Berikut adalah tafsir lengkap QS. Al-An‘ām ayat 131, yang merupakan lanjutan logis dari ayat 128–130:
QS. Al-An‘ām: 131
Teks Arab:
ذَٰلِكَ أَن لَّمْ يَكُن رَّبُّكَ مُهْلِكَ ٱلْقُرَىٰ بِظُلْمٍۢ وَأَهْلُهَا غَٰفِلُونَ
Terjemahan (Kemenag RI):
"Yang demikian itu karena Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya belum diberi peringatan."
1. Asbābun Nuzūl (Sebab Turunnya Ayat)
Menurut ulama tafsir seperti al-Qurṭubī dan as-Suyūṭī, ayat ini tidak memiliki asbābun nuzūl spesifik, tetapi secara kontekstual menegaskan prinsip keadilan Allah dalam menghukum umat manusia: bahwa Allah tidak akan mengazab suatu kaum tanpa terlebih dahulu mengutus rasul kepada mereka.
Ayat ini juga merupakan penegasan dan penutup rangkaian tema dari ayat 128–130, yang berbicara tentang peringatan terhadap jin dan manusia serta pengakuan mereka pada hari kiamat.
2. Tafsir Lengkap QS. Al-An‘ām: 131
a. Tafsir al-Ṭabarī
- Makna “بِظُلْمٍ” di sini adalah mengazab mereka sebelum adanya peringatan (tanpa keadilan).
- “غَافِلُونَ” artinya tidak mengetahui, belum tahu kebenaran karena belum pernah sampai risalah atau peringatan dari Allah.
- Allah menyatakan bahwa kehancuran atau azab tidak akan turun kecuali setelah hujah (alasan) ditegakkan, yaitu melalui dakwah para rasul.
b. Tafsir Ibn Kathīr
- Menyebutkan ayat ini sebagai dalil keadilan Allah yang sempurna, bahwa tidak ada satu kaum pun dibinasakan kecuali setelah diberi peringatan.
- Menekankan bahwa Allah tidak menzalimi siapa pun.
- Ini berlaku untuk umat-umat terdahulu (seperti kaum Nuh, ‘Ād, Ṡamūd, dll) yang dibinasakan setelah penolakan terhadap rasul-rasul mereka.
c. Tafsir al-Qurṭubī
- Allah menjelaskan prinsip tidak membinasakan kaum yang lalai, yaitu belum tahu kebenaran.
- Menolak anggapan bahwa Allah menghukum makhluk-Nya secara sewenang-wenang.
- "غَافِلُونَ" juga bisa ditafsirkan sebagai “belum mendapat kesempatan untuk tahu kebenaran”.
d. Tafsir al-Sa‘dī
- Penegasan bahwa semua azab dan pembinasaan adalah berdasar hikmah dan keadilan Allah.
- Azab tidak akan turun kecuali setelah dakwah disampaikan dan mereka dengan sadar menolaknya.
- Ini memberi pelajaran penting tentang tanggung jawab setelah datangnya ilmu.
3. Kandungan Makna Ayat
- Allah Maha Adil: tidak ada hukuman tanpa peringatan.
- Setiap umat yang diazab, pasti sebelumnya telah mendapat nabi, rasul, atau dakwah kebenaran.
- Peringatan adalah bentuk kasih sayang Allah, bukan sekadar ancaman.
- Allah tidak akan membinasakan suatu bangsa yang masih dalam kejahilan tanpa disampaikan ilmu terlebih dahulu.
4. Hikmah dan Pelajaran
- Prinsip keadilan Allah: tak ada hukuman sebelum ada dakwah dan peringatan.
- Tugas rasul sangat penting sebagai pembawa hujah agar manusia tidak beralasan tidak tahu.
- Kehancuran dunia dan umat adalah akibat dari penolakan terhadap dakwah, bukan karena ketidaktahuan semata.
- Tanggung jawab umat setelah datangnya ilmu lebih berat dibanding masa belum tahu.
Kesimpulan Ayat 128–131 (Satu Rangkaian):
- 128: Jin dan manusia saling menyesatkan → dihukum bersama di neraka.
- 129: Allah menyerahkan orang zalim kepada sesama pelaku zalim → akibat amal mereka sendiri.
- 130: Semua telah diberi peringatan melalui rasul, dan mereka sendiri mengakui kekafiran mereka.
- 131: Allah tidak pernah menghukum satu kaum tanpa terlebih dahulu memberi mereka peringatan yang cukup.
Jika Anda ingin seluruh ayat ini disusun menjadi naskah ceramah, artikel tafsir tematik, atau materi pelajaran, saya siap bantu buatkan dalam bentuk struktural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar