Berikut penambahan tafsir lengkap Surah Al-An‘ām ayat 130, melanjutkan urutan dan tema ayat 128–129:
QS. Al-An‘ām: 130
Teks Arab:
يَـٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌۭ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايَـٰتِى وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَـٰذَا ۚ قَالُوا۟ شَهِدْنَا عَلَىٰٓ أَنفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَشَهِدُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ كَـٰفِرِينَ
Terjemahan (Kemenag RI):
"Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah telah datang kepadamu rasul-rasul dari golonganmu sendiri, yang menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan dengan hari ini (kiamat)? Mereka menjawab, 'Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.' Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir."
1. Asbābun Nuzūl (Sebab Turunnya Ayat)
Menurut tafsir al-Wāḥidī dan as-Suyūṭī, ayat ini tidak memiliki sebab khusus yang diriwayatkan sebagai latar peristiwa, namun secara kontekstual ayat ini melanjutkan kecaman terhadap jin dan manusia yang ingkar, serta menegaskan bahwa tidak ada yang dizalimi pada hari kiamat, karena semuanya telah diberi peringatan.
2. Tafsir Lengkap QS. Al-An‘ām: 130
a. Tafsir al-Ṭabarī
- “Rasul-rasul dari golonganmu”: maksudnya adalah rasul-rasul dari kalangan manusia, karena jin tidak menerima rasul dari kalangan mereka sendiri, melainkan mengikuti rasul manusia (terutama Nabi Muhammad SAW).
- Allah bertanya dalam bentuk celaan pada hari kiamat: apakah mereka tidak pernah menerima peringatan?
- Mereka mengakui: “Kami bersaksi atas diri kami”, yakni pengakuan dosa secara langsung.
- Dunia telah memperdaya mereka hingga lalai dari peringatan.
b. Tafsir Ibn Kathīr
- Rasul-rasul telah datang dengan tugas membacakan ayat-ayat Allah dan memperingatkan tentang hari kiamat.
- Pengakuan mereka sendiri adalah bukti tidak ada alasan lagi untuk menghindari azab.
- Dunia memperdaya mereka, yaitu dengan gemerlapnya kenikmatan yang membuat mereka lalai dari akhirat.
c. Tafsir al-Qurṭubī
- Menekankan kata "منكم" (dari kalangan kalian) sebagai penegasan bahwa rasul adalah dari jenis yang sama (manusia kepada manusia), agar bisa dipahami dan ditaati.
- Kalimat “غرتهم الحياة الدنيا” (dunia menipu mereka) menunjukkan bahwa kesenangan dunia menjadi hijab antara manusia dan kebenaran.
- Mereka tidak bisa lagi berbohong pada hari kiamat, karena lisan dan anggota tubuh mereka bersaksi.
d. Tafsir al-Sa‘dī
- Ayat ini menunjukkan bahwa seluruh umat manusia telah diberikan peringatan melalui para rasul, tidak ada yang luput.
- Keengganan mereka menerima risalah adalah akibat dari cinta dunia dan penolakan terhadap kebenaran.
- Pada akhirnya mereka mengakui kekufuran mereka secara terbuka.
3. Kandungan Makna Ayat
- Peringatan keras bagi jin dan manusia yang ingkar terhadap para rasul dan ayat-ayat Allah.
- Pengakuan dosa dari mulut sendiri di akhirat, tanpa bisa mengingkari.
- Penyesalan yang sia-sia karena kehidupan dunia telah membuat mereka lalai dari kebenaran.
- Keadilan Allah ditegaskan: tak seorang pun diazab tanpa diberi peringatan lebih dahulu.
4. Hikmah dan Pelajaran
- Rasul adalah hujah (argumen) Allah atas manusia, maka tidak ada alasan bagi yang menolak dakwah.
- Cinta dunia yang berlebihan adalah faktor utama orang menolak agama dan kehidupan akhirat.
- Kiamat adalah hari pengakuan dan pembalasan, di mana semua kesalahan akan tampak dan diakui.
- Manusia akan bersaksi atas dirinya sendiri, sehingga tidak bisa menyalahkan orang lain atau keadaan.
Jika Anda ingin, saya bisa bantu susun ketiga ayat ini (128–130) menjadi satu kajian tematik atau bahan khutbah dengan tema seperti: “Kerusakan Akibat Menuruti Jin dan Dunia” atau “Keadilan Allah di Hari Kiamat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar