (karena mati sendiri)!' Maka Allah menurunkan ayat ini."
(HR. Ibnu Abi Hatim, juga diriwayatkan oleh Al-Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi)

📌 Mereka berlogika bahwa bangkai adalah ciptaan langsung Allah, sedangkan hewan sembelihan buatan manusia. Maka turunlah ayat ini untuk membantah logika batil tersebut.


🟩 Penjelasan Tafsir Ibnu Katsir

Ibnu Katsir menjelaskan beberapa poin penting dari ayat ini:

1. Larangan Memakan Sembelihan Tanpa Menyebut Nama Allah

  • Ditegaskan bahwa menyebut nama Allah saat menyembelih adalah wajib.

  • Bila tidak disebut karena sengaja, maka sembelihannya haram dimakan.

  • Bila terlupa, sebagian ulama membolehkan memakannya, namun yang lebih hati-hati adalah meninggalkannya.

2. Kefasikan

  • Kata "لَفِسْقٌ" menunjukkan bahwa perbuatan itu adalah maksiat dan keluar dari ketaatan kepada Allah.

3. Setan Menghasut Kaum Musyrik

  • Setan membisikkan argumentasi-argumentasi batil kepada kawan-kawan mereka (kaum musyrik) untuk menyesatkan dan berdebat dengan orang Islam.

  • Ini menjelaskan adanya persekongkolan batin antara setan dan manusia yang mengikuti hawa nafsu dan kebatilan.

4. Ancaman Syirik

  • “Jika kamu menuruti mereka, maka kamu adalah musyrik”: Ini menjadi peringatan keras bahwa menaati kaum musyrik dalam perkara agama yang menyelisihi wahyu, berarti ikut dalam kesyirikan mereka.

  • Dalam hal ini, mengikuti mereka dalam halal dan haram tanpa dalil syar’i adalah bentuk pengagungan terhadap mereka melebihi Allah.


🟩 Kesimpulan Tafsir

  1. Wajib menyebut nama Allah ketika menyembelih.

  2. Haram memakan sembelihan tanpa nama Allah.

  3. Logika kaum musyrik dibantah keras oleh Al-Qur'an.

  4. Tunduk pada logika batil bisa membawa kepada syirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar