Cari Blog Ini

Jumat, 30 Mei 2025

Al An'am 135

 

Surah Al-An‘ām Ayat 135

Arab:
قُلْ يَـٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَامِلٌۭ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ۖ مَن تَكُونُ لَهُۥ عَٰقِبَةُ ٱلدَّارِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ

Terjemahan (Kemenag RI):
"Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut keadaanmu, sesungguhnya aku pun berbuat. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan memperoleh (hasil) yang baik di akhirat.” Sungguh, orang-orang zalim itu tidak akan beruntung."


1. Tafsir Ibnu Katsir

  • Ayat ini merupakan tantangan sekaligus ancaman dari Allah melalui lisan Nabi Muhammad ﷺ kepada orang-orang kafir:

    • "I‘malū ‘alā makānatikum": Silakan berbuat sesuai posisi kalian, menurut kehendak dan kemampuan kalian.

    • "Innī ‘āmilun": Aku (Nabi) juga akan terus berdakwah dan taat kepada Allah.

  • "Fasawfa ta‘lamūn": Di masa depan, kalian akan melihat sendiri siapa yang akan menang dan siapa yang akan rugi.

  • "‘Āqibatud-dār": artinya kesudahan yang baik, yakni surga di akhirat.

  • "Innahu lā yufliḥuẓ-ẓālimūn": Zalim di sini maksudnya syirik dan kekufuran. Mereka pasti tidak akan berhasil.

🔍 Ayat ini mirip dengan beberapa ayat lain yang senada, seperti:

“Katakanlah, ‘Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, sesungguhnya aku berbuat (pula); maka kelak kamu akan mengetahui…’” (Yunus: 102, Az-Zumar: 39)


2. Tafsir Al-Jalalain

  • "Qul yā qawm": Wahai kaumku yang tetap dalam kekufuran, lakukan saja apa yang kalian anggap benar.

  • "Inni ‘āmilun": Aku tetap konsisten dalam dakwah dan ketaatan.

  • "Fasawfa ta‘lamūn": Kelak kalian akan mengetahui siapa yang berada di atas kebenaran.

  • "‘Āqibatud-dār": Yakni kesudahan di akhirat, yaitu surga bagi yang benar.

  • Penutup ayat menyatakan bahwa orang-orang zalim, yakni orang-orang yang menyekutukan Allah, tidak akan pernah mendapat kemenangan.


3. Tafsir Ath-Thabari

  • Ayat ini adalah bentuk istihzā’ (sindiran keras) kepada kaum musyrikin Makkah.

  • Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk berkata:
    ➤ Silakan kalian bertahan pada keyakinan kalian, lakukan apa pun semampu kalian,
    ➤ Aku pun akan tetap menjalankan tugasku sebagai rasul.

  • Dalam waktu dekat, hasil akhirnya akan tampak jelas, siapa yang di atas kebenaran dan siapa yang binasa.

  • Ungkapan "lā yufliḥuẓ-ẓālimūn" bermakna umum: orang-orang yang menzalimi diri mereka dengan kekufuran tidak akan selamat di dunia dan akhirat.


4. Tafsir Al-Muyassar

  • Wahai Rasul, katakan:
    ➤ Wahai kaumku, teruslah kalian di jalan kalian jika tetap membangkang.
    ➤ Aku juga akan tetap di jalanku, yakni menyeru kepada Allah.

  • Kelak akan tampak siapa yang memperoleh kemenangan abadi, dan siapa yang akan rugi besar.

  • Sesungguhnya orang-orang zalim (kafir dan musyrik) tidak akan beruntung.


📌 Pesan & Makna Tematik Ayat

  1. Seruan tegas Nabi kepada kaum musyrik, sebagai bentuk akhir dari dialog:
    ➤ “Lakukan sesukamu, aku pun akan terus di jalanku.”

  2. Peringatan akan hasil akhir: kemenangan bukan soal kekuatan dunia, tapi siapa yang memperoleh ‘āqibatud-dār (kesudahan yang baik).

  3. Menegaskan bahwa kezaliman—terutama syirik dan penolakan terhadap kebenaran—tak akan pernah menang.


🔗 Keterkaitan dengan Ayat Sebelumnya

  • Ayat 134 berbicara tentang pasti datangnya janji Allah dan ketidakmampuan manusia untuk menghindarinya.

  • Ayat 135 menekankan bahwa setiap orang bebas memilih jalan, tapi konsekuensinya pasti datang.

  • Ini adalah penegasan bahwa kemenangan hakiki ada di sisi Allah, bukan dalam kesombongan duniawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar