Cari Blog Ini

Jumat, 26 September 2025

Al A'raf 26 tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 26. Saya susun berdasarkan rujukan para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī) secara komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 26)

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:
“Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan perhiasan. Tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah, agar mereka selalu ingat.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Allah mengingatkan nikmat pakaian setelah menceritakan aurat Adam dan Hawa.
  • Fungsi pakaian:
    1. Menutupi aurat.
    2. Sebagai perhiasan dan penutup keindahan.
  • “Libāsut-taqwā” = amal saleh, rasa malu, iman, dan ketaatan. Itu yang paling mulia.

2. Al-Ṭabarī

  • “Anzalnā” (Kami turunkan) maksudnya: Allah ciptakan pakaian dari bahan yang ditumbuhkan bumi (kapas, wol, kulit, dsb).
  • “Rīsyan” = hiasan pakaian yang indah, tambahan di luar fungsi menutup aurat.
  • “Libāsut-taqwā” = menjaga diri dengan ketaatan kepada Allah, itulah pakaian hakiki.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menunjukkan kewajiban menutup aurat.
  • Pakaian dunia hanya menutup jasad, tetapi pakaian takwa menutup hati dari keburukan.
  • Tafsir “libāsut-taqwā”:
    • Malu kepada Allah.
    • Iman.
    • Amal saleh.
  • Ini adalah pakaian yang menyelamatkan di dunia dan akhirat.

4. Al-Sa‘dī

  • Allah menyebut pakaian lahiriah sebagai nikmat besar.
  • Namun Allah menekankan bahwa pakaian batin (takwa) jauh lebih penting.
  • Hanya dengan pakaian takwa manusia mendapat kemuliaan di sisi Allah.
  • Ayat ini ditutup dengan peringatan agar manusia selalu mengingat nikmat Allah dan tidak menggunakannya untuk maksiat.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 26

  • Allah menurunkan nikmat pakaian untuk menutup aurat dan memperindah penampilan.
  • Namun, yang lebih utama adalah pakaian takwa: iman, amal saleh, rasa malu, dan menjaga diri dari dosa.
  • Ayat ini menegaskan kewajiban menutup aurat, sekaligus mengajarkan bahwa hiasan sejati bukanlah pakaian luar, melainkan kesucian hati dan ketakwaan.
  • Pelajaran: pakaian lahiriah penting, tapi pakaian takwa adalah yang menyelamatkan di akhirat.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 27, yang memperingatkan agar tidak tertipu oleh setan sebagaimana ia menelanjangi Adam dan Hawa di surga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar