Baik Ustadz, mari kita bahas tafsir QS. al-A‘rāf ayat 24 dengan merujuk pada para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī), saya susun komplit, ringkas, padat.
📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 24)
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
Artinya:
Allah berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, serta kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”
🕌 Tafsīr Ulama
1. Ibn Kathīr
- Setelah Adam dan Hawa tergoda, Allah memerintahkan mereka turun ke bumi.
- Sejak itu terjadi permusuhan: antara manusia dengan Iblis dan keturunannya.
- Bumi menjadi tempat tinggal dan sumber rezeki hingga ajal tiba.
2. Al-Ṭabarī
- “Sebagian kamu musuh bagi sebagian yang lain” maksudnya: manusia dan setan saling bermusuhan, juga manusia dengan manusia (perselisihan dunia).
- “Mustaqarr” artinya: tempat menetap sementara.
- “Matā‘” adalah segala kenikmatan dunia, tetapi hanya sebatas waktu tertentu.
3. Al-Qurṭubī
- Ayat ini menegaskan awal mula kehidupan manusia di bumi.
- Kehidupan dunia bersifat sementara, penuh permusuhan, cobaan, dan ujian.
- Manusia akan tinggal di bumi sampai batas yang telah Allah tetapkan (ajal/kiamat).
4. Al-Sa‘dī
- Ayat ini berisi tiga ketetapan Allah bagi manusia:
- Permusuhan dengan Iblis dan sesama manusia.
- Tempat tinggal di bumi dengan segala fasilitasnya.
- Kenikmatan dunia sementara, bukan kekal, untuk menguji siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur.
🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 24
- Allah menurunkan Adam, Hawa, dan Iblis ke bumi setelah peristiwa godaan di surga.
- Permusuhan antara manusia dan setan dimulai sejak saat itu.
- Dunia adalah tempat tinggal sementara dengan segala kenikmatannya, hingga ajal atau kiamat.
- Pelajaran: hidup di dunia hanyalah ujian, bukan tempat tinggal abadi; musuh sejati manusia adalah setan, maka lawanlah dengan iman dan taqwa.
Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan sekalian dengan ayat 25, karena di situ Allah menegaskan kepastian kematian dan kebangkitan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar