Cari Blog Ini

Jumat, 23 Mei 2025

Al An'am 129 tafsir ok

 Berikut adalah tafsir lengkap Surah Al-An‘ām ayat 128–129, yang saling berkaitan dalam konteks interaksi manusia-jin dan keadilan Allah:



---


QS. Al-An‘ām: 128–129


Teks Ayat 128:


وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ ٱلْجِنِّ قَدِ ٱسْتَكْثَرْتُم مِّنَ ٱلْإِنسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَآؤُهُم مِّنَ ٱلْإِنسِ رَبَّنَا ٱسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍۢ وَبَلَغْنَآ أَجَلَنَا ٱلَّذِىٓ أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ ٱلنَّارُ مَثْوَىٰكُمْ خَٰلِدِينَ فِيهَآ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ


Terjemahan: "Dan (ingatlah) hari ketika Allah mengumpulkan mereka semuanya (dan berfirman), 'Wahai golongan jin! Sungguh, kamu telah banyak menyesatkan manusia.' Dan teman-teman mereka dari golongan manusia berkata, 'Ya Tuhan kami, sebagian dari kami telah mendapatkan manfaat dari sebagian yang lain, dan kami telah sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.' Allah berfirman, 'Neraka itulah tempat kalian selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.' Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui."



---


Teks Ayat 129:


وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّى بَعْضَ ٱلظَّـٰلِمِينَ بَعْضًۭاۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ


Terjemahan: "Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang zalim berkuasa atas sebagian yang lain, disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."



---


Asbābun Nuzūl Ayat 129


Ayat ini masih berhubungan langsung dengan ayat sebelumnya (128), di mana Allah menjelaskan hukum-Nya atas kesyirikan dan kezaliman, serta menyatakan sunnatullah (hukum sebab akibat) bahwa orang-orang zalim akan saling memimpin dan berkuasa satu sama lain sebagai bentuk balasan atas perbuatan mereka di dunia.


Menurut beberapa ulama seperti al-Qurṭubī dan al-Sa‘dī, ini bukan hanya berlaku di akhirat tetapi juga di dunia, sebagai bentuk hukuman Allah atas kezaliman mereka. Masyarakat zalim akan dipimpin oleh penguasa yang zalim pula.



---


Tafsir Lengkap QS. Al-An‘ām: 129


1. Tafsir al-Ṭabarī


Frasa "نُوَلِّي" bermakna menjadikan pemimpin, menguasakan atau membiarkan.


Orang-orang zalim akan saling menjadi penguasa, pelindung, atau pengikut atas sesama pelaku kezaliman, karena mereka pantang diarahkan ke jalan kebenaran.


Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu dan saling menyesatkan.



2. Tafsir Ibn Kathīr


Ayat ini merupakan bentuk ancaman: Allah membiarkan para pelaku dosa dan kesesatan untuk saling menjadi pemimpin satu sama lain.


Ini adalah bentuk azab sebelum azab akhirat: manusia yang tidak mau taat akan ditimpa kerusakan sosial, politik, dan moral akibat pemimpin yang zalim seperti mereka sendiri.



3. Tafsir al-Qurṭubī


Menyebutkan bahwa ayat ini adalah hukum sebab-akibat sosial-politik: masyarakat yang rusak akhlaknya akan dipimpin oleh pemimpin yang rusak pula.


Hal ini bisa terlihat dalam sejarah banyak bangsa yang rusak karena pemimpin mereka mencerminkan moral rakyatnya.



4. Tafsir al-Sa‘dī


Ini adalah bentuk keadilan Allah: manusia yang menyukai kezaliman akan dibiarkan dalam kezaliman itu, dan akan berteman serta dipimpin oleh sesamanya.


Dalam konteks ayat sebelumnya, jin dan manusia yang zalim akan "dipasangkan" sebagai sesama penghuni neraka.




---


Hikmah dan Pelajaran


1. Kezaliman melahirkan kezaliman – baik di dunia maupun akhirat, mereka yang berbuat dosa akan dikumpulkan dan dikuasai oleh orang-orang yang seperti mereka.



2. Pentingnya memilih kawan dan pemimpin yang saleh, karena siapa yang kita ikuti, itulah tempat kita dikumpulkan kelak.



3. Pemimpin mencerminkan rakyatnya – kondisi bangsa atau komunitas sering kali merupakan refleksi dari perilaku moral warganya.



4. Allah membalas berdasarkan amal, dan memberi kesempatan pada kezaliman bukan berarti merestuinya, melainkan sebagai bentuk hukuman yang tidak kasat mata.





---


Jika Anda ingin tafsir ini dijadikan bahan khutbah, artikel ilmiah, atau bagian dari materi pelajaran, saya bisa bantu sesuaikan strukturnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar