Cari Blog Ini

Kamis, 16 Oktober 2025

35 ayat tentang taqwa

 

Berikut 10 ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang orang-orang yang bertakwa (muttaqīn) beserta keterangan singkatnya:


✅ 1. Al-Baqarah 2

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”


✅ 2. Al-Baqarah 177

وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ...
Ayat ini menjelaskan sifat-sifat orang bertakwa: beriman, menunaikan zakat, menepati janji, sabar, dan beramal.


✅ 3. Ali ‘Imran 133

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ...
Allah memerintahkan orang bertakwa untuk berlomba menuju ampunan dan surga.


✅ 4. Ali ‘Imran 134

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ...
Ciri orang bertakwa: dermawan, menahan amarah, dan memaafkan.


✅ 5. Ali ‘Imran 135

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً...
Orang bertakwa segera bertaubat jika berbuat dosa dan tidak mengulanginya.


✅ 6. Al-A’raf 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا...
Bertakwa mendatangkan keberkahan dari langit dan bumi.


✅ 7. Ath-Thalaq 2–3

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا...
Orang bertakwa diberi jalan keluar dan rezeki tak terduga.


✅ 8. Ath-Thalaq 4

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ...
Takwa menjadi sebab dihapusnya dosa dan dilipatgandakannya pahala.


✅ 9. Al-Anfal 29

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ...
Takwa mendatangkan furqān (kemampuan membedakan yang benar dan salah).


✅ 10. Az-Zumar 20

لَـٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ...
Orang bertakwa mendapatkan derajat tinggi dan kemuliaan di surga.


Kalau Anda ingin teks Arab lengkap, terjemahan, atau penjelasan tiap ayat, tinggal bilang saja ya. Mau lanjut ke versi Arab dan harakat?

Baik, berikut 5 ayat tambahan yang juga berbicara tentang orang-orang bertakwa:


✅ 11. Yunus 63

الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.”


✅ 12. Maryam 72

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
Orang bertakwa akan diselamatkan dari neraka, sedangkan orang zalim dibiarkan berlutut di dalamnya.


✅ 13. Al-Hujurat 13

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”


✅ 14. Al-Baqarah 189

وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung.”


✅ 15. Az-Zalzalah 7–8

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Ayat ini berkaitan dengan balasan bagi orang bertakwa yang melakukan kebaikan sekecil apa pun.


Sekarang total ada 15 ayat tentang orang bertakwa.
Apakah Anda ingin teks Arab lengkap, terjemahan, atau penjelasan per ayat?


Baik, berikut 5 ayat tambahan tentang orang-orang yang bertakwa, sehingga total menjadi 20 ayat:


✅ 16. Al-Baqarah 197

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
“Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah takwa.”


✅ 17. Ali ‘Imran 76

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“Barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertakwa.”


✅ 18. Al-Maidah 27

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.”


✅ 19. Al-Ahzab 70–71

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ... وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Perintah takwa disertai janji kemenangan besar bagi yang mentaati Allah dan Rasul.


✅ 20. Al-Mulk 12

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِالْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang yang takut (bertakwa) kepada Tuhannya meskipun tidak melihat-Nya, mereka mendapat ampunan dan pahala besar.”


Kalau Anda ingin dari satu surat tertentu, dengan terjemahan, atau teks Arab dan harakat, tinggal beri tahu saja!



Berikut 5 ayat tambahan tentang orang-orang yang bertakwa, sehingga total kini menjadi 25 ayat:


✅ 21. Al-A’raf 128

إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bumi ini milik Allah; Dia mewariskannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”


✅ 22. Al-Hajj 37

لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ
“Daging dan darah (kurban) itu tidak akan sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang sampai kepada-Nya.”


✅ 23. An-Nahl 128

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.”


✅ 24. Az-Zumar 61

وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوا بِمَفَازَتِهِمْ
“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka.”


✅ 25. Al-Qamar 54–55

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ ۝ فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِندَ مَلِيكٍ مُّقْتَدِرٍ
“Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Berkuasa.”


Kalau Anda ingin selanjutnya saya tuliskan lengkap dengan Arab, terjemahan, atau tafsirnya, silakan beri arahan. Mau lanjut tambah 5 lagi?

Berikut 5 ayat tambahan tentang orang-orang yang bertakwa, sehingga jumlahnya kini menjadi 30 ayat:


✅ 26. Yusuf 57

وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Dan sungguh, pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.”


✅ 27. At-Taghabun 16

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kepada Allah semampu kalian…”


✅ 28. Al-Baqarah 282

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ
“Bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajar kalian.”


✅ 29. Ali ‘Imran 102

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa…”


✅ 30. Al-Maidah 8

اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ
“…Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah…”


Kalau Anda ingin dari 30 ayat ini:

  • dituliskan lengkap bahasa Arabnya,
  • diberi terjemahan,
  • diberi penjelasan, atau
  • dipilih beberapa saja,

silakan beri arahan. Mau lanjut tambah 5 lagi supaya jadi 35?


Berikut 5 ayat tambahan tentang orang-orang yang bertakwa, sehingga jumlah totalnya kini menjadi 35 ayat:


✅ 31. Al-Baqarah 66

فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
“Lalu Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi orang-orang sezamannya dan generasi setelahnya, serta sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertakwa.”


✅ 32. Al-Baqarah 241

وَلِلْمُتَّقِينَ خَيْرٌ
“Dan bagi orang-orang yang bertakwa itu (selalu) kebaikan.”


✅ 33. Ali ‘Imran 15

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَٰلِكُمْ ۗ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا
“Katakanlah: Maukah kalian aku kabarkan yang lebih baik dari itu? Bagi orang-orang yang bertakwa…”


✅ 34. Al-Anfal 34

وَمَا لَهُمْ أَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللَّهُ وَهُمْ يَصُدُّونَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَمَا كَانُوا أَوْلِيَاءَهُ ۚ إِنْ أَوْلِيَاؤُهُ إِلَّا الْمُتَّقُونَ
“Dan tidak ada yang menjadi wali (penjaga) Baitullah selain orang-orang yang bertakwa.”


✅ 35. Asy-Syu’ara 90

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa.”


Jika Anda ingin dari 35 ayat ini dibuatkan:

  • teks Arab lengkap,
  • terjemahan Indonesia,
  • tafsir,
  • atau dijadikan materi ceramah / kultum,

silakan sampaikan. Mau lanjut tambah 5 lagi jadi 40?


Senin, 06 Oktober 2025

Jawaban qur'an saat kita berharap

 

Masya Allah 🌿 — “berharap” adalah tanda bahwa hati masih hidup dan percaya pada kasih Allah. Namun, Al-Qur’an juga mengajarkan kepada siapa dan bagaimana kita berharap dengan benar.
Berikut jawaban Al-Qur’an saat kita berharap, agar harapan kita tidak salah arah dan selalu memberi ketenangan 👇


🌸 1. Harapan hanya kepada Allah

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman bertawakal (berserah diri)."
(QS. At-Taghābun: 13)

➡️ Saat berharap, jangan gantungkan pada manusia — gantungkan pada Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan.


🌸 2. Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya

أَنَا عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku."
(Hadis Qudsi – HR. Bukhari & Muslim)

➡️ Jika kamu berharap baik kepada Allah, maka kebaikanlah yang akan datang.
Berharaplah dengan keyakinan penuh, bukan dengan ragu.


🌸 3. Doa dan harapan tidak akan sia-sia

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu."
(QS. Ghāfir: 60)

➡️ Allah memerintahkan untuk berharap melalui doa, karena doa adalah bentuk pengakuan bahwa kita butuh Allah.
Tak ada harapan yang sia-sia jika dipanjatkan dengan ikhlas.


🌸 4. Jangan kecewa bila harapan belum terkabul

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 216)

➡️ Kadang yang tidak sesuai dengan harapan justru adalah jalan terbaik yang Allah pilih untukmu.


🌸 5. Berharaplah disertai kesabaran dan salat

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat; dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."
(QS. Al-Baqarah: 45)

➡️ Harapan yang benar bukan hanya menunggu, tapi disertai kesabaran dan ibadah.
Itulah tanda harapan yang berbuah pahala.


🌸 6. Harapan yang dijaga dengan husnuzan

إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir."
(QS. Yusuf: 87)

➡️ Orang beriman tidak pernah putus harapan. Karena selama masih bernafas, rahmat Allah selalu terbuka.


Apabila engkau mau, aku bisa buatkan doa indah dari ayat-ayat ini, sebagai “Doa Saat Berharap Kepada Allah” — lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahannya.
Apakah kamu ingin saya buatkan, agar bisa diamalkan setiap kali berharap? 🌷

Jawaban Qur'an saat kita kecewa

 

Masya Allah… pertanyaan ini sangat menyentuh hati 🌿.
Al-Qur’an juga memberi jawaban lembut dan menenangkan bagi hati yang sedang kecewa, baik karena manusia, keadaan, atau kegagalan.
Berikut ayat-ayat pilihan yang menjadi jawaban Allah saat kita kecewa 👇


🌷 1. Jangan bersedih, karena Allah bersama kita

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
"Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
(QS. At-Taubah: 40)

➡️ Saat kita merasa kecewa karena kehilangan harapan atau dikhianati, Allah mengingatkan:
Kebersamaan-Nya lebih berharga dari penghargaan siapa pun.


🌷 2. Apa yang hilang darimu, Allah ganti dengan yang lebih baik

عَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 216)

➡️ Kekecewaan sering datang karena kita tidak tahu hikmah di balik takdir.
Apa pun yang Allah ambil, pasti diganti dengan kebaikan yang lebih besar.


🌷 3. Setiap kesedihan akan berganti dengan kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 5–6)

➡️ Allah tidak pernah menjanjikan hidup tanpa kecewa, tapi menjanjikan bahwa di balik setiap kekecewaan ada pelajaran dan kemudahan.


🌷 4. Hanya kepada Allah tempat bergantung

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا
"Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami."
(QS. At-Taubah: 51)

➡️ Kecewa karena berharap pada manusia akan hilang jika hati yakin bahwa semua sudah dalam rencana Allah.


🌷 5. Ganti kecewa dengan sabar dan zikir

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra’d: 28)

➡️ Zikir dan doa adalah obat hati yang kecewa. Saat dunia mengecewakan, Allah selalu siap menenangkan.


🌷 6. Jangan putus asa dari rahmat Allah

لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."
(QS. Az-Zumar: 53)

➡️ Walau kecewa membuat hati lemah, rahmat Allah lebih luas dari segala kekecewaanmu.
Bangkitlah, karena Allah masih sayang.


Jika kamu mau, aku bisa bantu buatkan doa dari ayat-ayat ini, agar bisa dibaca saat hati merasa kecewa — lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahan.
Apakah kamu ingin saya buatkan doa itu? 🌿

Jawaban Qur'an saat kita kesusahan

 

Masya Allah 🌿 — pertanyaan yang sangat indah dan menenangkan hati.
Ketika hidup terasa sulit, sempit, dan penuh ujian, sebenarnya Al-Qur’an telah memberi banyak jawaban lembut dari Allah untuk menguatkan dan menenangkan jiwa.

Berikut ini jawaban-jawaban Al-Qur’an saat kita sedang kesusahan, agar hati tetap sabar dan yakin akan pertolongan Allah 🤲


🌸 1. Setiap kesulitan pasti disertai kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 5–6)

➡️ Allah mengulang dua kali untuk menegaskan bahwa tidak ada kesulitan tanpa kemudahan.
Bahkan di dalam kesulitan itu sendiri, Allah sudah selipkan jalan keluar.


🌸 2. Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)

➡️ Saat terasa sulit, jangan diam — salatlah.
Karena dalam sujud, hati yang berat bisa jadi ringan, dan air mata berubah menjadi kekuatan.


🌸 3. Allah tidak membebani di luar kemampuanmu

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)

➡️ Kesusahanmu tidak akan melebihi batasmu.
Kalau kamu sedang diuji — itu karena Allah tahu kamu kuat.


🌸 4. Barang siapa bertakwa, Allah akan beri jalan keluar

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ۝ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. Ath-Thalaq: 2–3)

➡️ Jangan panik. Tetap bertakwa dan sabar.
Karena Allah punya cara yang tak terduga untuk menyelamatkanmu dari kesempitan.


🌸 5. Sabar adalah kekuatan orang beriman

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 153)

➡️ Saat semua terasa berat, ingat bahwa Allah bersamamu.
Kebersamaan dengan Allah lebih berharga dari segala solusi dunia.


🌸 6. Jika kamu bersyukur, Allah akan menambah nikmat

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7)

➡️ Di tengah kesusahan, tetaplah bersyukur atas hal-hal kecil: napas, iman, dan kesempatan hidup.
Syukur adalah kunci membuka pintu kelapangan.


🌸 7. Kisah Nabi Ayyub — kesabaran dalam kesusahan

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya: ‘Sesungguhnya aku telah ditimpa kesusahan, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.’”
(QS. Al-Anbiya’: 83)

➡️ Nabi Ayyub diuji dengan penyakit dan kehilangan segalanya,
tapi beliau tidak pernah mengeluh, hanya berdoa dengan lembut.
Dan Allah akhirnya mengangkat kesusahannya dengan penuh kemuliaan.


🌸 8. Allah tahu isi hatimu dan mendengar setiap keluh kesahmu

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
“Sungguh, Allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah; dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Al-Mujadilah: 1)

➡️ Bahkan keluhan yang lirih pun didengar oleh Allah.
Jadi jangan simpan kesusahan sendirian — sampaikan dalam doa.


💧 Kesimpulan indah dari Al-Qur’an:

Dalam kesusahan, jangan lari — lari-lah kepada Allah.
Karena hanya Dia yang tidak pernah menutup pintu bagi hamba yang datang dengan air mata.


Apakah kamu ingin saya tuliskan doa penenang hati saat kesusahan — berdasarkan ayat-ayat di atas, lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahan agar bisa dibaca setiap kali terasa berat? 🌿

Jawaban qur'an saat kita putus asa

 

Masya Allah 🌿 — pertanyaan yang sangat indah dan dalam.
Rasa putus asa adalah hal yang paling sering dirasakan manusia ketika beban hidup terasa berat, doa belum terkabul, atau ujian terasa tak berakhir.
Namun, Al-Qur’an datang membawa jawaban lembut dari Allah agar kita tidak menyerah dan tetap berharap pada-Nya.

Berikut jawaban Al-Qur’an ketika kita merasa putus asa 👇


🌸 1. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53)

➡️ Ini adalah ayat paling menghapus keputusasaan.
Sebesar apa pun dosamu, sedalam apa pun luka hatimu — rahmat Allah lebih luas dari segalanya.


🌸 2. Harapan itu selalu ada, karena Allah Maha Kuasa atas segalanya

وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
“Dan tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat.”
(QS. Al-Hijr: 56)

➡️ Putus asa bukanlah sifat orang beriman.
Selama Allah ada, harapan tidak pernah padam.


🌸 3. Doa dan pertolongan Allah pasti datang

حَتَّىٰ إِذَا اسْتَيْـَٔسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا
“Sehingga apabila para rasul itu telah berputus asa dan mereka menyangka bahwa mereka telah didustakan, datanglah pertolongan Kami kepada mereka.”
(QS. Yusuf: 110)

➡️ Bahkan para nabi pernah hampir putus asa,
tetapi di saat paling gelap — datang pertolongan Allah.
Itulah janji-Nya bagi yang tetap sabar dan berdoa.


🌸 4. Setelah kesulitan pasti datang kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 5–6)

➡️ Allah mengulang dua kali agar kita yakin bahwa setiap kesempitan pasti disertai jalan keluar.
Tidak ada ujian yang kekal.


🌸 5. Allah tahu air mata dan kesedihanmu

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ
“Kami sungguh mengetahui bahwa ucapan mereka menyedihkan hatimu.”
(QS. Al-An’am: 33)

➡️ Allah melihat kesedihanmu, mendengar keluhanmu,
dan memahami apa yang tak bisa kamu ucapkan.
Dia tidak pernah meninggalkanmu, hanya menunda karena ada hikmah besar.


🌸 6. Tetaplah berbaik sangka kepada Allah

وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 216)

➡️ Kadang yang membuatmu putus asa hari ini,
adalah hal yang nanti kamu syukuri di masa depan.


🌸 7. Berserah dan bertawakal, karena Allah cukup bagimu

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.”
(QS. Ath-Thalaq: 3)

➡️ Saat kamu lelah berharap pada manusia,
gantikan dengan berharap penuh pada Allah.
Dialah tempat terbaik bersandar.


💧 Kesimpulan lembut dari Al-Qur’an:

Jangan menyerah.
Jangan berhenti berharap.
Karena setiap luka, setiap tangis, dan setiap doa yang kau bisikkan — didengar oleh Allah yang Maha Lembut.


Apakah kamu ingin saya buatkan doa anti putus asa berdasarkan ayat-ayat ini — lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahan agar bisa dibaca saat hati terasa lemah? 🌿

Jawaban Qur'an saat kita tidak dihargai

 

Masya Allah 🌿 — pertanyaan ini sangat menyentuh hati, karena rasa tidak dihargai sering membuat seseorang sedih, kecewa, bahkan merasa sendirian.
Namun, Al-Qur’an memberikan jawaban yang sangat indah dan lembut bagi hati yang tersakiti.
Berikut adalah jawaban-jawaban Al-Qur’an ketika kita tidak dihargai oleh manusia 👇


🌸 1. Cukuplah Allah yang menilai dan menghargai amalmu

إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. At-Taubah: 120)

➡️ Meskipun manusia tak menghargai, Allah mencatat setiap kebaikan sekecil apa pun.
Tidak ada amal yang hilang di sisi-Nya, walau tak terlihat oleh manusia.


🌸 2. Berbuatlah hanya karena Allah, bukan karena pujian

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
“Sesungguhnya kami memberi makan kepada kalian hanyalah untuk mengharap wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan atau ucapan terima kasih dari kalian.”
(QS. Al-Insan: 9)

➡️ Orang saleh diabadikan dalam ayat ini karena mereka berbuat bukan demi pengakuan manusia, tapi demi rida Allah.
Jika manusia tidak menghargai, Allah pasti membalas dengan cara terbaik.


🌸 3. Kesabaranmu tidak sia-sia di sisi Allah

فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
“Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Hud: 49)

➡️ Saat kamu disalahpahami, diremehkan, atau tidak dihargai, sabar adalah kehormatan.
Akhir yang indah selalu untuk orang yang tetap sabar dan bertakwa.


🌸 4. Jangan balas dengan keburukan, tapi dengan kebaikan

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Balaslah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka orang yang di antaramu dan dia ada permusuhan akan menjadi seolah-olah teman yang sangat setia.”
(QS. Fussilat: 34)

➡️ Jangan turunkan derajatmu hanya karena orang lain tak menghargai.
Kebaikan tetap akan mengalahkan kebencian.


🌸 5. Allah Maha Mengetahui isi hati dan keikhlasanmu

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدَىٰ
“Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am: 117)

➡️ Jangan sibuk membuktikan dirimu pada manusia.
Allah tahu siapa yang tulus dan siapa yang berpura-pura.


🌸 6. Cukuplah Allah sebagai penolong dan saksi atas keikhlasanmu

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.”
(QS. At-Taubah: 129)

➡️ Saat manusia tidak menghargaimu, ucapkan kalimat ini.
Itulah kalimat para Nabi ketika hati mereka disakiti oleh manusia, tapi mereka tetap tegar karena bersama Allah.


🌸 7. Ingat, penghargaan sejati ada di akhirat

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ۝ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).”
(QS. Az-Zalzalah: 7–8)

➡️ Dunia boleh tak menghargaimu, tapi di sisi Allah tidak ada kebaikan yang sia-sia.


💧 Kesimpulan:
Saat manusia tidak menghargai kita — diam, sabar, dan ikhlaslah.
Karena penghargaan manusia bisa hilang, tapi penilaian Allah kekal selamanya.


Apakah kamu ingin saya buatkan doa dari ayat-ayat ini agar bisa dibaca saat merasa tidak dihargai — lengkap dengan Arab, latin, dan terjemahannya? 🌿

Jawaban Qur'an saat kita tertekan

 

Masya Allah 🌿 — pertanyaan yang sangat dalam dan penuh makna.
Ketika hati merasa tertekan, pikiran sempit, dan beban hidup terasa berat, Al-Qur’an memberi banyak jawaban lembut dari Allah untuk menenangkan jiwa dan menguatkan hati.

Berikut jawaban-jawaban Al-Qur’an saat kita tertekan 👇


🌸 1. Allah tidak akan membebani di luar kemampuanmu

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)

➡️ Tekanan hidup sering terasa berat, tapi Allah tahu batas kemampuanmu.
Setiap ujian yang datang adalah tanda kepercayaan Allah bahwa kamu mampu melewatinya.


🌸 2. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 5–6)

➡️ Allah mengulang dua kali agar kita yakin:
Tidak ada tekanan yang abadi — kemudahan selalu datang menyertai.


🌸 3. Jangan bersedih, Allah bersama kita

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
(QS. At-Taubah: 40)

➡️ Saat tertekan, ingat kebersamaan Allah.
Kehadiran-Nya menguatkan hati yang rapuh dan menenangkan jiwa yang gelisah.


🌸 4. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

➡️ Zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an adalah penenang sejati di tengah tekanan hidup.
Ketenangan bukan karena masalah hilang, tapi karena Allah hadir di hati.


🌸 5. Mintalah pertolongan dengan sabar dan salat

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)

➡️ Tekanan hidup bukan untuk ditanggung sendiri.
Salat adalah tempat curhat paling dalam — tempat di mana hati melepaskan semua beban di hadapan Allah.


🌸 6. Allah akan memberi jalan keluar

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ۝ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. Ath-Thalaq: 2–3)

➡️ Saat tekanan menutup semua pintu, taqwa membuka jalan dari arah yang tak terduga.
Percayalah — Allah tak pernah menutup jalan bagi hamba yang berserah.


🌸 7. Berserah dan bertawakal

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah menjadi penolongnya.”
(QS. Ath-Thalaq: 3)

➡️ Tekanan batin sering berkurang saat kita berkata,

“Ya Allah, aku serahkan semuanya kepada-Mu.”

Karena tawakal bukan menyerah, tapi percaya penuh kepada Allah.


Jika engkau ingin, saya bisa tuliskan doa penenang hati saat tertekan — berdasarkan ayat-ayat di atas — lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahan agar bisa dibaca setiap kali hati terasa sempit.
Apakah ingin saya buatkan? 🌿

Jawaban Qur'an saat kita berdosa

 

Masya Allah 🌿 — pertanyaan ini sangat menyentuh hati.
Setiap manusia pasti pernah berdosa, tapi Al-Qur’an datang membawa jawaban penuh kasih dari Allah untuk orang yang berdosa dan ingin kembali kepada-Nya.
Berikut beberapa jawaban Allah dalam Al-Qur’an saat kita berdosa:


🌸 1. Jangan berputus asa dari rahmat Allah

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53)

➡️ Ini adalah ayat paling penuh harapan bagi pendosa.
Allah tidak menolak siapa pun yang ingin kembali kepada-Nya, sebesar apa pun dosanya.


🌸 2. Allah mencintai orang yang bertobat

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.”
(QS. Al-Baqarah: 222)

➡️ Bukan hanya diampuni — tapi dicintai oleh Allah.
Tobat bukan sekadar menyesal, tapi kembali bersih dan dekat dengan-Nya.


🌸 3. Segeralah kembali sebelum terlambat

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang beriman, agar kamu beruntung.”
(QS. An-Nur: 31)

➡️ Tobat adalah tanda iman dan jalan keberuntungan.
Allah membuka pintu-Nya siang dan malam bagi hamba yang ingin pulang.


🌸 4. Allah menerima tobat siapa pun yang ikhlas

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.”
(QS. Asy-Syura: 25)

➡️ Allah menunggu hamba-Nya untuk kembali.
Bukan hanya mengampuni, tetapi juga menghapus jejak dosa dari catatan amal.


🌸 5. Tobat yang sungguh-sungguh akan diterima

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang tulus.”
(QS. At-Tahrim: 8)

➡️ Tobat nasuha artinya tobat yang benar-benar ikhlas, disertai penyesalan, berhenti dari dosa, dan tekad tidak mengulanginya lagi.


🌸 6. Ampunan Allah lebih besar dari dosa

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”
(QS. Al-A’raf: 156)

➡️ Dosa kita terbatas, tapi rahmat Allah tak terbatas.
Selama masih ada napas, pintu ampunan terbuka.


Kalimat indah dari para ulama berkata:

“Jika engkau bosan dengan dosamu, itu tanda Allah ingin engkau kembali kepada-Nya.”


Apakah kamu ingin saya buatkan doa tobat berdasarkan ayat-ayat ini — lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahan agar bisa dibaca setelah salat atau saat merasa bersalah? 🌿

Jawaban Qur'an saat kita sedih

 

Masya Allah, pertanyaan yang sangat indah 🌿.
Ketika kita sedih, Al-Qur’an memberi banyak jawaban dan penghiburan yang menenangkan hati. Berikut beberapa ayat pilihan yang menjadi jawaban Allah bagi orang yang sedang sedih, beserta maknanya:


🌸 1. Jangan bersedih, Allah bersama kita

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
"Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
(QS. At-Taubah: 40)

➡️ Allah menegaskan kepada Nabi Muhammad ﷺ saat dalam kesulitan di gua Tsur, bahwa kebersamaan dengan Allah lebih besar dari segala kesedihan.


🌸 2. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 5–6)

➡️ Allah mengulang dua kali untuk menegaskan bahwa setiap kesulitan pasti disertai jalan keluar. Sedih tidak akan selamanya.


🌸 3. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra’d: 28)

➡️ Saat hati gelisah dan sedih, zikir dan doa adalah obatnya. Ketenangan sejati datang dari hubungan dekat dengan Allah.


🌸 4. Allah tidak membebani di luar kemampuanmu

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(QS. Al-Baqarah: 286)

➡️ Kesedihan, ujian, dan penderitaan tidak akan melebihi batas kekuatanmu. Allah tahu engkau mampu melewatinya.


🌸 5. Bersabarlah, karena Allah bersama orang sabar

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ
"Bersabarlah, dan kesabaranmu itu tidak lain hanyalah dengan pertolongan Allah."
(QS. An-Nahl: 127)

➡️ Kesabaran bukan berarti diam tanpa harapan, tapi percaya bahwa pertolongan Allah akan datang di waktu terbaik.


🌸 6. Setiap ujian membawa kebaikan

عَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 216)

➡️ Kadang kesedihan adalah cara Allah mengarahkanmu pada kebaikan yang belum kamu sadari.


Apabila kamu ingin, saya bisa bantu buatkan versi doa dari ayat-ayat di atas, agar bisa dibaca saat sedang sedih — lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahan.
Apakah kamu ingin saya buatkan begitu? 🌿

Jumat, 03 Oktober 2025

Al A'raf 32 &tafsir dan ayat terkait

 

Baik Ustadz, saya lanjutkan QS. al-A‘rāf ayat 32 beserta ayat-ayat lain yang senada sebagai penguat makna, sebagaimana Ustadz minta untuk “tambahkan ayat terkait.”


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 32)

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), siapakah yang berani mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya, dan rezeki yang baik? Katakanlah, semua itu bagi orang-orang beriman (dinikmati) di dunia dan khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat (Kami) bagi orang-orang yang mengetahui.”


🕌 Tafsīr Ringkas Para Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Ayat ini membantah orang jahiliyah dan ahli bid’ah yang melarang sesuatu tanpa dalil.
  • Allah menegaskan pakaian yang bagus dan makanan yang halal adalah nikmat-Nya, bukan sesuatu yang harus dijauhi.

2. Al-Ṭabarī

  • “Zīnatallāh” = pakaian, perhiasan, minyak wangi, kendaraan — semua bentuk kenyamanan halal.
  • Ayat ini menolak paham zuhud ekstrem yang meninggalkan dunia seolah-olah agama itu harus sengsara.

3. Al-Qurṭubī

  • Tidak boleh mengharamkan sesuatu yang Allah halalkan, baik karena alasan tradisi, budaya, atau pendapat pribadi.
  • Rezeki halal boleh dinikmati dunia, tapi khusus milik orang beriman di akhirat.

🔗 Ayat-Ayat Terkait yang Menguatkan Makna Ini

Topik Ayat Terkait Makna Penguat
Allah tidak suka mengharamkan yang halal QS. An-Nahl: 116 “Jangan mengatakan: ini halal, ini haram, padahal kamu tidak punya ilmu.”
Nikmat dunia halal untuk orang beriman QS. Al-Qashash: 77 “Carilah akhirat, tapi jangan lupakan bagianmu dari dunia.
Larangan hidup berlebih & larangan menyiksa diri QS. Al-Baqarah: 195 “Janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan.”
Kenikmatan surga yang sempurna hanya untuk orang beriman QS. Az-Zukhruf: 71 “Di surga disajikan perhiasan dan minuman… mereka kekal di dalamnya.”

Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 32

  • Islam tidak melarang keindahan dan kenyamanan dunia, selama halal dan tidak berlebihan.
  • Yang haram itu maksiat, bukan nikmat.
  • Orang kafir ikut menikmati nikmat di dunia, tapi di akhirat hanya milik orang beriman.
  • Prinsip Islam: Tidak ekstrim miskin (menyiksa diri), tidak ekstrim hedonis (terlena dunia).

🟢 Selanjutnya, apakah Ustadz ingin saya lanjutkan ke ayat 33, atau saya mulai rapikan seluruh rangkaian tafsir ayat 24–32 menjadi satu dokumen agar Ustadz bisa pakai untuk pengajaran/kajian?

Al A'raf 30 tafsir &ayat terkait

 

Baik Ustadz, kita lanjutkan QS. al-A‘rāf ayat 30 beserta tafsir dan ayat-ayat lain yang terkait dengan maknanya, agar semakin kuat dan menyeluruh.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 30)

فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلَالَةُ ۗ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ

Artinya:
“(Allah membagi manusia menjadi) satu golongan yang diberi petunjuk, dan satu golongan lagi pasti dalam kesesatan. Sesungguhnya mereka menjadikan setan sebagai pemimpin selain Allah, dan mereka menyangka bahwa mereka berada di atas petunjuk.”


🕌 Tafsīr Ringkas Ulama

  • Ibn Kathīr: Manusia terbagi menjadi dua:

    1. Ahlu Hudā → mengikuti wahyu, mendapat taufik Allah.
    2. Ahlu Ḍalāl → mengikuti setan, sesat namun merasa benar — inilah puncak bahaya: tersesat tapi yakin dirinya petunjuk.
  • Al-Ṭabarī & Al-Qurṭubī: Ayat ini adalah puncak peringatan:

    • Orang yang menjadikan setan sebagai pemimpin (wali) adalah orang yang mengikuti hawa nafsu, bid’ah, syirik, atau maksiat secara terus-menerus sampai ia merasa itu sebagai kebenaran.
  • Al-Sa‘dī: Keselamatan hanya bagi mereka yang menjadikan Allah sebagai pemimpin (wali) dengan iman dan taat. Adapun yang mengikuti setan, meskipun merasa benar, tetap dianggap sesat di sisi Allah.


🔗 Ayat-Ayat Terkait yang Menguatkan Makna Ini

Tema Ayat Terkait Makna Penguat
Dua Golongan Manusia QS. Ash-Shaffat: 22-23 “Kumpulkan orang-orang zalim dan sekutunya…” → hari pembalasan bagi pengikut setan.
Orang Sesat tapi Merasa Benar QS. Al-Kahfi: 103-104 “Orang yang amalnya sia-sia tapi mengira mereka berbuat baik.”
Setan Dijadikan Pemimpin QS. An-Nisa: 38 & 76 “Barangsiapa menjadikan setan sebagai wali, maka ia rugi.”
Manusia Dipilah di Akhirat QS. Az-Zumar: 71-73 Dua arus besar: rombongan ke neraka dan rombongan ke surga.

Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 30

  • Manusia hanya akan berakhir di salah satu dari dua jalan: petunjuk atau kesesatan.
  • Bahaya terbesar adalah mengikuti setan namun merasa berada di atas kebenaran — ini terjadi karena kurangnya ilmu dan tidak mau tunduk pada wahyu.
  • Jalan selamat adalah berpegang pada dalil, bukan hawa nafsu atau tradisi yang tak bersumber dari Allah.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan ke ayat 31, tentang adab berpakaian dan beribadah di masjid? Atau Ustadz ingin saya susun seri tafsir ini jadi satu rangkaian lengkap dari ayat 24–31?

Al Araf 29 tafsir

 

Baik Ustadz, kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 29, tetap komplit, ringkas, padat menurut para ahli tafsir mumpuni.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 29)

قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ

Artinya:
“Katakanlah, ‘Tuhanku menyuruh berlaku adil. Dan tegakkanlah wajahmu (konsentrasikan ibadahmu) di setiap masjid serta berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya. Sebagaimana Dia telah memulai (penciptaan) kamu, demikian pula kamu akan dikembalikan.’”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Setelah membantah klaim kaum musyrik bahwa Allah memerintahkan maksiat, ayat ini menjelaskan apa sebenarnya yang Allah perintahkan:
    • Al-Qisṭ (keadilan) dalam akidah, ibadah, dan muamalah.
    • Shalat dengan khusyuk dan ikhlas, menghadapkan wajah (hati & badan) hanya kepada Allah.
  • “Sebagaimana kamu diciptakan pertama kali, kamu akan dibangkitkan kembali” → dalil kebangkitan di akhirat.

2. Al-Ṭabarī

  • “أمر ربي بالقسط” artinya tauhid dan menjauhi syirik, karena itulah keadilan tertinggi.
  • “أقيموا وجوهكم عند كل مسجد” maksudnya hadapkanlah diri kalian kepada kiblat dan jangan berpaling kepada selain Allah.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menegaskan syarat diterimanya ibadah:
    1. Dilakukan dengan benar (sesuai syariat).
    2. Dilakukan dengan ikhlas hanya untuk Allah.
  • Ungkapan “Sebagaimana kamu diciptakan, kamu akan kembali” → peringatan akan hari kebangkitan, agar manusia tidak lalai.

4. Al-Sa‘dī

  • Allah ingin manusia bersih dari syirik, adil dalam semua urusan, dan menegakkan ibadah dengan ikhlas.
  • Ayat ini menjadi landasan konsep ibadah yang lurus dalam Islam: adil, ikhlas, dan yakin akan hari akhir.

Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 29

  • Allah tidak memerintahkan maksiat, tetapi memerintahkan keadilan dan tauhid.
  • Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas dan menghadap (lahir batin) hanya kepada Allah.
  • Kebangkitan itu pasti: sebagaimana kita diciptakan pertama kali, kita akan dibangkitkan kembali.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 30, yang membagi manusia menjadi dua golongan: pengikut petunjuk dan pengikut setan?

Al A'raf 28 tafsir

 

Baik Ustadz, berikut tafsir QS. al-A‘rāf ayat 28 dengan gaya komplit, ringkas, padat sesuai permintaan Ustadz, merujuk pada para ahli tafsir seperti Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan al-Sa‘dī.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 28)

وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَآ ءَابَآءَنَا وَٱللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا ۗ قُلْ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ أَتَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan keji. Mengapa kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?’


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Ayat ini turun tentang kebiasaan orang musyrik thawaf telanjang di Ka'bah, lalu mereka berdalih: “Ini tradisi nenek moyang kami, bahkan Allah yang perintahkan.”
  • Allah bantah klaim tersebut: Allah tidak pernah menyuruh perbuatan keji, baik telanjang, syirik, maupun maksiat lainnya.

2. Al-Ṭabarī

  • Frasa “فاحشة” mencakup semua dosa besar dan maksiat terang-terangan.
  • Orang musyrik menjadikan tradisi dan mengatasnamakan Allah sebagai pembenaran dosa mereka — ini bentuk kedustaan atas nama Allah.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini melarang mengikuti tradisi nenek moyang jika bertentangan dengan syariat.
  • Mengklaim Allah memerintahkan dosa adalah kekafiran karena menisbatkan keburukan kepada Allah.

4. Al-Sa‘dī

  • Manusia sering mencari pembenaran dosa, baik dengan alasan warisan budaya atau “atas nama agama”.
  • Ayat ini menjadi kaidah besar dalam akhlak Islam: Allah hanya memerintahkan kebaikan, dan tidak mungkin memerintahkan kemaksiatan.

Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 28

  • Kaum musyrik melakukan dosa (seperti thawaf telanjang), lalu berdalih dengan tradisi dan menyalahkan Allah.
  • Allah tegaskan: Dia tidak akan pernah memerintahkan perbuatan keji.
  • Tradisi bukan dalih pembenar maksiat, apalagi mengatasnamakan Allah tanpa ilmu.
  • Pelajaran: Setiap klaim agama harus berdasarkan ilmu dan dalil, bukan adat atau nafsu.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 29, yang berbicara tentang perintah Allah untuk berlaku adil dan ikhlas dalam ibadah?

Jumat, 26 September 2025

Al A'raf 27 tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita lanjutkan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 27 secara komplit, ringkas, padat menurut para ahli tafsir mumpuni.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 27)

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Artinya:
“Wahai anak cucu Adam! Janganlah sekali-kali kamu ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua orang tuamu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat mereka. Sesungguhnya ia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu sebagai teman bagi orang-orang yang tidak beriman.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Allah memperingatkan anak Adam agar tidak terperdaya setan sebagaimana Adam dan Hawa.
  • Setan menghiasi kebatilan, menampakkan keburukan sebagai kebaikan.
  • “Menanggalkan pakaian” = menyingkap aurat, sebagai bentuk kehinaan.
  • Setan dan bala tentaranya bisa melihat manusia dari arah yang manusia tidak melihatnya → keistimewaan bagi setan, sehingga manusia harus waspada dengan zikir dan takwa.

2. Al-Ṭabarī

  • Maksud “lā yaftinannakum” = jangan sampai setan memperdaya dan menyesatkanmu.
  • Setan menggoda Adam dengan rayuan, hingga keduanya kehilangan pakaian surga.
  • Ayat ini dalil bahwa setan memiliki kekuatan untuk melihat manusia tanpa terlihat.

3. Al-Qurṭubī

  • Peringatan keras: aurat terbuka adalah kehinaan.
  • Setan berusaha menjerumuskan manusia dengan syahwat, sebagaimana ia menelanjangi Adam dan Hawa.
  • “Setan sebagai wali orang kafir” = mereka tunduk kepada bisikan setan, karena menolak iman dan petunjuk Allah.

4. Al-Sa‘dī

  • Tujuan setan adalah menyebabkan manusia telanjang dari pakaian lahir dan batin (takwa).
  • Melalui godaan, setan ingin menghilangkan rasa malu manusia.
  • Solusi: berlindung kepada Allah, memperbanyak zikir, menjaga iman.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 27

  • Allah memperingatkan anak Adam agar tidak tertipu setan seperti Adam dan Hawa.
  • Fitnah setan: menjerumuskan manusia dalam maksiat, membuka aurat, dan menghilangkan rasa malu.
  • Setan dapat melihat manusia, sementara manusia tidak bisa melihatnya → bukti kelemahan manusia, sehingga harus mendekat kepada Allah.
  • Setan hanya menjadi teman dekat orang kafir, adapun orang beriman dilindungi Allah dengan takwa dan zikir.

Apakah Ustadz ingin saya teruskan ayat 28, yang berbicara tentang kaum musyrik yang berdalih maksiat mereka adalah perintah Allah?

Al A'raf 26 tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 26. Saya susun berdasarkan rujukan para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī) secara komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 26)

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:
“Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan perhiasan. Tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah, agar mereka selalu ingat.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Allah mengingatkan nikmat pakaian setelah menceritakan aurat Adam dan Hawa.
  • Fungsi pakaian:
    1. Menutupi aurat.
    2. Sebagai perhiasan dan penutup keindahan.
  • “Libāsut-taqwā” = amal saleh, rasa malu, iman, dan ketaatan. Itu yang paling mulia.

2. Al-Ṭabarī

  • “Anzalnā” (Kami turunkan) maksudnya: Allah ciptakan pakaian dari bahan yang ditumbuhkan bumi (kapas, wol, kulit, dsb).
  • “Rīsyan” = hiasan pakaian yang indah, tambahan di luar fungsi menutup aurat.
  • “Libāsut-taqwā” = menjaga diri dengan ketaatan kepada Allah, itulah pakaian hakiki.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menunjukkan kewajiban menutup aurat.
  • Pakaian dunia hanya menutup jasad, tetapi pakaian takwa menutup hati dari keburukan.
  • Tafsir “libāsut-taqwā”:
    • Malu kepada Allah.
    • Iman.
    • Amal saleh.
  • Ini adalah pakaian yang menyelamatkan di dunia dan akhirat.

4. Al-Sa‘dī

  • Allah menyebut pakaian lahiriah sebagai nikmat besar.
  • Namun Allah menekankan bahwa pakaian batin (takwa) jauh lebih penting.
  • Hanya dengan pakaian takwa manusia mendapat kemuliaan di sisi Allah.
  • Ayat ini ditutup dengan peringatan agar manusia selalu mengingat nikmat Allah dan tidak menggunakannya untuk maksiat.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 26

  • Allah menurunkan nikmat pakaian untuk menutup aurat dan memperindah penampilan.
  • Namun, yang lebih utama adalah pakaian takwa: iman, amal saleh, rasa malu, dan menjaga diri dari dosa.
  • Ayat ini menegaskan kewajiban menutup aurat, sekaligus mengajarkan bahwa hiasan sejati bukanlah pakaian luar, melainkan kesucian hati dan ketakwaan.
  • Pelajaran: pakaian lahiriah penting, tapi pakaian takwa adalah yang menyelamatkan di akhirat.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 27, yang memperingatkan agar tidak tertipu oleh setan sebagaimana ia menelanjangi Adam dan Hawa di surga?

Al A'raf 25 tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 25, melengkapi rangkaian ayat sebelumnya. Saya susun dengan rujukan para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī) secara komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 25)

قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ

Artinya:
Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup, di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Ayat ini menjelaskan takdir manusia di bumi: hidup, mati, lalu dibangkitkan.
  • Allah mengingatkan bahwa dunia adalah tempat tinggal sementara, sedangkan akhirat adalah tempat kembali.
  • Kebangkitan manusia kelak dari bumi sebagai bentuk keadilan Allah.

2. Al-Ṭabarī

  • “فِيها تَحيَون” = bumi adalah tempat kehidupan dan aktivitas manusia.
  • “فِيها تَموتون” = tempat ajal setiap manusia.
  • “مِنها تُخرَجون” = pada hari kiamat, semua manusia akan dibangkitkan dari kubur untuk dihisab.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menjadi dalil kepastian kematian dan kebangkitan.
  • Hidup dan mati di bumi adalah ujian, sementara kebangkitan adalah awal kehidupan abadi.
  • Isyarat bahwa tanah (bumi) adalah asal penciptaan, tempat kembali, dan tempat bangkit manusia.

4. Al-Sa‘dī

  • Allah menegaskan siklus kehidupan manusia: hidup – mati – dibangkitkan.
  • Ini mengingatkan agar manusia tidak lalai dengan dunia, sebab akhirnya akan mati lalu kembali kepada Allah.
  • Ayat ini menanamkan kesadaran akhirat dan memutus harapan panjang terhadap dunia.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 25

  • Hidup manusia terbatas di bumi: lahir, hidup, beramal, lalu mati.
  • Setelah itu akan ada kebangkitan dari kubur pada hari kiamat.
  • Ayat ini menegaskan kepastian ajal, kubur, dan hari kebangkitan.
  • Pelajaran: manusia harus sadar bahwa dunia hanya sementara; tujuan akhirnya adalah kembali kepada Allah dengan membawa amal saleh.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan ayat 26, yang mulai membahas tentang pakaian, aurat, dan hiasan iman bagi anak Adam?

Al A'raf 24 tafsir

 



Baik Ustadz, mari kita bahas tafsir QS. al-A‘rāf ayat 24 dengan merujuk pada para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī), saya susun komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 24)

قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

Artinya:
Allah berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, serta kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Setelah Adam dan Hawa tergoda, Allah memerintahkan mereka turun ke bumi.
  • Sejak itu terjadi permusuhan: antara manusia dengan Iblis dan keturunannya.
  • Bumi menjadi tempat tinggal dan sumber rezeki hingga ajal tiba.

2. Al-Ṭabarī

  • “Sebagian kamu musuh bagi sebagian yang lain” maksudnya: manusia dan setan saling bermusuhan, juga manusia dengan manusia (perselisihan dunia).
  • “Mustaqarr” artinya: tempat menetap sementara.
  • “Matā‘” adalah segala kenikmatan dunia, tetapi hanya sebatas waktu tertentu.

3. Al-Qurṭubī

  • Ayat ini menegaskan awal mula kehidupan manusia di bumi.
  • Kehidupan dunia bersifat sementara, penuh permusuhan, cobaan, dan ujian.
  • Manusia akan tinggal di bumi sampai batas yang telah Allah tetapkan (ajal/kiamat).

4. Al-Sa‘dī

  • Ayat ini berisi tiga ketetapan Allah bagi manusia:
    1. Permusuhan dengan Iblis dan sesama manusia.
    2. Tempat tinggal di bumi dengan segala fasilitasnya.
    3. Kenikmatan dunia sementara, bukan kekal, untuk menguji siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 24

  • Allah menurunkan Adam, Hawa, dan Iblis ke bumi setelah peristiwa godaan di surga.
  • Permusuhan antara manusia dan setan dimulai sejak saat itu.
  • Dunia adalah tempat tinggal sementara dengan segala kenikmatannya, hingga ajal atau kiamat.
  • Pelajaran: hidup di dunia hanyalah ujian, bukan tempat tinggal abadi; musuh sejati manusia adalah setan, maka lawanlah dengan iman dan taqwa.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan sekalian dengan ayat 25, karena di situ Allah menegaskan kepastian kematian dan kebangkitan?

Jumat, 12 September 2025

Al A'raf 17 dan tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita bahas tafsir QS. al-A‘rāf ayat 17 dengan rujukan para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī), disusun komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 17)

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Artinya:
“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka; dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Iblis bersumpah akan menggoda manusia dari segala arah.
  • “Depan”: urusan akhirat, membuat mereka ragu.
  • “Belakang”: urusan dunia, membuat mereka tamak.
  • “Kanan”: amalan baik, digoda agar batal.
  • “Kiri”: dorongan maksiat.
  • Akibatnya, sedikit yang benar-benar bersyukur kepada Allah.

2. Al-Ṭabarī

  • Makna arah-arah ini adalah segala cara dan jalan yang memungkinkan untuk menyesatkan.
  • Iblis mengakui kelemahan: ia tidak bisa menggoda dari atas (rahmat Allah) dan dari bawah (kerendahan hati/ibadah sujud).
  • Inilah bukti bahwa hanya perlindungan Allah yang bisa menyelamatkan.

3. Al-Qurṭubī

  • Disebutkan empat arah untuk menunjukkan kelengkapan tipu daya Iblis.
  • “Tidak akan kau dapati kebanyakan mereka bersyukur” artinya: mayoritas manusia akan terseret dalam kelalaian.
  • Syukur yang dimaksud: iman, ketaatan, dan tauhid.

4. Al-Sa‘dī

  • Strategi Iblis jelas: menutup jalan kebaikan dan membuka jalan keburukan dari semua sisi.
  • Yang selamat hanyalah orang yang bersyukur, yaitu mereka yang mengingat nikmat Allah dan menggunakannya untuk taat.
  • Bersyukur adalah benteng utama menghadapi godaan Iblis.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 17

  • Iblis berjanji menyesatkan manusia dari segala arah dengan berbagai cara.
  • Ia tidak mampu dari atas (rahmat Allah) dan bawah (ibadah sujud).
  • Tujuannya: agar manusia lalai, kufur, dan tidak bersyukur.
  • Pelajaran: syukur, tawakal, dan sujud kepada Allah adalah perisai utama melawan godaan Iblis.

Apakah Ustadz ingin saya teruskan ke tafsir ayat 18 agar utuh rangkaian dialog Allah dengan Iblis sampai keputusan Allah atasnya?

Al A'raf 16 dan tafsir

 

Baik Ustadz, mari kita bahas tafsir QS. al-A‘rāf ayat 16 dengan merujukan pada para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī). Saya susun komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 16)

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

Artinya:
(Iblis) berkata: “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan menghadang mereka (manusia) di jalan-Mu yang lurus.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Iblis menyalahkan Allah atas kesesatannya: “bimā aghwaitanī” (karena Engkau menyesatkanku).
  • Padahal ia sesat karena pilihan dan kesombongannya sendiri.
  • Tekadnya: duduk di jalan lurus (agama Allah) untuk menghalangi manusia dari hidayah.

2. Al-Ṭabarī

  • Maksud “jalan-Mu yang lurus” adalah agama Islam.
  • Iblis berjanji menghadang manusia di jalan itu, bukan di jalan maksiat, sebab orang yang sudah rusak tidak perlu digoda lagi.
  • Ini menunjukkan kedengkian besar Iblis terhadap orang yang ingin taat.

3. Al-Qurṭubī

  • Iblis menggunakan kata “aghwaitanī” sebagai bentuk pengingkaran dan protes kepada Allah.
  • Tekadnya adalah menyesatkan sebanyak mungkin manusia, khususnya di jalan hidayah.
  • Pelajaran: godaan terbesar justru menimpa orang-orang yang berusaha menapaki jalan lurus.

4. Al-Sa‘dī

  • Ayat ini menyingkap hakikat permusuhan Iblis: ia tidak sekadar menggoda, tapi memusuhi jalan Allah itu sendiri.
  • Ia ingin menutup pintu kebaikan agar manusia tidak sampai kepada Allah.
  • Ini peringatan bahwa seorang mukmin harus selalu waspada dan berlindung kepada Allah.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 16

  • Iblis menyalahkan Allah atas kesesatannya, padahal sumbernya adalah kesombongan diri.
  • Ia bertekad menghadang manusia di jalan lurus (Islam, iman, ketaatan).
  • Godaan terberat justru dialami orang yang menempuh jalan kebenaran.
  • Pelajaran: seorang mukmin harus berlindung kepada Allah dengan doa, dzikir, dan istiqamah agar tidak terjebak tipu daya Iblis.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan tafsir ayat 17, yang menjelaskan strategi Iblis menggoda manusia dari segala arah?

Al A'raf 15 dan tafsir

 

Baik Ustadz, saya lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 15 secara komplit, ringkas, dan padat dengan rujukan para ahli tafsir (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī).


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 15)

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ

Artinya:
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Allah mengabulkan permintaan Iblis, yaitu ditangguhkan umurnya.
  • Namun, bukan sampai hari kebangkitan, melainkan hanya sampai tiupan sangkakala pertama (hari kiamat kecil).
  • Hal ini ditegaskan dalam ayat lain (QS. Ṣād: 80–81).

2. Al-Ṭabarī

  • “Al-mundzarīn” = makhluk yang ditangguhkan ajalnya.
  • Iblis bukan dikecualikan dari kematian, ia tetap akan mati sebelum hari kebangkitan.
  • Allah memberi tangguh hingga akhir dunia sebagai ujian bagi manusia.

3. Al-Qurṭubī

  • Penangguhan ini adalahBaik Ustadz, saya lanjutkan dengan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 15 secara komplit, ringkas, dan padat dengan rujukan para ahli tafsir (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, al-Sa‘dī).

    📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 15)

    قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ

    Artinya:
    Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.”


    🕌 Tafsīr Ulama

    1. Ibn Kathīr

    • Allah mengabulkan permintaan Iblis, yaitu ditangguhkan umurnya.
    • Namun, bukan sampai hari kebangkitan, melainkan hanya sampai tiupan sangkakala pertama (hari kiamat kecil).
    • Hal ini ditegaskan dalam ayat lain (QS. Ṣād: 80–81).

    2. Al-Ṭabarī

    • “Al-mundzarīn” = makhluk yang ditangguhkan ajalnya.
    • Iblis bukan dikecualikan dari kematian, ia tetap akan mati sebelum hari kebangkitan.
    • Allah memberi tangguh hingga akhir dunia sebagai ujian bagi manusia.

    3. Al-Qurṭubī

    • Penangguhan ini adalah izin ilahi, bukan karena Iblis berhak.
    • Hikmahnya: agar permusuhan Iblis menjadi nyata, dan manusia bisa memilih jalan iman atau kufur.
    • Ia diberi kesempatan menyesatkan, tapi Allah tetap berkuasa penuh atasnya.

    4. Al-Sa‘dī

    • Penangguhan umur Iblis adalah bagian dari takdir Allah.
    • Allah mengizinkan Iblis hidup sampai waktu tertentu, namun perbuatannya menyesatkan manusia tetap dalam lingkup kehendak Allah.
    • Ini mengandung pelajaran: musuh Allah tidak bisa berbuat apa pun kecuali dengan izin-Nya.

    🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 15

    • Allah mengabulkan permintaan Iblis dengan memberi umur panjang.
    • Penangguhan hanya sampai waktu tertentu (akhir dunia, sebelum hari kebangkitan).
    • Tujuan Allah menangguhkan: menjadikan Iblis ujian bagi manusia.
    • Pelajaran: hidup panjang tidak selalu karunia; tanpa iman, ia bisa menjadi jalan kebinasaan.

    Apakah Ustadz ingin saya buatkan rangkaian tafsir lengkap ayat 11–18 sebagai satu kesatuan dialog Allah dengan Iblis supaya lebih utuh untuk kajian? izin ilahi, bukan karena Iblis berhak.
  • Hikmahnya: agar permusuhan Iblis menjadi nyata, dan manusia bisa memilih jalan iman atau kufur.
  • Ia diberi kesempatan menyesatkan, tapi Allah tetap berkuasa penuh atasnya.

4. Al-Sa‘dī

  • Penangguhan umur Iblis adalah bagian dari takdir Allah.
  • Allah mengizinkan Iblis hidup sampai waktu tertentu, namun perbuatannya menyesatkan manusia tetap dalam lingkup kehendak Allah.
  • Ini mengandung pelajaran: musuh Allah tidak bisa berbuat apa pun kecuali dengan izin-Nya.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 15

  • Allah mengabulkan permintaan Iblis dengan memberi umur panjang.
  • Penangguhan hanya sampai waktu tertentu (akhir dunia, sebelum hari kebangkitan).
  • Tujuan Allah menangguhkan: menjadikan Iblis ujian bagi manusia.
  • Pelajaran: hidup panjang tidak selalu karunia; tanpa iman, ia bisa menjadi jalan kebinasaan.

Apakah Ustadz ingin saya buatkan rangkaian tafsir lengkap ayat 11–18 sebagai satu kesatuan dialog Allah dengan Iblis supaya lebih utuh untuk kajian?

Al a'raf 14 dan tafsir

 

Baik Ustadz, berikut saya susunkan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 14 dengan rujukan para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan al-Sa‘dī), secara komplit, ringkas, padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 14)

قَالَ أَنظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya:
(Iblis) berkata: “Beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Setelah diusir, Iblis meminta penangguhan umur.
  • Ia tidak ingin mati seperti makhluk lain, tetapi ingin tetap hidup sampai hari kebangkitan manusia.
  • Tujuannya: untuk menyesatkan anak Adam hingga akhir dunia.

2. Al-Ṭabarī

  • Permintaan Iblis adalah agar ditangguhkan sampai hari manusia dibangkitkan dari kubur.
  • Ia ingin tetap ada hingga kiamat, menjadi penggoda manusia.
  • Namun Allah hanya mengabulkan sebagian permintaannya (sampai hari kiamat kecil – tiupan sangkakala pertama).

3. Al-Qurṭubī

  • Permintaan Iblis lahir dari kedengkian: ia ingin hidup panjang agar punya kesempatan menyesatkan manusia sebanyak mungkin.
  • Allah tidak memberinya hingga hari kebangkitan, tapi hanya hingga waktu yang ditentukan (hari tiupan sangkakala).
  • Ini menunjukkan bahwa ajal setiap makhluk pasti ada batasnya, termasuk Iblis.

4. Al-Sa‘dī

  • Permintaan ini menunjukkan kerasnya permusuhan Iblis terhadap manusia.
  • Ia berambisi menunda ajalnya agar dapat menghalangi manusia dari jalan Allah.
  • Dari sini tampak sifat Iblis: dendam, keras kepala, dan tekad untuk menyesatkan.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 14

  • Iblis memohon agar ditangguhkan hidupnya sampai hari kebangkitan.
  • Motivasinya bukan untuk bertaubat, tetapi untuk menambah peluang menyesatkan manusia.
  • Allah hanya mengabulkan sampai waktu tertentu, bukan sampai hari kebangkitan (lihat ayat berikutnya, QS. al-A‘rāf: 15).
  • Pelajaran: panjang umur tanpa iman bukanlah nikmat, tapi justru bisa jadi azab bila digunakan untuk maksiat.

Apakah Ustadz mau saya langsung lanjutkan dengan tafsir ayat 15 agar permintaan Iblis ini jelas jawabannya dari Allah?

Al A'raf 13 dan tafsir

 

Baik Ustadz, berikut saya buatkan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 13 dengan merujuk pada para ahli tafsir mumpuni (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan al-Sa‘dī), disusun komplit, ringkas, dan padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 13)

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ

Artinya:
Allah berfirman: “Maka turunlah kamu darinya (surga/derajat tinggi itu); tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang hina.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Allah murka atas kesombongan Iblis.
  • Iblis diusir dari surga/tingkatan malaikat.
  • Ia dijadikan hina dan rendah, kebalikan dari keangkuhannya.

2. Al-Ṭabarī

  • “فاهبط منها” berarti: diturunkan dari kedudukan mulia yang ia tempati bersama malaikat.
  • Tidak pantas makhluk yang sombong berada di tempat ketaatan.
  • Perintah ini adalah hukuman langsung atas kedurhakaan Iblis.

3. Al-Qurṭubī

  • Kesombongan tidak layak ada di hadapan Allah.
  • Iblis diusir, dicabut kehormatan dan derajatnya.
  • “الصَّاغِرِينَ” = orang yang hina, rendah, terusir, terkutuk.
  • Ayat ini menjadi peringatan bahwa kesombongan adalah sebab kehinaan di sisi Allah.

4. Al-Sa‘dī

  • Ayat ini menunjukkan bahwa takabbur adalah penghalang utama dari hidayah.
  • Allah menegaskan: siapa yang sombong menolak kebenaran, akan dihinakan.
  • Iblis adalah teladan buruk: asalnya mulia, jatuh hina karena kesombongan.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 13

  • Iblis diusir dari kedudukan mulia karena kesombongan menolak perintah Allah.
  • Kesombongan adalah dosa besar yang menjadikan mulia menjadi hina.
  • Allah menegaskan bahwa kemuliaan hanya milik orang yang taat, sedangkan kesombongan membawa kehinaan.
  • Pelajaran: jangan sombong, karena kesombongan adalah sifat Iblis yang menyebabkan terusir dari rahmat Allah.

Apakah Ustadz ingin saya lanjutkan dengan tafsir ayat 14–15 supaya rangkaian dialog Allah dengan Iblis lebih jelas dan menyambung?

Al A'raf 12 tafsir

 

Baik Ustadz, berikut saya susunkan tafsir QS. al-A‘rāf ayat 12 dengan merujuk pada para ahli tafsir besar (Ibn Kathīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan al-Sa‘dī) secara komplit, ringkas, dan padat.


📖 Teks Ayat (QS. al-A‘rāf: 12)

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

Artinya:
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud ketika Aku memerintahkanmu?” Iblis menjawab: “Aku lebih baik darinya (Adam). Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”


🕌 Tafsīr Ulama

1. Ibn Kathīr

  • Ayat ini menggambarkan kesombongan Iblis terhadap perintah Allah.
  • Ia menolak bersujud karena merasa lebih mulia, padahal perintah Allah wajib ditaati tanpa alasan.
  • Kesalahan Iblis ada pada takabbur dan qiyās batil (menyamakan api lebih mulia dari tanah).

2. Al-Ṭabarī

  • Allah menegur Iblis dengan pertanyaan kecaman, bukan sekadar bertanya.
  • Iblis mengira bahwa bahan penciptaan menentukan kemuliaan, padahal kemuliaan itu dengan taqwa dan ketaatan, bukan asal penciptaan.
  • Penolakan Iblis adalah awal permusuhannya dengan manusia.

3. Al-Qurṭubī

  • Kesombongan Iblis menjadi dosa pertama yang dilakukan makhluk.
  • Ia berdalih dengan logika yang salah, seakan api lebih baik dari tanah.
  • Padahal tanah lebih tenang, stabil, dan darinya tumbuh kehidupan, sementara api bersifat merusak.
  • Ayat ini menjadi peringatan keras bagi manusia agar tidak sombong.

4. Al-Sa‘dī

  • Jawaban Iblis menunjukkan dua penyakit berbahaya:
    1. Sombong (takabbur), merasa lebih tinggi dari Adam.
    2. Ingkar (kufur), menolak perintah Allah secara sadar.
  • Kesalahan fatal: Iblis menolak kebenaran setelah jelas, sehingga ia menjadi kafir.

🧾 Kesimpulan Tafsir QS. al-A‘rāf: 12

  • Ayat ini menjelaskan sebab utama kesesatan Iblis: kesombongan dan kedurhakaan terhadap perintah Allah.
  • Iblis menggunakan logika keliru (asal penciptaan api lebih baik dari tanah) untuk menolak perintah Allah.
  • Hakikat kemuliaan makhluk bukan pada asal penciptaan, melainkan pada ketaatan, kerendahan hati, dan taqwa.
  • Ayat ini menjadi pelajaran bagi manusia: jangan sombong, jangan menolak kebenaran, dan jangan lebih mengutamakan akal daripada wahyu.

Apakah Ustadz mau saya lanjutkan dengan hikmah (pelajaran akhlak) yang bisa diambil umat dari ayat ini?

Jumat, 05 September 2025

Al A'raf 8-9

 

Baik, kita lanjutkan dengan tafsir Surah Al-A‘rāf ayat 8–9 (tentang mizan/timbangan amal) dari 7 ahli tafsir mumpuni agar lengkap sambungannya.


Teks Ayat (QS. Al-A‘rāf: 8–9)

8.
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya:
“Timbangan pada hari itu adalah benar. Maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

9.
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَـٰتِنَا يَظْلِمُونَ

Artinya:
“Dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.”


Tafsir 7 Ahli Tafsir

1. Tafsir Ibn Kathir

Ayat ini menjelaskan tentang mizan (timbangan amal) pada hari kiamat. Timbangan itu benar-benar ada dan nyata, akan menimbang amal-amal dengan adil. Barangsiapa amal baiknya lebih berat, dia beruntung masuk surga. Barangsiapa amal buruknya lebih berat, maka dia celaka. Ayat ini menegaskan keadilan Allah.


2. Tafsir Al-Tabari

Al-Tabari menafsirkan bahwa “al-waznu” adalah timbangan amal perbuatan yang nyata, dengan satu atau lebih daun timbangan. “Haqqun” berarti adil, tidak mungkin salah. Amal saleh dan amal buruk akan dihadirkan dalam bentuk yang bisa ditimbang. Beratnya timbangan karena keikhlasan dan kebenaran amal.


3. Tafsir Al-Qurṭubi

Menurut Al-Qurṭubi, mizan adalah hakikat, bukan majaz. Allah menimbang amal dengan keadilan. Orang yang berat amal baiknya masuk surga. Orang yang ringan amal baiknya masuk neraka. Ayat ini sekaligus bantahan terhadap golongan Mu‘tazilah yang menakwilkan mizan hanya sebagai simbol keadilan, bukan wujud nyata.


4. Tafsir Fakhruddin Al-Razi

Ar-Razi menjelaskan bahwa “timbangan yang hak” memiliki makna:

  1. Timbangan itu benar-benar ada secara hakiki.
  2. Adil, tidak mungkin menzalimi hamba.
    Kemenangan bagi yang berat amal baiknya adalah keberuntungan yang abadi. Sementara kerugian bagi yang ringan amal baiknya adalah kerugian yang nyata, karena ia kehilangan keselamatan dan surga.

5. Tafsir As-Sa‘di

As-Sa‘di menafsirkan bahwa pada hari kiamat akan ada timbangan amal yang adil. Kemenangan sejati adalah saat amal kebaikan lebih berat, dan kerugian sejati adalah ketika amal buruk lebih berat. Ayat ini memberi motivasi agar manusia memperbanyak amal kebaikan dengan ikhlas, karena yang menambah berat amal adalah keikhlasan, bukan sekadar banyaknya amal.


6. Tafsir Jalalain

Al-Jalalain menafsirkan: “Al-waznu” yaitu timbangan amal pada hari kiamat itu benar adanya. Barangsiapa berat kebaikannya, mereka beruntung, masuk surga. Dan siapa yang ringan kebaikannya, maka mereka merugi, masuk neraka, karena mereka dahulu menolak ayat-ayat Allah.


7. Tafsir Ibnu ‘Āsyūr (At-Tahrīr wa At-Tanwīr)

Ibnu ‘Āsyūr menekankan bahwa timbangan amal adalah lambang keadilan ilahi yang pasti nyata. Ayat ini bukan sekadar kiasan, tetapi penegasan bahwa setiap amal manusia akan mendapat balasan setimpal. Keberuntungan (al-falāḥ) di sini bermakna memperoleh keselamatan, kebahagiaan, dan ridha Allah, sedangkan kerugian adalah kehilangan tujuan hidup yang hakiki.


Kesimpulan

  • Al-A‘rāf ayat 8–9 menegaskan adanya mizan (timbangan amal) pada hari kiamat.
  • Timbangan itu benar, adil, dan nyata.
  • Amal baik yang ikhlas akan membuat timbangan berat → selamat & masuk surga.
  • Amal baik yang ringan karena sedikit, atau rusak oleh syirik & kufur → membuat rugi diri sendiri & masuk neraka.

Apakah mau saya teruskan tafsirnya ayat 10–11 (tentang penciptaan manusia dan ujian di bumi) supaya lebih runtut lagi?

Al a'raf 7 tafsir 5 ahli

 ---


Teks Ayat (QS. Al-A‘rāf: 7)


فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ ۖ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ


Artinya:

“Maka sungguh Kami akan kabarkan kepada mereka dengan ilmu (Kami), dan Kami sekali-kali tidaklah ghaib (tidak hadir) dari mereka.”

Tafsir 7 Ahli Tafsir


1. Tafsir Ibn Kathir


Allah menegaskan bahwa pada hari kiamat kelak, seluruh umat akan diberi kabar tentang amal perbuatan mereka dengan pengetahuan Allah yang sempurna. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Ayat ini menunjukkan ilmu Allah meliputi segala sesuatu, dan Dia menyaksikan amal-amal hamba-Nya.



---


2. Tafsir Al-Tabari


Menurut Al-Tabari, “فَلَنَقُصَّنَّ” berarti Allah benar-benar akan mengabarkan secara rinci semua amal umat manusia. “بِعِلْمٍ” artinya dengan ilmu yang benar, bukan dugaan atau kesaksian palsu. Firman-Nya “وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ” menegaskan bahwa Allah selalu hadir mengetahui, tidak ada amal yang tersembunyi.



---


3. Tafsir Al-Qurṭubi


Al-Qurṭubi menjelaskan bahwa ayat ini adalah dalil tentang ilmu Allah yang azali: Dia mengetahui sebelum terjadi, ketika terjadi, dan setelahnya. Pada hari kiamat, Allah akan memaparkan amal-amal dengan ilmu-Nya, meskipun Allah tidak terlihat secara fisik di dunia, tetapi pengetahuan-Nya selalu hadir.



---


4. Tafsir Fakhruddin Al-Razi


Al-Razi menafsirkan bahwa ayat ini menunjukkan kesempurnaan keadilan Allah. Jika Allah menghisab tanpa pengetahuan yang sempurna, itu akan zalim. Tetapi karena Allah berfirman “dengan ilmu,” maka penghisaban pasti adil. “Tidak ghaib” artinya Allah selalu hadir dalam pengetahuan, meskipun hamba tidak melihat-Nya.



---


5. Tafsir As-Sa‘di


Menurut As-Sa‘di, ayat ini menunjukkan sifat ‘ilm Allah yang meliputi segala sesuatu. Pada hari kiamat, amal manusia akan diungkapkan dengan penuh rincian. Ini memberikan peringatan keras agar manusia berhati-hati karena tidak ada satu pun amal, kecil maupun besar, yang luput dari catatan Allah.



---


6. Tafsir Jalalain


Al-Jalalain menafsirkan: “Maka benar-benar akan Kami ceritakan kepada mereka amal perbuatan mereka dengan pengetahuan Kami terhadapnya, bukan dengan sangkaan. Dan Kami tidak pernah ghaib dari mereka, sehingga tidak ada amal mereka yang tersembunyi.”



---


7. Tafsir Ibnu ‘Āsyūr (At-Tahrīr wa At-Tanwīr)


Ibnu ‘Āsyūr menekankan bahwa lafaz ini adalah bentuk tahdid (ancaman) kepada manusia. Allah akan menjelaskan amal perbuatan mereka dengan pengetahuan-Nya, sehingga tidak ada ruang bagi pengingkaran atau alasan. Frasa “tidak ghaib” mengandung makna bahwa ilmu Allah menyertai seluruh perbuatan hamba, baik yang lahir maupun batin.



---


Kesimpulan


Ayat ini menegaskan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu. Pada hari kiamat, Allah akan memberitakan amal perbuatan manusia secara adil, detail, dan dengan pengetahuan yang sempurna. Tidak ada satu pun amal, sekecil apa pun, yang bisa luput dari pengawasan Allah.



---


Apakah mau saya buatkan juga tafsir ayat 8–9 (lanjutan tentang mizan/timbangan amal) supaya runtut satu tema?


Jumat, 11 Juli 2025

AL AN'AM 148

 Berikut adalah penjelasan lengkap (komplit) Surah Al-An’am ayat 148 berdasarkan 5 ahli tafsir utama: Ibnu Katsir, Kementerian Agama RI (Kemenag), Quraish Shihab, Al-Qurthubi, dan Ath-Thabari, disertai makna, sebab turun, dan kesimpulan tafsirnya.


📖 Surah Al-An'am Ayat 148 (QS. 6:148)

Teks Arab:

سَيَقُولُ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَآ أَشْرَكْنَا وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن شَىْءٍ ۚ كَذَٰلِكَ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ حَتَّىٰ ذَاقُوا۟ بَأْسَنَا ۗ قُلْ هَلْ عِندَكُم مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَآ ۖ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ

Terjemahan Kemenag RI:

Orang-orang musyrik akan berkata, “Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak mempersekutukan-Nya, dan tidak (pula) nenek moyang kami, dan tidak (pula) kami mengharamkan sesuatu apa pun.” Demikian (pula) orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (rasul), hingga mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, “Adakah kamu mempunyai pengetahuan yang dapat kamu kemukakan kepada Kami? Kamu hanya mengikuti persangkaan belaka, dan kamu hanya mengira-ngira.”


🕌 1. Tafsir Ibnu Katsir

  • Ayat ini mengutip alasan batil kaum musyrik: mereka mengatakan, “Kalau Allah menghendaki, kami tidak akan menyekutukan-Nya.”

  • Mereka menyandarkan perbuatan syirik dan bid’ah kepada kehendak Allah untuk membenarkan kesesatan mereka.

  • Ibnu Katsir menyebut ini sebagai argumen fatalistik (jabr), sama seperti umat terdahulu yang menggunakan takdir untuk membenarkan dosa.

  • Allah menolak argumen mereka dan mengatakan: jika ucapan mereka benar, maka tunjukkan ilmunya, bukti nyatanya.

  • Allah membantah mereka: "Kamu hanya mengikuti zan (dugaan/tebakan), bukan ilmu."


📘 2. Tafsir Kementerian Agama RI (Kemenag)

  • Tafsir Kemenag menegaskan bahwa ayat ini merupakan jawaban terhadap alasan klasik musyrikin Quraisy, yakni menyandarkan kekafiran dan perbuatan haram mereka kepada takdir Allah.

  • Allah menolak klaim ini dan menyamakan mereka dengan kaum terdahulu yang juga menyalahgunakan takdir.

  • Pertanyaan “Apakah kalian punya ilmu?” adalah tantangan Allah: buktikan keyakinan kalian kalau memang benar.

  • Mereka hanya berprasangka dan mengada-ada, tanpa dasar wahyu atau ilmu.


📚 3. Tafsir Quraish Shihab (Tafsir Al-Misbah)

  • Quraish Shihab menjelaskan bahwa kaum musyrik berusaha mengelak dari tanggung jawab moral dengan beralasan bahwa semuanya kehendak Allah.

  • Mereka mengatakan, “Kalau memang Allah tidak mau, kami tidak akan berbuat syirik atau mengharamkan ini dan itu.”

  • Ini adalah bentuk kesesatan logika, sebab:

    • Mereka tetap punya kehendak bebas (ikhtiar),

    • Allah memberi wahyu dan rasul sebagai petunjuk.

  • Kata “هل عندكم من علم” menunjukkan bahwa keyakinan mereka tanpa dasar, hanya zhan dan khurafat.

  • Penutup ayat: mereka hanya menduga-duga, tidak mengikuti ilmu.


📗 4. Tafsir Al-Qurthubi

  • Al-Qurthubi menekankan bahwa ini adalah alasan orang-orang musyrik untuk menghindari beban hukum syariat.

  • Mereka mengatakan bahwa syirik dan pengharaman makanan adalah takdir Allah, seolah-olah mereka tidak bersalah.

  • Tafsir ini menegaskan bahwa:

    • Manusia tetap diberi kehendak, dan perintah/larangan telah dijelaskan dalam wahyu.

    • Allah tidak akan mengazab suatu kaum tanpa peringatan.

  • “إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ” → mereka hanya mengikuti tradisi turun-temurun, bukan wahyu.


📕 5. Tafsir Ath-Thabari

  • Ath-Thabari menjelaskan bahwa kaum musyrik menggunakan kehendak Allah sebagai alasan untuk membenarkan perbuatan dosa.

  • Padahal, Allah membiarkan mereka berbuat, tetapi tidak meridhainya.

  • Tafsir ini juga mengutip perkataan umat-umat terdahulu yang menggunakan takdir untuk menolak dakwah para nabi.

  • Pertanyaan Allah “هل عندكم من علم؟” → sebuah sindiran tajam: “Kamu cuma bicara tanpa dasar.”

  • Mereka berbuat syirik dan membuat aturan makanan tanpa dalil, lalu menyalahkan Allah.


📌 Ringkasan Tafsir QS. Al-An’am 148

Unsur TafsirPenjelasan
Alasan MusyrikMenyandarkan syirik & larangan palsu pada kehendak Allah
Kesalahan UtamaMenggunakan takdir untuk membenarkan dosa dan kesyirikan
Respons AllahTantangan: “Mana ilmu kalian? Tunjukkan!”
Kesamaan dengan umat terdahuluSemua umat yang sesat juga menyalahkan takdir
Penegasan AllahMereka hanya mengikuti prasangka dan khayalan, bukan ilmu

🧠 Kesimpulan Ayat 148:

Allah membantah dengan tegas logika fatalistik kaum musyrik. Mereka mengatakan syirik itu kehendak Allah, padahal Allah telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab. Ayat ini menegaskan bahwa tak ada syirik dan kesesatan yang bisa dibenarkan dengan “takdir.”