🌿 Surah Al-An'am Ayat 132
Arab:
“وَلِكُلٍّۢ دَرَجَٰتٌۭ مِّمَّا عَمِلُوا۟ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ”
Artinya (Kemenag RI):
"Dan masing-masing memperoleh derajat (balasan) sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
✅ 1. Tafsir Ibnu Katsir
-
Allah menyatakan bahwa setiap orang akan memperoleh balasan setimpal berdasarkan amal perbuatannya, baik itu kebaikan maupun kejahatan.
-
Derajat di sini bermakna tingkatan kedudukan di akhirat, yaitu:
-
Orang beriman dan taat akan memperoleh derajat tinggi di surga.
-
Orang kafir dan durhaka akan memperoleh tempat rendah dan hina di neraka.
-
-
Kalimat “wa mā rabbuka bighāfilin...” adalah penegasan bahwa Allah Maha Mengetahui segala amal manusia, baik yang tampak maupun tersembunyi, dan tidak ada satu pun yang luput dari catatan dan perhitungan-Nya.
✅ 2. Tafsir Al-Jalalain
-
“Wa likullin darajātun mimmā ‘amilū” maksudnya: Setiap kelompok manusia akan memperoleh tingkatan atau derajat balasan sesuai amal mereka, baik orang mukmin maupun orang kafir.
-
“Wa mā rabbuka bighāfilin ‘ammā ya‘malūn” adalah peringatan bahwa Allah tidak lalai atau lupa terhadap amal perbuatan mereka, dan pasti akan memberikan balasan yang adil.
✅ 3. Tafsir Ath-Thabari
-
Menurut Ath-Thabari, ayat ini menekankan keadilan mutlak Allah: semua manusia akan dibalas sesuai kadar dan kualitas amalnya.
-
“Derajat” di sini bukan hanya kedudukan di surga atau neraka, tetapi juga tingkatan balasan: ada yang besar, sedang, dan ringan tergantung jenis amal.
-
Allah menutup ayat ini dengan menegaskan bahwa Dia tidak pernah lengah atau lupa terhadap semua perbuatan hamba-Nya, meski sekecil apapun.
✅ 4. Tafsir al-Muyassar (tafsir kontemporer)
-
Setiap manusia memiliki tingkatan balasan sesuai amalnya: orang beriman dengan kebaikannya akan mendapatkan derajat tinggi di surga, sementara orang kafir mendapat tempat hina di neraka.
-
Allah tidak lalai dari apa yang dikerjakan oleh manusia; semua dicatat dan akan dibalas dengan adil dan sempurna.
📌 Kesimpulan Makna Ayat
-
Balasan akhirat bersifat bertingkat (derajat), tergantung amal.
-
Allah bersifat adil, tidak ada satu amal pun yang luput dari pengawasan-Nya.
-
Ini sekaligus menjadi motivasi untuk beramal saleh dan peringatan agar menjauhi maksiat.
🔗 Keterkaitan dengan Ayat Sebelumnya
Ayat ini melanjutkan pembahasan tentang balasan bagi orang yang menerima dan menolak petunjuk, sebagaimana diuraikan pada ayat-ayat sebelumnya (ayat 125 dan 126). Di sini ditegaskan bahwa keputusan Allah adalah adil dan sempurna, dan semua amal akan dibalas secara proporsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar